ReyBay || 02 (note)

14 3 1
                                    

Ini adalah malam pertama Reyna dirumah barunya, lingkungan barunya.
Sengaja Reyna membuka jendela kamarnya dan mematikan lampunya.
Reyna masih sedikit penasaran dengan tetangganya yang baru pulang jam setengah dua malam.

'kasihan pasti rumahnya di kuciin karena pulang terlalu malam' batin Reyna melihat seorang cowok yang duduk di sebuah kursi kayu diteras samping rumahnya. Sembari memperhatikan, Reyna menikmati buah apelnya.

Plak, untuk yang kesekian kalinya Reyna menepuk nyamuk, kali ini di bagian tangannya. Reyna benar-benar kesal terhadap nyamuk-nyamuk ini, 'kenapa disini banyak sekali nyamuk?' batin Reyna mengingat dulu ia tidak pernah ambil pusing terhadap nyamuk, karena dirumah lamanya selalu bersih dan jarang ada nyamuk. Tapi sekarang? Reyna benar-benar kewalahan pada nyamuk yang sebanyak ini.

'Aneh' batin Reyna melihat tetangga barunya, menunduk, dan terlihat seperti panik.

Reyna heran kenapa dari sebelah kamarnya tidak terdengar suara ribut menepuk nyamuk, apa Viko tidak terganggu sama sekali? Akhirnya Reyna menyerah memperhatikan tetangga barunya. Kemudian Reyna berlalu ke kamar Viko yang memang tidak dikunci, Reyna benar-benar lupa menutup lagi jendela kamarnya.

"Acan?" panggil Reyna memasuki kamar Viko.

Dengan cahaya remang dari luar, Reyna dapat melihat. 'pantes anteng-anteng aja ga di gigit nyamuk, ternyata pake kelambu!' batin Reyna melihat ranjang adiknya yang ditutupi oleh kain kelambu. Reyna pun langsung masuk dan menggeser tubuh adiknya.

Menghela nafas panjang kemudian tidur disamping Viko, untungnya kasur Viko walaupun bukan kingsize tetapi muat untuk dua orang. Akhirnya Reyna bisa beristirahat dari gangguan nyamuk.

***

"Aakhhh akhirnya sampai rumah!" Batin seorang remaja laki-laki.

Bayu Ardiansyah, seorang remaja yang baru saja memasuki usia 17 tahun. Ia baru pulang setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-17 bersama teman-temannya.

Awalnya Bayu sama sekali tidak tahu jika teman-temannya menyiapkan kejutan, ia kerumah temannya dengan niat untuk membesuk temannya yang sedang sakit. Tetapi saat sudah Jam 9 malam Bayu ditahan teman-temannya, tidak boleh pulang. Akhirnya Bayu mengalah pada temannya, kemudian menelpon bundanya untuk memberi kabar kalo dia akan menginap dirumah temannya.

Sampai pada pukul 00.00 akhirnya Bayu mendapat kejutan dari ketiga temannya. Perayaan ulang tahun kecil-kecilan hanya mereka berempat.

Sebenarnya Bayu ingin menginap, tetapi terpaksa pulang, karena si tuan rumah, temannya, Wawan mendapat kabar buruk dari kerabat jauhnya. Dan malam itu juga, tepatnya jam 1 malam, Wawan sekeluarga harus pergi. Dengan terpaksa Wawan mengusir ketiga temannya untuk pulang kerumah masing-masing.

Hingga jam menunjukkan pukul 01.30, barulah Bayu sampai dirumah.
Dengan keadaan lelah, Bayu turun dari motor dan mengecek pintu samping rumahnya, terkunci. Tidak mungkin Bayu menggedor pintu, mungkin saja Bundanya sudah tidur.

Akhirnya Bayu memilih duduk di kursi kayu yang terletak diteras tepat menghadap rumah yang sudah lama kosong. 'Tunggu!' kaget Bayu.

'Rumah itukan sudah lama kosong? Kok lampu lantai bawahnya hidup' batin Bayu, meski lampunya tidak terlalu terang, jelas yang Bayu lihat adalah cahaya lampu.

Plak, Bayu benar-benar mulai merinding 'Suara tepukan?' Batin Bayu, meski saat malam suara jangkrik lebih mendominasi tetapi Bayu masih dapat mendengar jelas suara tepukan. Bukan cuma sekali duakali, okey sekarang Bayu benar-benar merinding, ia hanya menunduk tidak berani menoleh.

" Ya Allah, tadi hamba memang meminta hadiah ulang tahun dari-Mu, tetapi Ya Allah, jika hadiahnya berupa hal-hal yang menakutkan, hamba tidak apa-apa jika tidak diberi hadiah, hamba akan lebih bersyukur atas apa yang hamba terima selama ini, jadi hadiah menakutkannya di cancel aja Ya Allah. Ampunilah hamba-Mu ini ya Allah." ucap Bayu berdoa dengan menutup mata, sembari menormalkan nafasnya yang sempat terengah karena takut.

Tetangga Baru || ReyBayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang