14.

9K 342 25
                                    

Happy reading.











Siang hari di rumah zeina, 3 manusia sedang tertidur lelap, sepatu yang belum di lepas, dan amat berantakan. Nerava tertidur di lantai dengan keadaan yang mengenaskan. 

Arthar dan aryara sudah pulang sekolah, mereka berdua masuk kedalam kamar zeina dan mengganggu zeina yang nyenyak memeluk dellia, dellia pun memeluk kembali badan zeina dengan erat.

"KAKAK!! AUNTY!! BANGUN ISH UDAH SIANG ALYALA UDAH PULANG SEKOLAH MASIH BELUM BANGUN JUGAA!!" teriak aryara kencang.

"Alyala tidaa boleh gitu, kasian nanti meleka budek, ayo bilangin mama bial meleka di gusul sama papa" ucap arthar.

"Aryara, arthar jangan berisik ya, kasian aunty nerava sama kak atha nya masih mau bobo" dellia menghentikan kebisingan aryara dan arthar. Mereka pun menurut dan pergi dari kamar zeina.

Dellia kembali memeluk badan zeina dengan erat, ia ingin pelukan itu lebih lama dan lama lagi. Tidak ingin dellia lepaskan, sekilas dellia mengecup kening zeina dengan lembut.

"Jangan cium cium gua, lo bau" ujar zeina yang masih berada di pelukan dellia.

"Dih sialan lo, gua cipok juga lo anjing"

"Ga takut gua"

"Nantangin nih bocah, gua cipok beneran nangis lo"

"ARGHH BERISIK KALIAN, GUA PENGEN TIDUR!" teriak nerava.

Zeina dan dellia hanya cengengesan mendengar teriakan nerava, mereka kembali saling peluk dan tertidur.

Sore hari pun tiba, nerava sudah bangun lebih dulu, ia melihat kedua teman nya sedang berpelukan seperti teletubbies itu.

"Wahh bau bau nih"

"Arghhh, badan gua anjing sakit sakit" zeina meregangkan ototnya. Bangun melihat sekitar lalu melihat wajah nerava dengan terkejut.

"ARGHH SETAN" kaget zeina.

"Sialan, gua bukan setan"

"Eh elo va, gua kira setan"

"Anjing lo ye, bangunin tuh si delli gua numpang mandi" ucap nerava sambil berjalan kearah kamar mandi.

"Iyo, del bangun del"

Dellia menarik tangan zeina, dan kembali memeluk nya. Zeina hanya diam dan mencubit tangan dellia.

"Auu, sakit tha"

"Mangkanya bangun, lepasin gua mau buka sepatu" kata zeina. Sedikit mendorong badan dellia yang mendekap nya.

"Gak mau, gini aja dulu gua belum puas"

Cup..

"Udah puas? buruan lepas" zeina mengecup bibir dellia sekilas. Dellia terkejut, namun ia senang.

Dellia tidak melepaskan pelukan itu, melainkan mencium bibir zeina dan melumat nya dengan sedikit agresif.

"Eunghh..."

Zeina melepaskan ciuman itu, dan memukul tangan dellia.

"Anjing lo ye"

"Bukan pertama kalinya kan sama gua, biasa aja kali"

"Tai lo, untung si nerava gak liat"

"Sampe kapan Backstreet gini?"

"Gak tau, jalanin aja dulu" ucap zeina.

"iya iya, sono mandi gua pulang ya"

"kenapa gak mandi disini aja?"

"Mandi bareng asal" ucap dellia jahil. Ia mendekat dan mulai memegangi lengan zeina.

"Gak!" zeina langsung kabur.

Nerava baru aja keluar dari kamar mandi, ia heran melihat zeina langsung masuk ke kamar mandi dan dellia hanya cengengesan ga jelas.

Nerava acuh saja, ia mengeringkan rambut nya dan pamit pulang. Hanya dellia sendirian di kamar zeina sekarang, merapikan kamar itu agar terlihat menyegarkan.

Sesudah merapikan semuanya, dellia melihat handphone zeina bergetar karena banyak sekali notifikasi, ia ingin sekali melihatnya namun ia takut itu privasi zeina. Dengan rasa penasaran yang begitu besar alias kepo dellia melihat handphone itu.

Dellia sangat cemburu, ia memblokir kontak lucia dan menghapus nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dellia sangat cemburu, ia memblokir kontak lucia dan menghapus nya. Dellia langsung menaruh handphone zeina kembali agar tidak ketahuan oleh kekasih nya itu.

"Nerava! ambilin gua handuk gua lupa bawa!" teriak zeina dari kamar mandi.

"NERAVA! BURUAN IH DINGIN" lanjut zeina.

Dellia cengengesan, ia mengambil handuk dan masuk begitu aja kedalam kamar mandi. Zeina terkejut dan langsung menutupi bangian bawah dan dada nya.

"BANGSATT!!"

"Sutt... jangan berisik, nanti di kira gua apa-apain lo" zeina menatap wajah dellia datar. Mengambil handuk di tangan dellia yang satu nya, ia memakai handuk itu dan berbalik badan.

"Tolol lo, gua minta tolong nya ke nera kenapa lo yang masuk"

"Nera pulang tadi, btw boleh nih"

"Gak, gak boleh gua tonjok lo ye"

"Idih, sekali aja loh"

"Kiss doang" ucap zeina.

"Iya iya kiss doang" dellia manarik pinggang ramping zeina. Langsung mencium bibir nya yang lembut, zeina hanya bisa membalas ciuman itu, dan mengalungkan tangan di pundak dellia

Cukup lama mereka berciuman, zeina menghentikan nya. Ia langsung naik ke badan dellia, dellia terkekeh dan membawa zeina keluar dari kamar mandi.

"Pake baju sana, gua mau mandi" tidak ada jawaban dari zeina. Zeina hanya menggelengkan kepala nya dan terus memeluk leher dellia dengan erat.

"Miss her" dellia mendengar itu. Seketika mood nya tidak bagus sangat tidak bagus, ia tau kalau zeina masih mencintai lucia, dan selama 2 tahun dellia tidak ada di hati zeina.

"Gua tau lo belum bisa lupain lucia, tapi sekarang lo udah punya gua tha, gua yang selalu ada buat lo selama ini"

"Maaf" zeina mengecup bibir dellia. Sebagai tanda maaf nya karena membuat dellia kesal. Zeina terus memeluk dan tidak ingin ia lepas, dellia berjalan menuju pintu dan menguncinya agar arthar dan aryara tidak bisa masuk sembarangan lagi.

"Kenapa di kunci?"

"Biar ga ada yang ganggu, selama masa penghukuman lo tha"

"No!, gua gak mau dell lo main nya kasar"

"Hukuman tetap hukuman atha"



Tbc.
zeina sama dellia dulu ya wkwk, kalo udah waktunya baru sama lucia, bye bye love u 😌✌️

POSESIF KAKEL || End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang