BAB 4

13 5 0
                                    

"Pokoknya ya, Rel, lu gak boleh cerita ke anak-anak kalo gw abis ketangkep basah sama Prianka di rooftop tadi malem," ucap Jefri sembari menerima nampan makan siangnya.

"Iya, iya, Je, aman. Lu udah omongin ini lima kali tau gak," ujar Carel dengan nada kesal.

Setelah kejadian Jefri dan Prianka tertangkap basah, Carel sudah berkali-kali ingin membeberkan cerita ke yang lain.

Pertama saat mereka sedang berjalan di koridor menuju kafetaria untuk sarapan, kedua di grup chat, dan ketiga kemungkinan saat ini.

Ketika Carel dan Jefri sampai di meja yang biasa mereka pakai, Carel melihat yang lain sedang sibuk mendiskusikan sesuatu.

Tanpa permisi Carel menaruh nampannya dengan keras ke atas meja, sampai diskusi teman-teman mereka berhenti.

"WOI! Seru amat ngobrolnya, gw gak di ajak nih?"

"Rusak dah tu nampan, Rel," cetus Shalona.

"Bodo," cibir Carel, lalu menjulurkan lidahnya kepada gadis itu.

"Eh, nanti lu berdua bisa kan libur semester main ke rumah Mika?" Tanya Reno menghiraukan kerusuhan yang dibuat oleh Carel.

"Hah? Kenapa mesti liburan semester? Sabtu ini ajalah," usul Carel.

"Gak bisa. sabtu sama minggu itu harus full istirahat. Lu pada mau pas senin sekolah kecapekan?" Tanya Mikaela yang hanya dibalas gumaman oleh Carel.

"Ya udah, gimana kalo kita nanti hangout di kafetaria abis kelas sama ekskul selesai?" Usul Arkan.

"Gw gak bisa." Ucapan Jefri membuat semua mata tertuju kepadanya, kemudian semua temannya langsung ribut membanjiri Jefri dengan banyak pertanyaan.

Soal main Jefri memang tidak pernah absen bahkan tak jarang ia meledek salah satu teman-temannya jika salah satu dari mereka tidak bisa ikut main.

"Gw ada tugas dari Bu Denise yang harus diselesain hari ini, tapi kalo kalian mau main silakan gw gak apa-apa kok."

Setelah teman-temannya mendengar penjelasan Jefri, tidak ada satu pun dari mereka yang tampak terlalu memusingkan, namun yang menganggunya adalah seringai dari Carel yang seakan-akan mengejeknya.

✧⁠◝◜⁠✧

Setelah kelas usai, Jefri mengirim pesan kepada Prianka kalau ia akan ke taman sekarang, namun pikirannya berubah saat gadis itu membalas akan sedikit terlambat karena harus minta izin terlebih dahulu dengan pelatih renangnya.

Dengan ide yang cemerlang, Jefri membelokan kakinya menuju kolam renang indoor—ingin memberikan gadis itu sedikit kejutan akan kehadirannya di sana.

Ketika Jefri masuk ke area kolam renang ia melihat segerombolan siswa dan siswi yang sedang latihan, ada beberapa yang duduk di pinggir kolam, ada yang sedang bercengkrama dengan pelatih mereka.

Mata Jefri menelusuri setiap sudut kolam renang indoor itu dan sama sekali tidak menemukan Prianka.

Secara tiba-tiba Jefri merasakan ada keberadaan sosok seseorang di belakangnya, namun sebelum ia menengok—

"DORRR."

Jefri terkejut melihat Prianka di belakangnya, kini gadis itu mengenakan baju putih polos, celana training hitam, dan di kuncir kuda dengan pita sebagai kuncirannya.

"Eh, lu bikin gw jantungan tau gak," ucap Jefri sambil mengelus dadanya.

Prianka hanya tertawa, lalu menarik lengannya. "Ayo bersihin taman, gw udah minta ijin sama pelatih gw."

Zona Teman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang