[9] WooSan

70 5 0
                                    

Wooyoung berhenti sejenak, menatap dengan seksama bangunan di hadapannya. Keputusan ada di tangannya, dan dia harus memilih sekarang juga.

Kakinya kembali melangkah, memasuki bangunan tersebut. Dirinya sudah memutuskan. Memantapkan pilihannya. Yakin bahwa keputusannya merupakan yang terbaik.

Wooyoung membalikkan badannya, melihat Yeonjun yang sedang menatapnya khawatir dari dalam mobil. Melambaikan tangan dan melemparkan senyum indahnya, seolah mengatakan dirinya akan baik-baik saja.

Atmosfer di sini terasa begitu menyenangkan. Alunan musik romantis memenuhi seisi ruangan dengan dekorasi elegan tersebut. Manik Wooyoung menelusuri seluruh penjuru ruangan, mencari tempat duduk yang masih kosong.

Tidak lama menunggu, acara dimulai. Setelah pembukaan dari pembawa acara, kini saatnya melihat rupa dari pengantin pria dan wanita.

Mereka datang dari arah yang berlawanan. Tapi mata Wooyoung terfokus pada San yang saat itu kelihatan jauh lebih tampan berkali-kali lipat. Sibuk memuja dari jauh dengan mata berbinar, membayangkan akan jadi seperti apa jika Wooyoung berkesempatan untuk melihat San dengan penampilan seperti ini dari jarak dekat.

Saat San mengucapkan janji suci di depan wanita pilihannya, itu membuat Wooyoung terharu sekaligus sedih. Andai.. Ah, Wooyoung tidak ingin berandai-andai sekarang.

Tiba saatnya sesi ciuman. Sesi yang diam-diam ditunggu oleh kebanyakan tamu undangan, tapi Wooyoung tidak termasuk. Sesi itu berjalan singkat. Hanya kecupan sebenarnya. Tapi saat hal itu sedang berlangsung, suatu kejadian di pantai beberapa waktu lalu kembali terputar di otak Wooyoung.

Tanpa sadar, kini Wooyoung sudah berada di hadapan San, hendak mengucapkan selamat kepada San dan juga istrinya. Dirinya menatap dalam pada manik si pengantin pria.

Wooyoung terdiam sejenak, memikirkan kata yang tepat untuk diberikan kepada San. "Selamat atas pernikahanmu, San. Aku harap kamu akan selalu bahagia menjalani kehidupan pernikahan bersama istrimu. Semoga kalian tetap bersama dan saling mencintai selama sisa hidup kalian."

San mengangguk dan tersenyum. Pun dengan istrinya. "Terima kasih banyak, Wooyoung." Didekapnya sebentar tubuh rekan kerjanya itu, membuat Wooyoung merasa rapuh saat itu juga. Cepat-cepat ia menyalami San dan istrinya, kemudian melesat pergi dari hadapan San secepatnya.

Yeonjun telah menunggu di luar gedung. Bersandar pada mobilnya, menunggu kesayangannya dengan setia. Seketika tersenyum saat melihat Wooyoung berlari dari jauh.

Genangan air mata mengalir membasahi pipi Wooyoung. Segera, Yeonjun mendekap Wooyoung dengan erat. Mengelus surai dan punggung Wooyoung, menenangkan.

"Terima kasih, Wooyoung. Kamu hebat."

-----

By valentinesugarplumie

| UNO | [WooSan, JoongHwa, YunGi, JongSang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang