J. Call You Mine

5.7K 462 15
                                    

"Sumpah gue bingung mau bawa apa." Dara membuka lemari nya namun Ia tutup kembali lalu berbalik badan menatap Zoa dan Danielle yang sedang duduk di atas kasurnya.

Ini adalah hari Kamis, dimana besok sepulang sekolah mereka akan melaksanakan training camp dan tidak pulang kerumah selama tiga hari dua malam.

"Bawa yang penting-penting aja." jawab Danielle memeluk boneka beruang milik Dara.

"Yang penting-penting aja? Lo lihat tas lo ada tiga." sentak Zoa menunjuk dua tas besar dan satunya tas selempang milik Danielle.

"Nggak tau, ah. Nanti malam aja, pusing gue." Dara menjatuhkan tubuhnya diatas kasur.

"Ini udah malam, tolol!" Zoa memukul kening Dara yang tiduran diatas paha nya.

"Kapan ya gue di tembak Savian?" Danielle mulai bermonolog.

"Sampai Zoa pelihara monyet." celetuk Dara asal-asalan.

Danielle tertawa karena ucapan Dara, begitupun Dara yang menertawakan ucapannya sendiri dan suara tertawa Danielle yang membuat nya ikut tergelak.

Sedangkan Zoa hanya memutar netra nya malas karena Ia di jadikan korban jokes Dara akibat dirinya yang sangat anti dengan hewan monyet. Namun acara ketawa-ketiwi itu terhenti saat ponsel Zoa berbunyi yang langsung di ambil oleh Dara.

"Mashka?!" teriak Dara membaca nama yang tertera di ponsel Zoa sambil bangun dari tidurnya. Ia kira itu adalah para cowok Zoa yang biasanya mereka jadikan bahan ledekan.

Zoa yang mendengar nama Mashka di sebut ingin meraih ponselnya, namun tangannya di tarik oleh Danielle.

"Sumpah siniin nggak?" ancam Zoa berusaha melepaskan diri dari genggaman Danielle.

Dara yang lucu melihat ekspresi itu tertawa sebentar lalu memberikan ponsel Zoa kepada sang pemiliknya dan dengan cepat berlari ke belakang Danielle takut Zoa mengeluarkan jurus silat nya.

Zoa keluar dari kamar Dara, untuk mengangkat telepon Mashka tentunya. Sedangkan yang ditinggalkan di dalam kamar langsung mengeluarkan serba-serbi teori yang tidak-tidak.

"Dari semua cowok-cowok itu, masa si Mashka kuda lempeng, sih?!" Danielle bersuara.

Dara yang mendengar itu terkekeh sambil kembali berbaring diatas kasur, "Parah lo! Tapi iya, ya? Masa Zoa Mashka pdkt? Nggak mungkin." teorinya.

Tak berlangsung lama, beberapa menit kemudian Zoa masuk kembali ke dalam kamar. Menghampiri Dara dan Danielle yang sudah senyum-senyum kearahnya.

"Apaan, sih?" Zoa yang merasa risih dengan tatapan itu.

"Ada apa dengan Zoa dan Mashka?" Dara sok detektif.

"Mashka cuma ajak berangkat bareng doang, wajar dong? Kan, kita satu ekskul." pembelaan Zoa.

"Iya, iya, okay. Gue sih bagian nunggu rencana nembak nya aja." Danielle berucap yang dibalas toyoran di kepalanya oleh Zoa.















































Dara baru akan membuka ponselnya untuk memesan taxi online. Namun Ia sudah di buat heran dengan eksistensi orang yang membuatnya kesal beberapa hari kemarin.

Yap, Riki. Sekarang sudah baikan, kok.

Walau Dara memaafkannya dengan setengah hati.

"Saya ojek online nya, neng." Riki memberi satu helm yang langsung di ambil oleh Dara.

"Kok perusahaannya mempekerjakan anak di bawah umur, ya?" canda Dara sambil memakai helm lalu naik keatas motor Riki.

Motor Riki melaju darisana membawa mereka berdua menuju ke sekolah Bhintarajasa yang sudah mulai ramai di jam tujuh pagi. Padahal biasanya tidak seramai ini.

Mesum | Ni-Ki (ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang