04

464 64 4
                                    

Wajah yang merona, sepasang bibir tebal yang berwarna merah jambu dan kulit yang cerah, mata bulat-bulat cemerlang.

Dia benar-benar tipe Boss Chaikamon.

Omongan teman-temannya soal dia yang tidak pernah mau dengan 'bekas' temannya adalah benar adanya. Tapi itu oleh sebab semua mantan dari teman-temannya tak satu pun yang menarik hatinya. Boss penyuka hal-hal yang menantang. Dan ketika dia melihat James secara langsung untuk pertama kalinya. Dia tahu apa yang dia inginkan sekarang.

James. James Supamongkon. Kekasih sahabatnya sendiri itu.

Semenjak dia berkenalan kemudian memutuskan untuk membuka usaha bersama dengan Net beserta kawan-kawan yang lain. Boss tahu bahwa Net dan dia tidak akan bisa akur. Atau sangat dekat. Net tidak pernah memperlakukan yang lain seperti teman biasa. Hubungan pertrmanan mereka murni teman karena bisnis. Tapi itu tidak lagi seperti itu. Ketika baru-baru ini, tepatnya beberapa tahun lalu. Net menjadi sangat bersemangat, tidak pendiam lagi, dia menjadi manusia yang lebih menyenangkan. Dan akhirnya Boss dapat bergurau, bicara dengan santai dengan dia seperti yang lain. Boss dan kawan-kawan lain baru tahu bahwa alasan berubahnya lelaki kaku dan berhati batu itu karena seseorang, seseorang yang selalu dia rahasiakan seakan menjaganya dari dunia, dia menjadi sangat posesif terhadap kekasihnya itu. Yang pada akhirnya diketahui juga oleh mereka bernama James.

Boss yang sejak dulu suka mendatangi seluruh bar dan berbagai macam night club pun langsung mengenali sosok itu. Saat dia baru melihat James pertama kali di club, itu adalah saat-saat terakhir James melepas pekerjaannya. Padahal Boss sangat ingin 'mencicipi' James, apakah dia benar-benar sebagus itu seperti omongan mulut-mulut yang membicarakannya. Tapi melihat bagaimana Net tergila-gila padanya, Boss mengerti mengapa Net tidak mau melepaskan James. Atau bahkan mengenalkannya pada kawan-kawannya. James benar-benar luar biasa. Tapi Boss ingin membuktikannya. Apakah cerita orang-orang itu benar.

Malam itu dia bisa memandangi James sepuasnya. Dia terlihat sangat normal, dan polos, Net benar-benar telah mengubah lelaki itu menjadi lebih baik. Tapi Boss tidak suka melihatnya menjadi pria normal. James begitu cantik untuk dimiliki satu orang saja. Dia ingin mencoba mendekatinya juga.

Siapa pun yang tahu siapa James sebenarnya tidak akan memiliki pikiran yang biasa-biasa seperti orang-orang di pesta ini. James adalah laki-laki yang menggoda. Dia cantik, dia manis. Dan juga satu titik keunguan yang gagal dia sembunyikan dari lipatan kemejanya itu tidak luput dari pengamatan Boss. Itu pasti baru saja Net Siraphop berikan padanya sebelum ke pesta ini.

Dia pasti akan terlihat luar biasa di atas ranjang. Pikir Boss. Dia menggosok bibirnya, menelan ludahnya melihat James tersenyum setelah masuk ke dalam ruangan pesta yang tadinya gelap-gulita, dengan penerangan sederhana dari lilin yang membentuk angka dua puluh empat.

-o0o-

James terjaga dari tidurnya ketika telinganya mendengar suara-suara gerakan sibuk orang di sekitarnya. Dia tertidur sambil telungkup, dan ketika matanya terbuka sedikit, dia dapat melihat Net yang berdiri di depan cermin, memeriksa penampilannya, kemudian dia berjalan menuju meja dan mengambil botol parfumnya, menyemprotkannya sekali di leher dan selesai.

"Sudah aku beri tahu bukan begitu cara memakai parfum. Sekali semprot mana cukup?"

Net menoleh dengan cepat, sedikit kaget karena dia sejak tadi sibuk berpakaian dan mondar-mandiri dalam kamar yang sengaja tidak dia nyalakan lampunya menjaga agar James tidak bangun karenanya. Dia melihat lelaki itu menggosok matanya, rambutnya berantakan bekas bantal. Dia berdiri, tidak memakai sehelai pakaian pun, berjalan santai ke arah Net.

it's going to be alrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang