BAB 7

6 4 0
                                    

Keesokan harinya Jefri, Prianka, dan teman-temanya berangkat ke mall di mana resto itu berada menggunakan taksi online.

Pada saat hari libur para murid Satya Boarding High diperbolehkan untuk keluar dari lingkungan sekolah—termasuk pulang ke rumah, ini hanya berlaku pada hari sabtu, minggu, dan tanggal merah.

Sering kali Jefri dan teman-temannya keluar dari lingkungan sekolah saat hari libur. Entah itu pulang ke rumah masing-masing, berbelanja, makan-makan, nonton film, atau mungkin pergi main ke rumah salah satu dari mereka.

Jefri adalah salah satu anak yang sering pulang ke rumah pada saat hari libur, salah satu alasannya adalah karena masakan Bundanya.

Menurut lelaki itu masakan dari sekolah tidak ada apa-apanya dengan masakan rumah, namun kali ini ia tidak menemukan dirinya pulang ke rumah melainkan pergi bersama teman-temannya.

"Eh, nanti sampe sana kita langsung makan atau kemana dulu?" Tanya Shalona dari kursi paling belakang.

"Lu pasti mau langsung makan," tebak Carel yang duduk di kursi tengah.

Shalona hanya terkekeh meng-iyakan.

"Gw sama Reno pengen belanja di supermarket dulu, nanti kalian duluan aja," sahut Mikaela yang duduk di antara Carel dan Reno.

"Gw sama Annelis mau nyari kacamata," ucap Arkan.

"Sejak kapan kita mau beli kacamata?"

Arkan menghela nafas frustasi. "Kamu padahal bilang loh semalem mau nemenin aku. Lupa ya?"

"Oh, iya? Semalem aku udah setengah tidur, mungkin aja gak sadar," balas Annelis.

"Ok, permasalahan hubungan gak usah di bawa ke sini ya," ujar Shalona yang duduk di samping Annelis dan Arkan.

Jefri yang duduk paling depan sama sekali tidak mendengarkan ocehan teman-temannya. Namun ia malah memperhatikan wajah Prianka yang duduk di kursi tengah paling pinggir di samping Carel dari kaca depan.

Ketika Prianka merasa ada yang memperhatikannya gadis itu melirik kearah kaca dan tersenyum. Reflek Jefri langsung mengalihkan pandangannya.

Sesampainya di mall, mereka langsung menuju ke tempat tujuan masing-masing dan berjanji akan bertemu di resto BBQ pada pukul satu tepat.

Shalona dan Carel pun memutuskan untuk bermain time zone, sekarang hanya tersisa Prianka dan Jefri.

Jefri berdeham. "Lu mau kemana gitu, entar gw temenin."

"Gw pengen jalan-jalan sih, tapi lu nanti cape gak?"

"Lu ngeremehin gw," ucap Jefri sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Yah, lu belom tau sih gw jalan-jalan di mall gimana," ujar Prianka dengan nada menantang.

"Ok, gimana kalo kita taruhan. Kita bakal jalan-jalan keliling mall yang cape duluan traktir beli boba."

Prianka terkekeh. "Kok boba?"

"Gw suka boba," ucap Jefri sambil berkacak pinggang.

"Ok, kalo lu kalah beliin gw cheese cake." Jefri diam-diam mencatat makanan kesukaan gadis itu dalam benaknya.

"Ok, deal. Game on"

Permainan pun dimulai. Mereka turun ke basement parkiran dan memulai dari awal—ide Jefri.

Di lantai pertama mereka masih biasa saja, berjalan-jalan melihat stand makanan, toko aksesoris, supermarket, toko roti, dan café.

Zona Teman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang