[8] YunGi

96 4 0
                                    

Menemukan Mingi dalam kondisi tergeletak di lantai dengan beberapa pil yang tersebar di sekitarnya bukanlah hal yang Yunho inginkan saat ini. Hal itu diperparah dengan banyaknya sayatan di lengan layaknya hobi Yunho akhir-akhir ini, membuat Yunho membeku di tempat.

Puntung dan bungkus rokok sudah tak terhitung jumlahnya, menyebar seperti debu yang berhamburan di seluruh penjuru ruangan.

Yunho hanya bisa menggigit jari, berharap ambulans secepatnya datang untuk menolong Mingi. Sesekali memeriksa apakah Mingi masih bernapas atau tidak, sembari membisikkan kalimat-kalimat penenang untuk dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa, Yunho. Mingi lelaki kuat. Hey, kamu jangan pura-pura tidak berdaya, ya? Baiklah, kuakui kamu adalah aktor yang hebat. Aku kalah. Kamu menang. Kamu mau kubelikan apa? Bir? Okay, deal. Aku akan mentraktirmu bir untuk hari ini. Tapi.. Tolong bangun." Yunho meracau, tak mampu menyusun kata-kata yang ada di benaknya. Setetes air mata lolos dari pelupuk mata Yunho. Cepat-cepat dihapusnya air mata itu, seakan tak ingin terlihat lemah di hadapan temannya yang bahkan tak sadar saat itu bahwa Yunho berada di sampingnya.

Sayup-sayup terdengar suara sirine ambulans, membuat semangat Yunho seketika bangkit lagi.

Beberapa jam dihabiskan dengan Yunho yang setia menunggu Mingi untuk sadarkan diri, tidak memedulikan kondisi dirinya yang perlu diperhatikan juga.

Kabar bahwa Mingi masih dalam kondisi kritis, tidak membuat Yunho menangis seketika. Kritis jauh lebih baik dibanding meninggal, kan?

Ini sudah pukul tiga pagi, namun Yunho masih belum terlelap juga. Sibuk mengamati tiap inci dari fisik Mingi yang masih nyaman menutup matanya.

"Dasar payah. Baru begini saja sudah tidak kuat. Kamu bilang tidak ingin kalah dariku, kan? Mengapa menyerah secepat ini? Tolol." Umpatan dan ejekan itu hanya sekedar penghiburan semata. Tawa menghiasi ruangan dengan isakan kecil yang perlahan ikut meramaikan suasana.

"Bodoh, bodoh. Mingi bodoh. Kalau mau mati, bilang-bilang, bodoh. Ayo lakukan itu bersama. Jangan tinggalkan aku." Kalimat-kalimat itu terdengar sangat lirih dan putus asa. Wajahnya ditangkupkan pada tangan Mingi yang lemah.

-----

By valentinesugarplumie

| UNO | [WooSan, JoongHwa, YunGi, JongSang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang