4.

17.1K 756 10
                                    

Happy reading.


Lanjutan.....



Lucia mendekati mama dan zeina. Duduk di sebelah nya, ia sibuk makan mengabaikan keberadaan lucia. Makanan di piring zeina habis, lucia langsung menarik zeina kabur dari sang mama.

"Heh!! Mau dibawa kemana!"

"Kabur! Kalo sama mama nanti dia ndut!" teriak lucia.

Zeina hanya diam memerhatikan, ia sibuk mengunyah makanan yang masih dalam mulut nya. Lucia membawa zeina keruang tamu dimana sepupu sepupu nya diam disana.

Celvin, gilang, dan darren menatap zeina tanpa mengedipkan mata mereka. Mulut zeina yang masih penuh, membuatnya menjadi cabi. Lucia yang menyadari sepupu nya menatap zeina, ia langsung mengebrak meja.

"WOY! Dia punya ku!"

Zeina tersenyum ramah, mata yang memiliki smile eyes dan hidung yang kurang mancung, membuat mereka gemas ingin mencubit zeina. Namun yang duluan mencubit zeina adalah Lucia.

"Gue bunuh lo" ujar zeina pelan.

Semuanya terkekeh, lucia memeluk zeina dengan erat dan memberikan sebuah permen.

"Aaaaaa...."

Zeina membuka mulutnya, namun lucia tidak memasukkan permen itu, melainkan lucia mencium dan melumat bibir zeina. Lucia memasukkan lidah dan memainkan lidahnya dimulut zeina. Zeina memukul pundak lucia, lengan nya ditahan begitu erat oleh lucia agar tidak memukulnya lagi.

Beberapa saat berlalu, lucia melepaskan tautan nya. Lucia tersenyum dan memasuki permen kedalam mulut zeina.

"Beneran gue bunuh lo!"

"Berani banget ya bocah ini" ujar darren.

"Bang darren pernah gitu? celvin pengen bang pengen ituu"

"Gilang juga pengen bang..., Pengen kaya gitu"

Celvin dan gilang merengek kepada darren ingin seperti lucia dan zeina, darren hanya tersenyum kikuk.

"cari pacar sana, nanti dapet kaya gitu"

Malam hari, mereka semua baru saja selesai makan malam termasuk zeina, setelah makan mereka berbincang-bincang di ruang keluarga, zeina hanya diam dan mengamati apa yang mereka bicarakan.

Saat semuanya pokus kecuali Lucia dan zeina, Lucia terus menjahili zeina dengan tangan nya, ia trus meraba punggung zeina, Lucia tak sengaja melepaskan pengait bra milik zeina, mereka berdua terkejut. Zeina menatap sinis kepada lucia.

"I'm sorry babe, saya ga sengaja" bisik lucia. Zeina mencubit pinggang lucia kencang.

"Lucia Darfenta" ucap nenek. Lucia langsung duduk tegap melihat kearah nenek nya itu.

"Kamu serius dengan gadis yang di sebalah mu?" Lanjut nenek nya.

"Saya serius, saya sudah mempersiapkan cincin untuk melamarnya"

Zeina terkejut mendengar ucapan lucia, ia melirik kearah lucia dan ingin sekali menghantam nya saat ini. Lucia berdiri mengeluarkan kotak cincin dari dalam saku nya, Memasangkan cincin di jari manis zeina tanpa adanya persetujuan.

"What the..."

Lucia mengecup bibir zeina, mereka semua tercengang melihat anak nya mencium seorang gadis di depan keluarganya, zeina tersipu malu karena di saksikan oleh keluarga Lucia langsung di depan mata.

"Ajaran papa tidak pernah salah" ujar papa lucia membanggakan diri. Zeina sangat malu, lucia pun segera memeluk badan zeina dengan erat.

Zeina dan Lucia sudah berada di kamar, lucia trus memeluk badan zeina yang masih berbalut handuk. Zeina baru saja selesai mandi, lucia menciumi bagian dada dan leher zeina dan membuat kissmark disana.

"Lepas"

"Gak akan"

Perlahan-lahan lucia ingin membuka handuk zeina, ia terlihat sudah pasrah dengan yang lucia lakukan. Namun tiba-tiba saja handphone lucia mendapatkan notifikasi pesan masuk.

"Bangsat...." zeina mengusap dada. Berlari untuk mengambil baju, sementara lucia ia mengambil handphone mengecek siapa yang mengganggunya di malam hari seperti ini.

 Berlari untuk mengambil baju, sementara lucia ia mengambil handphone mengecek siapa yang mengganggunya di malam hari seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucia terduduk di kasur, zeina menghampiri lucia dan duduk di sebelah nya. Lucia mencium pipi zeina sambil memeluk nya.

"Main cium aja" zeina mengelus rambut Lucia lembut. Ia menenggelamkan kepalanya di leher zeina.

"Geli lucia"

"Mau susu"

"Ambil sendiri, gue pengen tidur"

"No, bukan itu sayang"

"Mau gue ambilin? yasudah awas gue ambilin"

"Saya ingin susu kamu zei, saya menginginkan ini" zeina tersenyum. Mencubit kedua pipi lucia dengan kencang.

"Aaaa.., zei akhh sakittt sayangg, aahhh sayangg pleasee lepass" mohon lucia. Zeina melepaskan cubitan nya dan menendang lucia jatuh dari kasur.

"Auuu, sakitt"

Tidak tega melihat lucia, zeina menepuk kasur di sebelahnya agar lucia naik. Dengan sigap lucia naik dan memeluk tubuh zeina, menenggelamkan kepalanya didada zeina.

Lucia tak sengaja menggigit puting susu milik zeina alhasil lucia terkena pukulan di kepala nya.

"Kasar banget kamu, kamu melakukan kdrt"

"Pala lo kdrt, mangkanya gak usah aneh aneh jadi orang, gue aduin mama lo ya"

Lucia memanyunkan bibirnya, memeluk kembali zeina dan menenggelamkan kepalanya. Pelukan erat itu perlahan melonggar, ternyata lucia sudah tertidur. Zeina tersenyum memakaikan selimut dibadan lucia.







to be continued...
Vote nya jangan lupa yaa tinggalin jejak 😉

POSESIF KAKEL || End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang