Kini Aina dan teman temanya sedang berada di parkiran.
"Ai, lu pulang sama siapa?" tanya Sandra.
"gue dijemput Mang Ujang, kenapa?" tanya balik Aina.
"nggak, kalau gitu gue duluan yah Nyokap udah marah marah nih" ucap Sandra dengan menunjukan chatan dia dengan Mamahnya.
"iya duluan aja" ucap Aina.
"gue duluan Girls, bye"
"bye"
Setela itu Sandra pun segera menjalankan mobilnya menuju rumah.
"gue juga duluan Sopir gue udah dateng" ucap Keysa sambil menunjuk ke arah mobil yang baru saja datang.
Lalu Keysa pun segera masuk kedalam mobil dan melambaikan tanganya ke arah teman temanya.
"kita juga duluan Ai, gapapa kan ditinggal?" tanya Sera.
"gapapa Supir gue juga sebentar lagi dateng kok" jawab Aina sambil tersenyum.
"yaudah kita duluan" ucap Sandra
"iya" lalu Sandra dan Lexa pun segera menaiki mobilnya.
"bye"
Kini di parkiran hanya tersisa Aina.
20 Menit menunggu akhirnya Mang Ujang pun dateng."maaf yah Non Mang Ujang telat, soalnya tadi nolongin Ibu Ibu keserempet" ucap Mang Ujang yang baru sampai.
"gapapa Mang, keadaan Ibu itu nya gimana?"
"baik kok non"
"yaudah ayo Mang pulang"
"ayo Non"
_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_
Kini Aina sudah sampai di rumah.
Aina pun segera masuk kedalam rumah, dan di sofa terlihat mamahnya yang sedang memangku laptop."assalamualaikum" salam Aina
"waalaikumsalam" jawab Vina (Mamah Aina) tanpa menoleh.
"tumben Mamah pulang?" sindir Aina, saat melihat mamahnya ada di rumah.
"ini rumah Mamah. terserah Mamah dong" ucap Vina sambil menatap Aina sekilas.
"oh inget rumah toh, aku kira mamah gak inget rumah"
"biasanya kan di kantor mulu pacaran sama berkas berkas" lanjut Aina santai.
"AINA MAMAH KERJA BUAT KAMU" tegas Vina.
"gak peduli gue"
"Aina, dimana sopan santun kamu!!"
"kagak punya soalnya gue kagak diajarin sopan santun" santai Aina sambil mencomot cokies di meja lalu duduk di sofa dengan kaki diangkat satu.
"Aina!!" greget Vina melihat Aina tidak sopan.
"apasih"
"turunkan kaki kamu itu gak sopan"
"lah suka hati gue dong"
"huuh, masuk kedalam kamar kamu sana" titah Vina.
"ngusir lu?"
"AINA MASUK KEDALAM KAMAR KAMU SEKARANG!!!" bentak Vina.
"ck" Aina yang males berdebat pun segera menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
Lalu Aina pun masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu dengan kencang sehingga terdengar kebawah.
"hiks... Tuhan Ai cape" lirih Aina sambil menyender di pintu.
"Ai mau bahagia kayak Orang Orang, Ai mau disayang Mamah Tuhan" lirih gadis itu yang sudah menangis.
Lalu Aina pun segera berjalan menuju kasur dan menangis menutup mukanya dengan bantal.
Hingga Aina tertidur.Kini malam sudah tiba. Terlihat seorang gadis yang sedang tidur hingga suara ketukan di luar membangunkan gadis itu.
"Non Ai, ayo turun Ibu sudah nunggu di bawah" ucap Bi Inah di luar.
"iya Bi" teriak Aina dengan suara seraknya.
Aina pun segera beranjak dari kasurnya ke kamar mandi."anjir muka gue udah kek zombie" ucap Aina sambil melihat pantulan wajahnya di kaca. Hidung merah, mata bengkak, kantong mata yang hitam, dan rambutnya yang sudah kek singa.
Lalu Aina pun segera mandi dan memakai piyama untuk turun kebawah.
Setelah selesai Aina pun segera turun kebawah. Di meja makan kini sudah ada Vina yang sedang memangku laptopnya.
"mau makan malam aja masih kerja" ucap Aina dalam hati.
"malam"
"malam" Vina pun segera makan tanpa menoleh kearah Aina. Sesekali dia melihat kearah laptopnya.
"mamah bisa gak sih pokus makan aja dulu" kesal Aina.
"berisik"
Aina yang kesal pun segera berdiri nafsu makanya sudah ilang.
"aku selesai" ucap Aina lalu pergi ke kamarnya.
Sedangkan Vina cuman melirik ke arah vina lalu melanjutkan makanya dengan sesekali melihat kearah laptopnya.
Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AINA
Diversos"Kadang ingin menyerah dengan keadaan, tapi ujung-ujungnya hanya bisa menangis karena yang bisa dilakukan adalah berusaha tegar dan berharap keadaan berubah jadi lebih baik." Aina Putri Permata. Cerita hanya sebuah imajinasi Author Cover by: pintere...