12.

3.7K 250 2
                                    

Happy reading ✨






"T-tuan, kau mau membawa ku kemana?" Johnny tak menjawab. Dia hanya menatap datar ke depan

Ten menangis. Belakangan Ten sangat sering menangis tapi ya begitulah dia memang sangat cengeng. Ten memikirkan Taeyong sekarang, bagaimana keadaannya sekarang.

Kemana iblis ini akan membawaku, siapa yang akan menolong Taeyong dia pasti sangat ketakutan -batin Ten.

Mobil itu melaju membelah jalan. Ten sangat resah, kemana Johnny akan membawanya. Mobil hitam itu memasuki kerajaan dan berhenti di halaman istana. Johnny keluar dan memutari mobil kemudian membukakan pintu untuk Ten. Ia menarik kasar tangan Ten untuk keluar dari mobil.

Ten yang diperlakukan seperti itu hanya bisa diam. Ia mengikuti langkah besar Johnny, dan sesekali hampir terjatuh karna berjalan terlalu cepat untuk mengimbangi langkah Johnny.

Johnny membawa Ten ke kamarnya, ia menghempaskan tubuh kecil itu ke ranjang besarnya.

"Sekarang ini rumahmu. Sebentar lagi aku akan menjadikan mu mateku" ucap Johnny tegas kemudian meninggalkan Ten dikamar itu.

***


Mentari sudah muncul memancarkan sinarnya. Seorang omega manis yang sedang tertidur merasa terusik saat cahaya mulai menerpa wajahnya.

"Enghh" Perlahan Taeyong membuka matanya menatap sekeliling kamar itu.

Ahh ternyata aku masih di tempat sialan ini -batin Taeyong.

Ia perlahan bangkit dari ranjang itu. Berjalan ke arah kamar mandi, badannya sangat lengket mungkin mandi akan membuatnya sedikit lebih segar dan bersemangat.

Selesai mandi Taeyong berjalan ke arah lemari. Mungkin ada pakaian yang bisa ia gunakan. Sebelum membuka lemari Taeyong menatap pantulannya di kaca meja rias. Lehernya penuh dengan tanda merah keunguan. Taeyong tersenyum miris, ia terlihat seperti jalang sekarang. Tapi dia beruntung alpha sialan itu tidak membobol dirinya.

Taeyong membuka lemari itu dan melihat pakaian mana yang bisa dipakai olehnya. Taeyong mengambil sebuah kaos hitam, celana dalam dan celana pendek. Semua pakaian itu memiliki ukuran yang besar. Jadi Taeyong memilih celana dalam yang paling kecil dan celana pendek karena celana yang lain ukurannya sangat besar.

Ceklek

Jaehyun masuk ke kamar itu dan melihat Taeyong yang sudah segar. Ia tersenyum melihat Taeyong yang terlihat menggemaskan menggunakan pakaian miliknya yang kebesaran di tubuh mungil itu. Jaehyun berjalan mendekati Taeyong.

"Kau sudah mandi?" Taeyong hanya diam enggan menatap alpha itu.

"Kau pasti lapar. Ayo kita akan sarapan" ucap Jaehyun lagi. Ia menarik tangan Taeyong keluar bersamanya. Taeyong tak menolak karna dia memang sudah lapar. Taeyong melihat lihat sekeliling rumah itu. Dia berharap ada celah untuk dia melarikan diri.

Sampai di meja makan semua sudah siap dihidangkan, banyak sekali jenis lauk-pauk yang disajikan. Taeyong dan Jaehyun duduk berhadapan. Pelayan rumah itu menyiapkan makanan dipiring keduanya. Kemudian mereka mulai makan. Taeyong makan dengan sangat lahap. Jaehyun terkekeh melihatnya.

Setelah selesai makan mereka kembali ke kamar. Taeyong langsung duduk di ranjang dan diikuti jaehyun. Taeyong menoleh melihat jaehyun yang duduk disampingnya. Ia membuang wajahnya kemudian berdiri berjalan ke balkon kamar. Jaehyun berdiri ingin menghampiri Taeyong.

"Berhenti" ucap Taeyong dingin. Jaehyun memberhentikan langkahnya, ia melihat Taeyong yang memunggunginya.

"Bisakah kau pergi dari sini? Tinggalkan aku sendirian"

BE MY MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang