happy reading💓
***
Katrina berjalan memasuki rumahnya. Tadi, ia diberi kabar oleh orang rumah jika Hayden sudah kembali ke rumah setelah mengikuti program study exchange yang diselenggarakan oleh sekolahnya. Sebelum sampai di rumah, Katrina mampir membelikan slice cake stroberi kesukaan Hayden. Padahal, menurut kebanyakan orang, stroberi adalah buah yang khas dengan perempuan. Tapi, Hayden berhasil mematahkan persepsi itu.
Dibukanya pintu kamar Hayden di lantai 3, bersebrangan dengan kamar anak pertamanya, Galen.
Kriettt
Walaupun kondisi kamarnya gelap, dapat Katrina lihat bahwa Hayden sedang tertidur dengan posisi tengkurap. Masih mengenakan seragam sekolah beserta almamaternya. Wanita itu berjalan mendekati ranjang Hayden dan duduk di pinggiran kasur dengan perlahan.
"Ck! Kebiasaan sekali anak ini. Belum mengganti seragamnya tapi sudah pergi ke alam mimpi." Desis Katrina. Ia menyalakan lampu kamar anaknya. "Hayden, sayang, bangunlah terlebih dahulu. Ganti bajumu dan kembalilah tidur." Ujar Katrina sambil mengguncang tubuh anaknya.
Hayden menggeliat pelan. Membalikkan badannya dan menyipitkan matanya karena terangnya lampu kamar. "Bunda?"
"Iya, ini Bunda. Lelah sekali, hm?" Tanya Katrina sambil tersenyum.
Hayden mengangguk. "Sangat melelahkan." Meski usianya sudah masuk usia 18 tahun, ia masih memiliki sifat manjanya. Buktinya, sekarang Hayden malah memeluk perut ibunya dan menyembunyikan wajahnya disana.
"Gantilah bajumu atau sekalian saja mandi. Ini sudah siang, Bunda akan membuatkan makan siang spesial untukmu."
"Iya, Bunda." Ucap Hayden. Ia memutuskan untuk bangun dan pergi ke kamar mandi. Badannya sudah terasa sangat lengket akibat perjalanan jauh. "Oh, Bunda? Kata Bibi, Bunda tidak pulang selama 3 hari, Ayah juga tidak. Kalian kemana? Kalian tidak merencanakan untuk membuatkanku adik lagi kan?"
Katrina tergelak mendengar pertanyaan Hayden. "Memangnya kau ingin punya adik lagi, hm?"
"Ingin sih, tapi bagaimana ya? Aku tidak ingin membuat Kenzy kecewa jika aku punya adik lagi." Hayden menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
"Tapi kau ingin tidak? Jika kau ingin, pasti Kenzy tidak akan kecewa. Bahkan ia pasti akan bahagia melihat kakaknya dari atas sana."
Hayden memandang ibunya dengan wajah serius. "Jika kalian merencanakannya, aku tidak akan menolak. Mempunyai adik lagi bukan sesuatu yang buruk."
Katrina tersenyum penuh arti pada Hayden. "Sudahlah, Bunda akan ke bawah. Semur ayam kentang dan salad buah kan?"
Hayden mengangguk mantap. "Iya, Bunda! Saladnya jangan pakai apel ya? Akhir-akhir ini aku terlalu banyak makan apel. Pakaikan buah naga yang banyak ya, Bunda?"
"Iya, sayang. Mandilah. Sebentar lagi Ayahmu juga akan pulang. Dan Bunda juga membelikanmu slice cake kesukaanmu."
***
Kondisi Jiro semakin hari semakin membaik berkat kehadiran Eron dan Katrina yang selalu menemaninya setiap saat. Keduanya memperlakukan Jiro layaknya pangeran kecil mereka. Diri Eron serasa kembali pada beberapa tahun sebelum bungsu Arsenio meninggalkan dunia ini. Kenzy dan Jiro lahir pada tahun yang sama, jadi, bisa Eron bayangkan bagaimana jika Kenzy masih ada sampai sekarang.
Saat ini, Jiro sedang makan buah semangka sambil menonton kartun sponge warna kuning dan bintang laut bercelana hijau. Ia sesekali tertawa sambil mengunyah semangka yang terasa manis di mulutnya. Ia sedang sendirian di kamar inapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIRO [ END ]
Ficción GeneralJiro Magani, si anak paling beruntung yang tiba-tiba di angkat menjadi bagian dari keluarga Arsenio. Mungkin ini adalah jawaban dari Tuhan atas semua doanya selama ini. Sekarang, Jiro telah dilimpahi banyak kasih sayang dari keluarga angkatnya. Jir...