I. Again

5.1K 448 47
                                    

"Jadi kita akan mengadakan pelatihan anggota baru yaitu training camp yang akan di langsungkan di sekolah dengan jangka waktu tiga hari dua malam pada hari Jumat sampai hari Minggu. Semua ekstrakurikuler wajib turut serta dalam kegiatan training camp ini."

Sang ketua OSIS berdiri dihadapan panggung, mengumumkan kegiatan training camp yang akan di selenggarakan minggu ini di sekolah. Pengumuman ini di umumkan tepat setelah upacara berakhir.

"Puji Tuhan beneran di sekolah." ujar Danielle saat tau bahwa kegiatan training camp akan di langsungkan di sekolah, bukan di tempat lain.

Dara, Danielle dan Zoa berbincang sambil berjalan menuju kantin. Jangan harap mereka akan langsung masuk ke dalam kelas. Sehabis upacara tentu murid-murid SMA Bhintarajasa ini berbondong-bondong pergi ke kantin untuk melepas penat.

Begitupun Dara, Danielle dan Zoa. Setelah memesan minuman, mereka duduk disalah satu meja yang kosong disana. Ketiganya sedang heboh membicarakan kegiatan training camp yang padahal masih hari Jumat nanti di adakan.

"Siap-siap pingsan." Zoa si wakil ketua basket bersuara. Karena pastinya mereka akan sangat mengeluarkan banyak tenaga untuk ini nantinya.

"Ada Dara, santai aja." ujar Danielle.

"Dara mah cuma mau ngurusin Riki doang." Zoa berucap yang dibalas gelak tawa oleh Danielle. Sedangkan Dara hanya menatap kedua sahabatnya itu dengan tatapan sinis.

"Addara!"

Dara, Danielle dan Zoa serentak menatap ke sumber suara. Disana ada Langit membawa sebuah kaleng soda sambil berjalan kearah mereka dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Hai, Kak Langit!"

"Aku... Eee, mau ajak kamu pulang bareng."

"Tapi aku pulangnya sore banget, Kak."

"Aku tungguin, kok. Aku juga pulang agak telat hari ini."

Dara mengusap tengkuknya. Ia bingung harus menjawab apa. Masalahnya, Riki lebih dulu mengajaknya pulang bersama. Namun, untuk menolak ajakan Langit yang kesekian kalinya, Dara juga merasa tidak enak.

"Halo, sapi sapi maung!"

Mashka dengan tidak sopan duduk di samping Zoa sambil ricuh menenteng mangkuk bakso nya. Dimana ada Mashka, disana ada Riki dan Savian. Mereka bertiga menghampiri meja itu lalu duduk disana. Kecuali Riki yang menatap bingung kearah Langit.

"Siapa?" tanyanya sambil menatap kearah Dara.

"Kak Langit." jawab Dara.

"Langit." Langit menjulurkan tangan kanannya.

Riki tidak membalas uluran tangan itu, Ia hanya mengangguk, "Riki." ucapnya singkat.

Dara yang melihat interaksi canggung itu akhirnya bersuara, "Nanti aku kabarin ya, Kak." ucap Dara akhirnya.

Langit mengangguk, "Yaudah, kalau gitu aku duluan ya, Addara." balas Langit lalu pergi darisana.

"Kok ada orang yang manggil lo Addara selain gue?" Riki duduk di sebelah Dara.

"Nama gue emang Addara."

"Tapi cuma gue yang boleh panggil lo Addara, yang lain Dara aja."

"Ya, terserah dong kalau mereka mau panggil Addara. Kecuali nama gue Popo mereka panggil Addara baru aneh."

Mesum | Ni-Ki (ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang