Happy reading.
Bulan berganti begitu cepat, lucia sudah lulus dari sekolah sementara zeina ia naik ke kelas 12. Lucia akan kuliah di universitas terbaik korea, ia begitu berat meninggalkan zeina sendiri di sini namun ia tidak bisa meninggalkan kuliahnya.
"Rajin belajar, kamu udah kelas 12 sekarang" lucia memeluk zeina erat. Zeina hanya mengangguk dan mengusap air mata lucia.
"Hati-hati disana, kabarin gua terus"
"Iya sayang, dadah semua"
Zeina melambaikan tangannya, ia tidak tahan untuk tidak menangis. Zeina pulang di antarkan oleh orang tua lucia sampai kerumah, sampai di rumah ia langsung turun dan berterimakasih atas tumpangan itu.
Zeina masuk ke dalam, ia duduk di ruang tamu sambil memandangi wallpaper hp nya, ia meneteskan air matanya kembali, ia akan merasa kesepian dan butuh pelukan hangat Lucia.
Pagi hari, zeina sudah masuk sekolah, ia kembali menggunakan motor kesayangan nya itu, karena ia tidak bisa menyetir mobil.
Sesampainya di sekolah zeina mendengar banyak isu kalau akan ada murid pindahan dari salah satu sekolah ternama.
Di kelas ia duduk di kursi belakang, hari pertama sekolah sudah ada pelajaran yg di mulai, ia hanya duduk diam menatap handphone nya itu berharap Lucia menghubungi nya, saat pelajaran kedua sudah di mulai ada anak baru yang datang sendirian, wajah galak dan cantik.
"Permisi, kelas 12 b?"
"Iya, kamu siapa ya?" tanya guru.
"Saya bryanca jovan, salam kenal semua dan saya murid pindahan pak"
"Selamat datang di kelas kami, kamu silahkan duduk di kursi yang kosong" ujar guru itu.
"Baik pak, terimakasih"
Murid baru itu duduk di sebalah zeina, tak kerasa sudah jam istirahat zeina memainkan handphone nya ia tidak memerhatikan keberadaan manusia yang ada di dekat nya.
"Ha..." bryanca baru saja ingin menyapa. Namun zeina segera berlari keluar, bryanca hanya menghela nafas saja dan mulai menyapa murid lain.
Di belakang sekolah, zeina mulai terisak dan di pandangi oleh lucia di layar handphone nya. Ia tak akan bisa bila lucia tidak ada di dekat nya.
"Hapus air mata nya, saya tidak bisa lap air mata kamu" ucap lucia. Zeina mengangguk dan mengelap air matanya menggunakan tangan.
"Kangen.." ucap nya pelan. Lucia terkekeh, gemas dengan kekasihnya itu.
"Baru di tinggal semalem loh sayang, saya matiin ya saya ada kelas"
Zeina mengangguk dan tersenyum, ia mematikan vidcall itu dan kembali ke kelas, sesampainya di kelas ia duduk dan merenung.
"Ehm.. hai, gua bryanca moga kita bisa berteman" ucap bryanca mengenalkan diri. Zeina menoleh dan menjabat tangan bryanca lalu kembali merenung.
"Zeina"
Pelajaran terakhir sudah selesai, bel pulang sudah berbunyi. Zeina segera membereskan barang nya lalu pulang.
Sesampainya dirumah, ia melihat mama dan papa tiri nya di teras depan rumah nya.
"Kamu ikut mama ke bandung"
"Tiba-tiba banget?"
"Mama gak mau ninggalin kamu sendirian disini, walaupun kamu sama lucia"
"Oke aku ikut, besok aku minta surat pindah"
"Mama pulang dulu"
Zeina masuk rumah, menghela nafasnya. Setelah bersih bersih zeina memesan beberapa makanan dan di temani makan oleh lucia.
"Babe, beneran mau pindah?"
"Iya, lagian ngapain disini juga"
"Kamu tinggal sama mama kamu?"
"Enggak, aku di apartment"
"Bagus deh"
"Kangen..." ujar zeina pelan. Lucia tersenyum melihat zeina memeluk bantal sofa.
"Saya pulang nanti"
"Kapan? kamu baru sehari disana ga mungkin langsung ambil libur kelas kan"
"Ya bukan begitu, kalau ada libur saya pulang sayang. Sudah selesai kan? buang sampah nya habis itu sikat gigi"
"Temenin"
"Iya, saya temani" lucia melihat aktivitas zeina malam tadi, menonton, makan lagi, begitu sampai zeina tertidur.
Pagi hari, zeina terbangun melihat pesan dari mama nya yang sudah mengambil surat izin pindah.
Zeina melihat beberapa pesan lagi, melihat spam text dari lucia yang sangat menggemaskan. Membuat zeina tersenyum cerah pagi ini.
Zeina mulai packing barang nya, cukup banyak barang zeina yang harus di bawa. Tidak semua namun ia harus membawa pakaian yang menurutnya nyaman dan akan di gunakan.
Zeina berangkat menggunakan motor, sementara mama dan papa tiri nya menggunakan mobil.
Sesampai di bandung, sebuah kompleks perumahan yang terbilang cukup elit mereka tempati.
"Yakin gamau tinggal disini aja?"
"Enggak, aku di apartment aja"
"Iya deh, ini barang kamu di bawa nya gimana?" tanya mama nya.
"Aku udah pesan taxi online, sebentar lagi datang" mama nya pun mengangguk. Beberapa menit taxi itu datang dan langsung mengangkut barang barang lucia.
Sesampainya di apartment, ia langsung membereskan barang nya, cukup besar bagi zeina yang akan tinggal sendirian.
Setelah membereskan semuanya dan bersih bersih, zeina pergi untuk tidur karena besok ia harus pergi sekolah baru.
Pagi hari, zeina sudah siap untuk berangkat. Di sekolah sudah ada mama zeina yang akan mengurus pindahan nya.
"Ini ambil"
"Makasi ma, aku masuk dulu"
Mama nya mengangguk, melihat zeina masuk kedalam kelas, sebagai anak ibu kota ia pun sedikit canggung dan tidak biasa dengan orang asing seperti ini.
"Namanya siapa? boleh di perkenalkan dulu"
"Saya zeina"
"Neng, geulis pisan ih hayu jeung aa" ucap salah satu murid. Zeina hanya memasang wajah datar.
"Heh, tong kitu maneh eta teh anak baru" ujar murid yang lain.
"Udah udah, zeina kamu duduk di kursi yang kosong ya, kita akan mulai pelajaran"
"Terimakasih pak"
Zeina pergi ke kursinya dan duduk, melihat banyak anak laki-laki memandangi zeina.
Tbc.
VOTE NYAA MANIZZZZZZ 😍🌹🌺😍🌹😍
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF KAKEL || End ✓
Teen FictionGXG urutan bacaan. Posesif kakel - posesif wife and obses gf - has three women start - 2 feb 23 finish -