B. Instagram

10.7K 605 29
                                    

Dara tersentak ketika bahu nya di tepuk seseorang dari belakang. Ia sedang membersihkan UKS sendirian karena Ia telat datang saat piket. Ia juga hanya membereskan beberapa kasur dan menyusun obat-obatan saja.

Dara menoleh kebelakang, melihat siapa pelaku yang menepuk bahunya. Ketika melihat orang itu, Dara sontak memundurkan langkahnya.

"Kenapa?" tanya orang itu.

"Gue yang harusnya nanya lo, ngapain disini?"

Orang itu mengernyit, "UKS tempat umum, kan? Tangan gue sakit, makanya gue kesini."

Dara menaruh kembali bantal yang tadinya Ia jadikan tameng. Lalu menyuruh orang itu duduk di salah satu kasur.

Dara baru akan berjalan mengambil kotak P3K, tetapi tiba-tiba tangannya di tarik, "Kenapa nggak nge-chat gue semalam?"

"Harus banget?"

"Harus. Kan, gue udah kasih nomor gue ke lo."

Yap, orang itu tak lain dan tak bukan adalah Riki. Orang yang menyelipkan secarik kertas berisi kata kurang ajar dan nomor telepon disana.

"Buat apa gue nge-chat lo? Kita nggak kenal."

Riki berdiri dari duduknya, dengan jersey Basket khas SMA Bhintarajasa, dan peluh di keningnya. Ia menatap lekat Dara, membuat gadis itu memalingkan pandangannya karena tatapan Riki yang mengintimidasi.

"Riki, ketua tim Basket Redumption." ucapnya sambil menjulurkan tangan.

Dara awalnya diam saja, namun Ia berpikir jika dirinya terus seperti ini, maka Riki akan semakin lama disini. Jadi dengan berat hati Dara harus merespon ini agar Riki segera pergi.

Dara menjabat tangan Riki, "Addara, bisa dipanggil Dara."

"Ketua PMR, kan?"

Dara hanya mengangguk mendengar ucapan Riki.

"Udah kenal, kan sekarang? Berarti lo harus chat gue nanti."

Dara ingin melepas tangannya, namun Riki menahan tangan mereka. Membuat Dara panik dan menarik tangannya lebih kuat. Namun nihil, tangan mereka tak terlepas, Riki malah menggenggam tangan itu lebih erat.

Riki memajukan langkahnya, terus mendekat yang membuat Dara akhirnya mundur.

"Kalau lo macem-macem, gue teriak."

"Teriak aja."

"Riki, lepas..." lirihnya, tangan Dara sudah memerah karena cengkraman tangan Riki.

"Kenapa sih nolak terus? Padahal gampang.

Lo maju, gue mundur, terus kita cipokan."

Riki menarik tangan Dara, membuat tubuh mereka saling berhadapan dan bersentuhan. Membuat Riki terkekeh karena ekspresi Dara sangat lucu ketika dilihat dari dekat begini.

"Chat gue nanti."

Setelah mengatakan itu, Riki pergi darisana. Meninggalkan Dara yang tertukai lemas di lantai sambil memegang dadanya.

"Bangsat, Riki."
















































Rakyat Dior Sejati

zoa pacarnya basket
oy, dimana lo pada?

gue di toilet, nunggu danel lama amat

danel somay lover
gue mules sumpah dar, duluan aja

Mesum | Ni-Ki (ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang