1.

288 14 0
                                    

Kalian tahu jika ada seseorang yang berkoar-koar soal hal-hal mesum seperti seks biasanya dia adalah orang yang tidak pernah mengalaminya. Hal itu pun terjadi pada Soonyoung. Ia selalu berbicara tentang gadis, club, serta buah dada. Tanpa teman-temannya ketahui bahwa Soonyoung masih seorang 'perjaka'.

Kini 5 orang pria tengah duduk santai menikmati makan siang mereka dikantin. Jam kuliah kedua akan dimulai sejam lagi jadi mereka asyik melakukan obrolan para pria hingga Mingyu mengangkat tema club malam terkenal di kota mereka.

"Oh wow! Benarkah?" sahut Jun. Matanya berbinar seakan ada bintang. Ia cukup mesum saat Mingyu membahas gadis berkulit eksotis.

Mingyu mengangguk, "Gadis-gadis disana jauh lebih better dibanding club lain. Sungguh!"

Mereka berlima tergelak. Membayangkan nikmatnya berdansa dengan musik menghentak dan segelas tequilla di tangan.

"Oh ini pasti menjadi konsumsi Soonyoung sehari-hari," olok Seokmin.

Soonyoung hanya bisa meringis sambil memukul dada layaknya merendah untuk meroket.

"Wah! Kurasa akhir pekan ini kita harus mengunjungi club itu," ajak Vernon. Semua mengangguk setuju.

Hingga...

Soonyoung berdiri dengan Mingyu didepan pintu club. Yang lain tiba-tiba saja memiliki halangan untuk berkumpul ala para pria. Terpaksa mereka berdua disini untuk memenuhi rasa penasaran.

Didepan pintu dua orang pria besar berdiri memeriksa identitas pengunjung yang cukup usia. Soonyoung masuk bersama Mingyu langsung disuguhkan ruangan besar temaram dengan musik berdentum sensual. Wah club malam mewah memang berbeda.

Bersama mereka menuju meja bartender. Mingyu memesan tequilla.

"Kau ingin apa, Nyong?" tanya Mingyu.

Soonyoung terdiam. Ditatap Mingyu dan Bartender membuatnya merasa terintimidasi. Jujur Soonyoung memiliki toleransi tinggi terhadap alkohol hanya saja ia belum pernah mencicipi minuman khas club, ia hanya bisa minum soju.

"Aku..."

"Beetroot beer dua!"

Soonyoung menoleh. Disana teman sekelasnya bersama kekasih ketua BEM tersenyum kearah mereka.

"Wow! Kalian dibolehkan kemari?" tanya Mingyu setelah memesan.

"Ada Seungcheol kok disana, kau gila saja kalo kami berdua kesini tanpa si algojo itu," kekeh Jeonghan, tangannya menyisir rambut panjangnya yang jatuh.

"Kau tidak minum, Han?" tanya Soonyoung. Ia sedikit lega namun semakin was-was karena pandangan dari teman Jeonghan.

"Tidak! Aku harus sadar besok ada test," sahut Jeonghan. "Boleh kami duduk."

"Silahkan." Jeonghan duduk di samping Mingyu.

"Jihoon duduk sini," ucap Soonyoung.

Si kecil tersenyum. Entah mengapa Soonyoung merasa tubuhnya meremang. Kenapa si Jihoon ini?

Mingyu asik mengobrol dengan Jeonghan karna mereka sejurusan, namun Soonyoung hanya diam menyimak tak berusaha membuka obrolan dengan Jihoon karna merasa teman Jeonghan itu melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Soon..."

Tubuh Soonyoung tersentak. Ia melotot horor pada tangan Jihoon yang berada di pahanya. Celana jeans yang ia gunakan bermotif robek-robek seperti di cakar harimau dan jemari mungil dingin itu berada disalah satu robekan pada celananya. Jemari itu mengusap pelan dan sesekali meremat. Soonyoung merasa sesak.

"Ji, kamu mabuk?" tanya Soonyoung.

Jihoon sedikit membelalak kemudian mengangguk lembut. Perlahan kepala itu menyandar pada dada Soonyoung. Bergerak mencari tempat nyaman untuk bersandar.

"Soon-ah," ucap Jihoon.

Soonyoung meneguk ludah kasar. Ada apa dengan orang yang mabuk? Soonyoung kira mereka hanya akan teler seperti Seokmin dan Vernon namun nyatanya ada saja tingkah mabuk orang yang tidak ia ketahui.

Tangan Jihoon meremat kemeja satin berwarna maroon yang Soonyoung kenakan. Napasnya menderu berat dengan mata sayu memandang Soonyoung penuh makna.

"Ah, Jihoon sudah teler rupanya. Ia lemah terhadap alkohol," jelas Jeonghan.

Mingyu mengangguk saja memandang Soonyoung yang disenderi oleh Jihoon. Mata Mingyu terlihat bersinar penuh sirat saat ia dan Jihoon bertemu pandang.

"Ayo bawa dia bertemu Seungcheol, Soon. Kau bisa menggendongnya kan?" Jeonghan bangkit menepuk bahu Mingyu tanda pamit.

"Kalau kau balik lebih dulu aku baik-baik saja nanti Wonwoo menyusul," bisik Mingyu saat Soonyoung mulai menggendong Jihoon.

"Ta--"

"Sst! Lanjutkan saja," ucap Mingyu sambil mengerling nakal.

Soonyoung cengo. Apa maksud Mingyu?

"Ayo, Soon!"

***

Demi Horangi, nama kucing Soonyoung yang berak sembarangan. Kenapa juga Seungcheol si ketua BEM kaya itu menggunakan mobil yang hanya punya dua kursi dan saat ini ia hanya duduk di depan kemudi mobilnya sambil menerawang masa depan dan kemungkinan buruk yang terjadi.

Jeonghan sudah memberikan titik lokasi asrama Jihoon namun Soonyoung masih bergeming di parkiran club dengan wajah sendu. Ia setengah mati kebingungan. Matanya melirik Jihoon yang tertidur di samping dengan jaket baseball milik Soonyoung yang menyelimuti. Soonyoung tak tega meninggalkan Jihoon sendirian di asrama walau Jeonghan yang meminta dan mengatakan tak apa.

"Argh! Stress!" Soonyoung mengacak rambutnya.































***

Flirty || SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang