09. Bersatu

120 17 0
                                    

"Apa yang kau bilang, kemana mereka pergi"

"K-kami juga tidak tau tuan"

"CEPAT CARI MEREKA, JIKA KALIAN TIDAK MENEMUKANNYA MAKA NYAWA KALIAN ADA DI TANGANKU"

"TIDAK USAH MENCARIKU, AKU BERADA DI SINI"

"Rupanya kau datang menjemput ajal"

"Cih, aku datang memberi tahukanmu  tempat Pedang itu berada"

"Mengapa kau ingin memberitahukannya, apakah kau sudah sadar bahwa akulah yang pantas"

"Aku akan membuat kesepakatan bersama mu, jika kau bebaskan masyarakatku maka aku akan memberi tahukannya"

"Masyarakatmu"

"Jika kau tidak mau, maka aku tidak akan memberitahukan mu"

"Baiklah, beri tahu aku"

"Sebelum itu aku mau melihat kau menepati janjimu"

"Cih, baiklah, Nicholas kau dengar itu, bebaskan mereka"

"Tapi tuan apa tidak mengapa?

"Sudahlah kau turuti saja"

"B-baik"

Nicholas pergi menjalankan tugasnya tersisa dua orang tersebut ynag saling memandang dengan tajam

"Jika kau berani mengingkari janji, maka kau tidak segan ku bunuh"

"Tenanglah aku mengatakan yang sebenarnya, kau bisa memastikan saat kau tiba bukan"

Tiba tiba datang seorang prajurit kearah mereka, menyampaikan pesan

"Raja, perintah sudah dilaksanakan"

"Baiklah, katakan juga pada yang lain untuk bersiap-siap"

"Baik Raja"

"Kau sudah dengar itu"

"Aku tidak akan percaya tanpa melihat terlebih dahulu"

"lihat dengan puas, sampai matamu itu terbakar"

Jungwon memutuskan untuk pergi dari situ di susul oleh Abizard mengarah ke balkon kerajaan

"Lihatlah bukan kah, aku sudah menepati janjiku"

"Tentu, aku akan memberi tahukannya"

"Katakanlah cepat"

"Terletak di perbatasan antara I-Land dan Enha"

"Kau juga harus ikut, jadi jika kau berbohong aku bisa membunuhmu"

"Aku tidak akan mengingkari janji"

"Kita lihat saja"

Abizard sudah bersiap diikuti oleh Jungwon di sampingnya dan juga Nicholas dan para prajurit yang lain bahkan ada penyihir

Mereka memiliki memakai portal agar lebih memudahkan mereka untuk sampai tujuan

~•~•~•^^^•~•~•~

"Kak Hee lihat itu, itu Bunda dan ayah"

"Tenanglah Sunoo, kita pasti akan menemuinya nanti namun sebelum itu kita haru membantu pangeran"

"Hiks..., Aku merindukan mereka"

Dilain sisi Jay menatap sendu kedua orang yang begitu amat ia sayangi tampak sangat kurus dan penuh luka, melihat itu rasanya hatinya tergores, ingin sekali ia memeluk mereka menumpahkan segala keluh kesahnya namun ia tidak bisa sekarang

Ia harus berjuang terlebih dahulu, baru setelah itu ia akan menemui mereka, menceritakan keluh kesahnya.

"Kak ayo kita pergi"

"TIDAK BISAKAH KALIAN MENGERTI"

"Ada apa denganmu kak"

"Aku lelah Rik, aku sangat lelah"

"Aku juga kak, tapi apakah kakak tidak mau membalas kejahatan mereka"

"Benar Jay, kita semua disini juga sama, jangan mementingkan egomu saja, kita ada di sini bersamamu"

Ucap yang paling tua, membuat mereka semua terharu atas ucapannya.

"Benar kita pasti bisa"
Kata Jake menyemangati

"Teruslah berjuang, aku yakin kita bisa"

Kali ini pandangan mereka menatap pemuda yang sedari tadi hanya marah-marah namun tiba-tiba ia terlihat sangat lembut

"Wah kak Sunghoon kau sedari tadi hanya marah, tidak ku sangka kau bisa seperti ini"

"Memang Kenapa, tidak boleh?

"Tidak hanya saja berbeda dengan yang tadi"

"Hahahaha"

Semua orang tertawa mendengar perkataan pemuda bermata rubah itu

"Kau ada-ada saja Sunoo"

"Memang benar kan kak"

"Terserah kamu" Ucap Sunghoon sinis menatap Sunoo

"Baiklah, kita akan pergi dari sini tapi sebelum itu kita harus berjanji, kita bisa melewati semua ini dan tetap bersama"

"Janji" Ucap kompak mereka

"Kalian harus memenuhi janji itu"

"Tentu kak, kami semua pasti bisa" kata Riki dengan penuh semangat

Sebelum itu mereka saling berpelukan dan menangis sesekali, mereka sudah merasa mereka akrab padahal baru bertemu, Sunghoon juga berasa memiliki keluarga baru.














































Semoga kalian suka, makasih <3

I-Land lightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang