08

523 55 6
                                    

tidak peduli sebesar apa cinta,
jika mimpi dan kenyataan tidak lagi sama.

Pada saat Net sedang putus asa tentang kehidupan cintanya, tiba-tiba saja kehadiran James membuat dunianya berubah. Berubah dalam artian menjadi lebih baik. Net menjadi lebih bisa mengekspresikan dirinya. Tidak lagi menjadi Net yang kaku dan suka memendam perasaan.

James pun menyadari semenjak saat itu Net berubah, berubah sepenuhnya seakan dia adalah orang yang berbeda. Dia bukan lagi Net yang pada awal bertemu, dahulu dia seakan dibatasi oleh sebuah benteng, dalam cangkang yang sangat keras, sulit untuk ditembus, sulit untuk di dekati, sulit untuk dipahami, bahkan untuk mencoba mengerti perasaan seorang Net Siraphop, James merasa kesulitan. Karena dia sangat pandai menutupi dirinya dengan memainkan peran seperti orang brengsek.

Tapi Net yang beberapa tahun yang lalu mengakui cintanya pada James, adalah Net yang sesungguhnya, dia yang berhasil keluar dari cangkangnya sendiri, saat James sudah hampir menyerah mencoba untuk memecahkannya. Net kekasih James hampir bisa disebut sempurna untuk seorang pacar. Semua orang pasti akan iri pada James karena memiliki Net. Net selalu tenang, suka tersenyum dan tertawa padanya, dia tidak pernah marah, memasang tampang kesal saja hampir tidak. Net selalu baik terhadapnya, selalu tulus. Dan tatapannya kepada James pun selalu lembut, tenang. Jernih.

Tapi tidak saat jiwanya terganggu oleh sesuatu yang tidak dia ketahui tentang orang yang dia cintai. Saat memutuskan untuk bersama Net Siraphop, artinya kamu telah menghilangkan sebagian besar privasi, sebab dia pun demikian sebaliknya. Net Siraphop adalah lelaki yang posesif. Tapi itu bukan berarti dia akan selalu memeriksa ponselmu setiap saat. Kepercayaan yang dia berikan artinya James tidak boleh menutupi apa pun darinya terutama hal-hal besar seperti ini. Dia akan menjadi gila. Seperti saat ini.

Net saat ini sedang merasa terganggu. Tatapan bola matanya yang tajam dan berair, bibirnya dikatupkan rapat-rapat sampai James bisa melihat bibir tipis itu bergetar. Rahangnya mengeras dan yang membuat James semakin tidak nyaman adalah dia masih diam saja sejak tadi. Sarah sudah beranjak sejak sepuluh menit yang lalu meninggalkan mereka. James duduk di samping Net yang diam saja menatap keramik. Mencari-cari topik untuk memecah keheningan.

"Net... itu..."

James pikir Net akan memarahinya, membentak atau apa pun itu. Tapi sebaliknya, seakan sudah menunggu James bicara padanya lebih dulu sejak tadi, Net menghembus nafas, mengangkat kepalanya, menatap James yang ada di sampingnya dan tatapan matanya kembali menjadi lembut seperti biasanya. Net menarik bahu James dan memeluknya.

"Maafkan aku, James."

"..."

"Maafkan aku." Ulangnya.

"Net, kenapa kamu minta maaf?"

James merasakan dagu yang menempel di bahunya. "Kalau kamu nyaman sepenuhnya dengan aku, kamu tidak mungkin akan menyembunyikan sesuatu dari aku. Apa pun itu, tidak apa-apa, tidak apa-apa, James. Kamu tidak perlu membicarakannya jika kamu tidak mau. Ceritalah ketika kamu mau, ketika kamu siap."

James mendorongnya dengan hati-hati, melihat wajahnya dengan dahi yang mengerut khawatir.

"Net, bukan begitu maksud aku. Aku sangat nyaman dengan kamu. Aku cuma... itu..."

Net menghentikannya bicara. Dia menyentuh pipi James lagi. Mengusapkan jempol ke pipi putihnya. "Ya, aku mengerti. Semuanya akan baik-baik saja, James. Aku percaya pada kamu."

it's going to be alrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang