D. Berangkat Bareng

7.7K 453 18
                                    

Dara turun dari taxi online nya. Memang Dara sudah terbiasa menaiki taxi online jika pergi dan pulang sekolah.

Dara memasuki sekolah dengan kesan yang biasa saja. Senang iya, tidak senang juga iya. Senang bertemu teman-temannya, tidak senang karena memang sepertinya hari senin sudah menjadi hari keramat baginya.

Dara yang seharusnya langsung menuju ke kelas, Ia membelokkan langkah nya menuju stand minuman boba yang berada tak jauh dari parkiran.

"Kak, oreo bubble milk tea nya satu, ya." ucap Dara lalu duduk di kursi yang di sediakan disana. Sambil menghadap kearah pagar dan memainkan ponselnya. Sesekali memperhatikan orang-orang yang masuk, karena jika itu Danielle atau Zoa, bisa di racuni untuk sesat membeli boba di pagi hari.

Bukannya Danielle atau Zoa yang Ia tunggu-tunggu. Fokus Dara malah teralihkan oleh munculnya Riki sambil menaiki motornya. Tidak seperti biasanya, Dara melihat Riki datang bersama seorang perempuan. Kedua orang itu terlihat akrab berbincang bersama dengan tangan perempuan itu yang berada diatas pundak Riki.

"Kak, ini oreo bubble milk tea nya." lamunan Dara terpecah ketika minumannya datang. Ia mengambil minuman yang di pesan, membayar dan pergi darisana. Tentu saja menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas, Dara langsung mendudukkan dirinya pada bangku miliknya. Menaruh tas dan menyeruput boba yang berada di gengamannya.

Beberapa menit kemudian, muncul lah Danielle di ambang pintu, Ia menutup mulutnya saat melihat Dara, dan berlari terbirit-birit menghampiri gadis itu.

"Kenapa, dah?" tanya Dara bingung dengan tingkah aneh Danielle di pagi hari.

"Riki berangkat bareng Esha, anjir! Esha!" teriak Danielle, untung kelas ramai di belakang, itu pun anak-anak cowok yang sedang membuat tugas Bahasa Indonesia yang akan di kumpul nanti di jam pelajaran pertama.

"Ya? Terus kenapa?" tanya Dara pura-pura tak tau. Ia menyembunyikan bahwa Ia sudah melihat itu lebih dulu.

Danielle duduk dibangkunya, lalu menarik kursi untuk mendekat kearah Dara, "Lo... Biasa aja?"

Dara hanya mengangguk singkat mendengar ucapan Danielle.

Danielle menggebrak meja Dara sambil berdiri, "WOY! BIASA AJA?!" teriaknya.

"Kaget gue. Anjing lo, Dan!" Zoa yang baru datang melempar es batu yang berada di gelasnya kearah Danielle, lalu duduk di kursinya. Untung saja es batu lemparannya meleset, jika sungguhan mengenai Danielle, mungkin bell masuk nanti baju Zoa sudah penuh dengan keringat karena Danielle akan mengejarnya habis-habisan untuk membalas dendam.

"Ada apa, sih? Ada apa?" beo Zoa juga menarik kursi nya untuk mendekat pada Dara.

Danielle kembali duduk di kursinya, "Oh my God, Zoa. Lo nggak dengar gosip anak-anak di depan tadi?"

Zoa hanya menggeleng.

"Riki tadi bonceng Esha!" sentak Danielle.

Zoa juga berdiri dari duduknya karena terkejut, "Wah!" sentaknya sambil memukul meja.

Sedangkan Dara yang melihat reaksi berlebihan kedua sahabatnya itu hanya bisa mendengus. Ia menarik tangan Zoa agar duduk kembali.

"Emang kenapa sih kalau Riki berangkat bareng Esha?" tanya Dara menatap Danielle dan Zoa bergantian.

"Ya, lo nggak sakit hati emang, Dara..." frustasi Danielle karena Dara terlihat biasa saja.

"Bukannya Riki sama lo pdkt? Lo nggak broken heart, my lovely Dara?"

"Jijik, Zo." ucap Dara membuat gestur ingin muntah. Lalu mereka tertawa bersama karena ekspresi muka Dara.

"Emang kenapa juga heart gue harus broken? Gue bukan siapa-siapanya Riki, Riki bukan siapa-siapanya gue. Jadi yaudah, terserah dia mau berangkat sama siapa, pulang sama siapa. Gue nggak ada hak buat ngatur."

Mesum | Ni-Ki (ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang