36. (END)

5.1K 259 21
                                    

Happy reading ✨



Beberapa bulan berlalu

Di sebuah rumah sakit tepatnya di depan ruang operasi, terlihat orang-orang yang sedang menunggu dengan wajah cemas.

Hari ini Ten akan melahirkan anak kedua mereka.


Semua orang juga menebak-nebak strata apa anak kedua mereka ini. Mereka sengaja tidak menanyakan pada dokter tentang strata anak kedua mereka agar menjadi kejutan untuk mereka.

Setelah beberapa jam, akhirnya ruang operasi itu terbuka, semua orang berdiri menunggu dokter itu berbicara.

"Selamat tuan, putra anda sudah lahir dengan sehat. Dia seorang omega" ucap dokter itu.

Mereka semua tersenyum bahagia.

"Waaa seorang omega lahir di keluarga kita" Yunho sangat bahagia, pasti rumah mereka akan sangat ramai setelah ini.

"Bagaimana dengan omegaku?" tanya Johnny.

"Dia baik-baik saja. Saat ini dia belum sadar karena efek biusnya" jelas dokter itu.

"Apa kami sudah bisa menjenguknya?" Tanya Tiffany.

"Tentu, tapi setelah Ten di pindahkan ke ruang rawat" jelas dokter itu.








Setelah Ten di pindahkan ke ruang rawat, mereka semua masuk ke dalam menunggu Ten sadar.

Bayi omega itu masih di ruangan bayi karna sedang di bersihkan. Saat Ten sadar nanti mereka akan membawa bayinya agar diberikan asi.

"Enghh" Ten sudah bangun. Omega itu menatap semua orang yang ada disana.

"Kau sudah bangun?" Johnny mendekati omeganya.

Ten menatap perutnya yang sudah rata.

"Apa baby sudah lahir?" Tanya Ten.

"Iya perawat sedang membersihkannya. Sebentar lagi dia akan datang" jelas Johnny.








Ceklek

Pintu ruang rawat Ten terbuka. Seorang perawat masuk mendorong box bayi.

"Ini bayimu. Kau bisa memberikannya asi" ucap perawat itu lalu pergi meninggalkan ruang rawat Ten.

Tiffany mendekat pada box bayi itu.

"Aaaa kau sangat menggemaskan" pekik Tiffany.

Wanita itu menggendong bayi itu dan menyerahkannya pada Ten

Ten tersenyum menyambut bayinya.

"Dia seorang omega" ucap Johnny

Ten membuka kancing bajunya dan memasukkan nipple nya pada bayi gembil itu.

Bibir mungil itu menyesap nipple Ten dengan cepat.

"Apa kau sudah menyiapkan nama untuknya kak?" Tanya Taeyong.

Ten mengangguk.

"Haechan. Seo Haechan" ucap Ten.

"Nama yang bagus" puji Johnny.

"Mama Mark mau lihat adik" ucap Mark.

Taeyong menggendong Mark agar anak itu dapat melihat Haechan.

"Dery juga Dery juga"

Johnny mengangkat Hendery.

Ten sudah selesai menyusui Haechan. Wajah yang tadi bersembunyi di dada Ten kini terlihat jelas

BE MY MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang