Sa tra tau mau nulis apa ini, sa nulis saja. Sebenarnya ini tugas banyak dan hari Senin ada UAS. Kayanya sa stress. Adooo, tra tau lagi. Mau nulis novel tapi mager begitu juga up. Mau nulis puisi tapi sa harus mengalau-galau kaya manusia patah hati. Fase ini itu sa bersyukur but, sa ada terikat sama someone yang menyebalkan. Sialan pake acara doa segala. Jadi rumit padahal sebenarnya ini someone yang sa tra tau mendefinisikan de bagaimana lagi. Capek sekali berusaha sama manusia itu. Gak realita, fiksi sama saja. Sa tra sadar kalau sa terjebak dalam drama yang sa buat sendiri. dan ini semua karena NOVEL barang satu itu kaya nyata saja. Tulisan gepeng dan lembaran keras saja baru bajingan. But masalahnya. Ado pusing demi. Kam tra akan tahu rasanya sampai Kam alami sendiri peliknya kaya apa.
Senandika tentang dia
Gerbang kokoh tempat menuntut ilmu
Awalmula dimana usia remaja paling manis
Tak kala mata yang memilik dari atas pagar pembatas.Suara lantang, memerintah untuk berkumpul. Derap langkah berayun-ayun seriram dan satu suara.
Jam 2 siang diterpa sinar surya. Langit membiru lirik mata hanya sekilas. Satu titik lurus ke depan. Cucuran keringat dingin bukan alasan untuk semangat yang membara dibawah naungan sang senior.
Senior selalu benar kalau senior salah kembali pada aturan pertama. Dongkol menyeruak. Jangan harap mau disuruh senyum.
Latarbelakang putih, tegas dan keras. Satu patah semua patah. Kini hanya memori kilas hitam-putih dibalik warna abu-abu.
Kalau gagal jadi paskibraka setidaknya pernah jadi petugas bendera disekolah.
5/02/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
S. P. S. P
Randomsekedar kata-kata dan ungkapan hati dalam logat Papua tapi jangan kam(kalian) khawatir tra(tidak) mengerti karna sa(saya) akan pake terjemahnya selamat membaca :) kalau suka jangan lupa follow :) start : 22 /ferbuari /2021 End :