Untuk sa diri

6 0 0
                                    

Terimakasih ya, ko su berjuang. Meskipun hasil tra maksimal. Bukan ko pu rezeki okelah. Trapp sa tra bisa meratapi hal ini. Karena sa sadar kalah dan menang dalam pertandingan itu hal biasa. Dan terimakasih Tuhan apa pun hasilnya dari sa pu perjuangan ini. Sa bersyukur. Semua itu baik.

Jika pada akhirnya semua rasa tertutup untuk ko, seharusnya kita tra berjumpa saja, dari awal. Hanya sa lupa. Siap tra siap akan ada orang yang datang dalam sa pu hidup entah untuk pengalaman atau memang untuk sa. Sa tra perna bermimpi bisa kenal orang sedingin dan sediam ko. Kalau waktu berputar kembali. Sa tra mau kenal ko dan tra mau berharap sampai sejauh ini. Tapi sa banyak belajar dari ko, tentang sa harus mencintai Tuhan lebih dari manusia. Sabar diatas rata-rata. Fokus lebih dari yang seharusnya. Ikhlas tra boleh ketinggalan. Ko tahu kah tidak. Ko laki-laki yang sa berani bawah dalam sa pu doa. Tapi sepertinya Tuhan tolak. Ya, sepertinya begitu. Karena ada keraguan besar yang rasa. Lagian ko tingkah kadang dingin kadang panas. Tarik-ulur. Sa ingin benar-benar tra mau peduli. Mungkin sekarang sa belum ada di fase itu. Namun sa yakin pasti sa bisa berdiri di tahap itu. Mungkin sekarang Tuhan ingin sa menatah sa pu karakter lebih baik.

Tuhan kalau perempuan yang suka sama dua laki-laki dalam waktu yang bersamaan itu berengsek ya. Yang satu dingin seperti kulkas kalau tertawa dan senyum manis seperti es krim vanilla. Tapi disaat senyum dari bibir itu terlihat ada, luka juga yang coba sa hilangkan sendiri. Yang sa simpan sendiri. Sa kubur rapat-rapat tra mau diumbar-umbar sebab itu terlalu sakit. Sa sudah coba hilangkan perasaan ini. Beberapa tahun yang lalu sa kira hanya kagum tetapi malah merembes jadi rasa besar dan tertekan batin ingin memiliki tapi sadar diri dan ditampar realita.

Yang satu lagi. Orang baru dengan warna ceria. Manis seperti cokelat. Unik bak cerita yang indah. Hanya keturunan yang bicara terjebak dalam rasa yang seharusnya. Tak perlu diperdebatkan. Atau sa yang terlalu banyak menuntut sehingga mendekati level pas pun sa malas tahu. Sa sudah terlalu kasih kode. Tra mungkin sa hancurkan de pu harapan. Sa terlalu jahat jika patahkan de pu niat. Sa terlalu kejam bila menolak permintaan yang sa juga mau tapi belum siap. Sa khawatir sa tra bisa mempertahankan perasaan ini jauh lebih lama. Sa cemas sa membuat luka untuk hati yang tra bersalah. Sa senang, sa suka dan sa mau perjuangkan bila perlu tapi. Karena sejatinya sa perlu salah satu diantara mereka. Dan yang benar-benar sesuai.

Tetapi sa su terlalu berharap untuk yang non dari satu suku. Sa tra lari dari fakta tetapi sa ingin memperbaiki sa pu pola pikir sendiri bahwa apa yang sa bayangkan salah. Tetapi jika memang salah. Sa tra bisa menyelah karena fakta. Selalu tra sesuai harapan. Sa tra berharap memang karena sa terlalu. Banyak permintaan padahal yang diterima diluar kemauan.

Tapi sejauh ini sa bersyukur karena Tuhan menghadirkan dua laki-laki yang bisa bikin sa kuat. Yang satu sa berbelajar lebih mencintai Tuhan yang satu lagi sa mengerti bahwa sederhana yang namanya hidup itu tra usah tuntut lebih nanti kecewa.

S. P. S. PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang