01. Orang misterius

647 35 2
                                    

Hembusan angin menyambar kulitnya, terasah nyaman dan sejuk.

Seorang pemuda yang sedang duduk di atas ranting pohon yang cukup untuk menopang tubuhnya dan cukup Kokoh.

Ia sedang menikmati pemandangan sore hari menjelang malam itu.

"Sangat indah"

Matanya mulai memberat membuatnya tidak sanggup menahan rasa ngantuk yang tiba-tiba datang, ia kemudian masuk di alam mimpi, ia yang masih berada di atas ranting pohon dengan bersandar di Batangnya.

"Kak, kau lihat dia?

"Iya aku melihatnya, kenapa?

"Dia tidak asing"

"Itu perasaanmu saja, lupakan, lagian kita kesini untuk memetik buah itu"

"Baiklah, tapi bagaimana kita mengambilnya kak?

"Lempar dengan batu"

"Bagaimana jika mengenai orang itu"

"Biarkan saja, siapa suruh dia berada di situ, bukannya tidur di rumah malah tidur di atas pohon begini"

"Jika orang itu minta ganti rugi, kakak yang harus membayarnya"

"Iya-iya"

Mereka sekarang sedang mengumpulkan batu batu untuk melempar buah yang ingin ia ambil.




Buk





"LARI KAAAAK"

"Jangan meninggalkan ku juga"


















"Huwaaaaaa"

"Hai, kalian jangan lari"

"M-maaf, kami tidak sengaja kak"

"LEPASKAN KAMI"

"Baiklah"




Wuuussss....







"Aduh sakit"

"YA, KALAU MAU PAKE SIHIR ITU YANG BENER, SAKIT TAU"

"Itu tau"

"CARI MASALAH INI BOCAH"

"kak, jangan cari masalah lagi"

"Itu seimbang, sakitnya sama"

"TETAP SAJA KAU SALAH"

"Sudah, aku tidak ingin membuang waktuku untuk orang seperti kalian"

Seorang pemuda itu langsung menghilang di hadapan mereka yang masih mematung di tempatnya.












Bruk...
Bruk.....
Bruk......














Seketika Kedua pemuda itu yang mematung membuka mulut dan matanya melebar tak percaya dengan yang ada di depannya.

Buah-buah yang berjatuhan dari pohon ke tanah, tak ada satupun yang tersisa.

"Wah, buahnya jatuh semua"

"Apakah ada angin topan?

"Kak, sepertinya bukan angin topan, tapi orang yang tadi yang membantu kita"

"Dia, jelas sekali bukan dia Sunoo"

"Terserah kakak saja"

Kedua pemuda itu langsung saja memungut buah apel tersebut lalu membawanya pulang.

"Dasar tidak tau terimakasih"

~•~•~•^^^•~•~•~

"Kalian lama sekali"

I-Land lightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang