19.

3.3K 232 8
                                    

Happy reading ✨








Yuta sudah sampai di Aester. Ia masuk ke istana dan mencari Johnny.

"Ada yang bisa kami bantu tuan?" Tanya pengawal istana.

"Dimana Johnny?"

"Tuan Johnny sedang meeting dengan beberapa raja lain tuan" jelas penjaga itu.

"Ck. Aku tau itu, dimana ruangannya?" Tanya Yuta kesal.

"Disana tuan, tapi anda tidak bisa masuk tuan"

Yuta tidak mendengarkan. Ia berjalan kearah pintu itu dan mencoba masuk tapi ditahan oleh dua pria yang menjaga pintu besar itu.

"Mohon maaf tuan. Anda tidak boleh masuk" cegahnya.

Yuta tidak suka basa basi. Ia memukul wajah dua penjaga itu lalu menendang keras pintu itu hingga terbuka.

Semua orang yang ada di dalam menoleh kearah pintu. Yuta berjalan kedalam.

"Apa yang kau lakukan disini Yuta? kau membuat keributan" marah Johnny.

"Alpha bodoh. Ayahmu yang menyuruh ku menjemputmu"

"Ayah? Bukankah ayah tau aku sedang sibuk"

"Omegamu sekarat sekarang. Matilah kau sialan" Yuta menambah nambahi cerita, untuk mengerjai alpha itu.

Johnny terkejut.

"Apa yang kau katakan, jangan bercanda" Johnny berjalan mendekati Yuta.

"Aku serius. Ibumu mendapati dia pingsan di kamar mandi setelah kau pergi. Dia menangis sepanjang malam karna merindukan mu"



"Kau tau? Tadinya kau akan menjadi seorang ayah, dokter bilang dia tidak boleh banyak pikiran. Mungkin anak mu bersedih karna kau meninggalkannya" baiklah Yuta sudah berlebihan.

"Yuta. Apa yang kau katakan, omegaku mengandung? Aku akan menjadi ayah?" Johnny berkaca-kaca.

"Ya tadinya"

Johnny mengerutkan keningnya

"Tadinya? Apa maksudmu?"

"Anak mu mungkin tidak ingin punya ayah seperti mu" Yuta meninggalkan ruangan itu.



Setelah keluar ruangan, Yuta terkekeh. Aktingnya sangat bagus.



Johnny meninggalkan ruangan itu berlari menuju mobilnya. Ia menancapkan gas mobilnya.

Ia sangat takut terjadi sesuatu pada omeganya.

Apa benar Ten mengandung? Apa benar anakku telah... Aku membentaknya kemarin -batin Johnny

Ia sangat menyesal sekarang. Dua hari ia meninggalkan omeganya dalam keadaan omega itu menangis. Sebelum pergi ia membentaknya dan saat omega itu menelpon pun ia memarahinya.

Ten mungkin ingin memberi tahu kehamilannya tapi aku malah memarahinya dan mematikan ponselku -batinnya

Perlahan air matanya turun. Ia benar-benar takut Ten meninggalkannya.








Sesampainya di istana, Johnny memarkirkan mobilnya asal. Ia berlari ke dalam istana menuju kamarnya. Dilihatnya ayah dan ibunya baru saja keluar dari kamarnya.

"Ibu apa Ten baik-baik saja?"

"Dari mana saja kau? Kau alpha yang buruk, ayah yang buruk" marah Tiffany.

Jantungnya serasa berhenti. Ayah yang buruk? Pikirnya. Berarti yang dikatakan Yuta benar.

Johnny membuka pintu kamarnya kasar. Ia menghampiri Ten yang memejamkan matanya.

Wajahnya sangat pucat.

"Hiks sayang maafkan aku. Hikss Ten maafkan aku, aku ayah yang buruk" Johnny menangis memeluk Ten.

Merasa terganggu Ten mulai tersadar. Ia mendengar suara alphanya.

Johnny -batinnya

Ten melepaskan pelukan Johnny, ia perlahan duduk dan menatap Johnny.

"Kau jahat. Pergi pergi hiks" Ten menangis. Ia merindukan Johnny sebenarnya tapi ia ingin marah pada alphanya itu.

"Sayang maafkan aku" Johnny menggapai tangan Ten langsung ditepis oleh omega itu

"Pergi sana. Kau jahat, kau meninggalkan kami, kau tidak menyayangi kami huaaa"

"Sstt maafkan aku. Maafkan aku sayang" Johnny memeluk Ten erat. Ten tidak menolak ia sudah sangat merindukan Johnny.

Pelukan Johnny membuatnya nyaman. Mungkin bayinya sangat menyukai ayahnya.








***








Mereka berpelukan cukup lama. Johnny melepaskan pelukannya, lalu menatap wajah Ten lekat. Ia mengecup bibir Ten.

"Maafkan aku" ucap Johnny lirih. Ten mengangguk lembut.

"Aku sangat merindukanmu. Baby Sangat merindukan daddynya" ucap Ten mengelus perut ratanya.

Johnny hampir menangis lagi mendengar itu.

"Sudah yaa. Nanti kita bisa buat lagi"

Ten menatap Johnny Bingung.

"Buat apa?" Tanya Ten bingung.

"Buat baby"

Plakk

Ten memukul lengan Johnny.

"Baby ini saja belum lahir sudah memikirkan baby yang lain lagi"

"Baby ini? Maksudnya"

"Ihh aku ini sedang mengandung anak mu issh" Ten kesal.

"Bukankah baby kita sudah tidak_"

"Yakk apa yang kau katakan. Baby lihat daddy mu sangat jahat" Ten berbicara dengan perutnya.

"Tapi tadi Yuta mengatakan_"

"Apa?" tanya Ten galak.

"Baby masih ada disini?" Tanya Johnny

"Tentu saja, ishhh"

"Jadi Yuta mengerjaiku?"

"Kau benar-benar masih mengandung kan sayang?" Tanya Johnny lagi.

"IYAAA" Ten semakin kesal.

"Ahh syukurlah. Terima kasih sayangg"

Cup

Johnny mengecup perut rata Ten.

"Haloo baby, ini Daddy" ucapnya lembut sambil mengusap perut Ten.












Tbc
Jangan lupa vote, komen
Terima kasih ✨

BE MY MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang