Cinta Rahasia (Tahap Revisi)

40).Faela vs Zweitson

Seseorang sedang melukis dengan tenang tanpa ada gangguan, Ia terus fokus dengan lukisan nya yang setengah jadi itu.

Pas lagi melukis tapi tiba-tiba ada cewe yang gak sengaja menabrak ia dan terkena lukisan nya yang hampir selesai itu.

"Ehh kak maaf aku gak sengaja." Ucap cewe itu.

"Iya gak papa, Lain kali hati-hati yaa." Jawab cowo yang tidak enak untuk memarahi nya.

"Yahh lukisan kakak kena aku ganti yaa atau aku bersihin." Cewe itu merasa bersalah karena mengenai lukisan cowo yang tadi ia tabrak.

"Gak papa kok nanti gw rapihin."

"Aku gak enak loh kak."

"It's okay kok."

"Aku traktir makan yuk kak, Buat tembus rasa bersalah aku."

"Ehh gak usah."

"Gak papa kak."

"Tar aja yaa gw mau beresin lukisan dulu."

"Ok kak aku tunggu."

Cewe itu pergi ke warung untuk membelikan minuman untuk cowo tadi.

"Nih kak minum dulu." Ucap nya yang kasih minum yang tadi ia beli.

"Makasih."

"Iya."

"Btw nama lu siapa?" Tanya cowo itu.

"Nama aku Faela kak." Jawab cewe itu.

"Salam kenal yaa gw Zweitson."

"Salam kenal juga kak Zwei."

"Lu bisa ngelukis?"

"Kebetulan aku ikut eskul lukis kak."

"Hmm sama gw juga."

"Lukisan kakak cakep banget."

"Makasih."

"Kakak udah berapa lama suka ngelukis?"

"Sejak SD."

"Woww keren, Udah lama juga yaa kak."

"Hmm iya, Lu sendiri?"

"Aku baru pas masuk SMK kak, Karna pengen nyari hal yang baru gitu."

"Bagus harus coba hal-hal yang baru."

"Iya kak."

"Lu lebih suka lukis apa?"

"Hmm bebas sih kak aku mah."

"Ohh."

"Kalo kakak?"

"Gw lebih suka lukis alam gitu sih."

"Kalo lukis alam tuh kayak kita juga dapat pemandangan nya juga loh kak apalagi kalo kita ke pulau atau gunung gitu."

"Iya bener."

"Kakak suka musik?" Tanya Faela.

"Suka, Kenapa?"

"Aku mau banget bisa main gitar kak, Hmm bisa gak kakak ajarin aku?"

"Hmm boleh banget."

"Serius kak?"

"Iya."

"Ahh makasih banyak kak Zwei."

"Iya."

Mereka melanjutkan mengobrol sambil melihat Zweitson melukis dan membenarkan lukisan yang tadi Faela senggol.

"Lukisan kakak indah banget." Kagum Faela yang dari tadi memperhatikan lukisan Zweitson.

"Makasih." Jawab Zweitson dengan senyuman.