21.

3.2K 214 4
                                    

Happy reading ✨










Taeyong berjalan cepat menghampiri dua omega itu.


"Kakak" panggil Taeyong.


Ten menoleh ke sumber suara. Ia terkejut bukan main.


"Yongiee. Adikku" Ten berdiri dan mendekat kearah Taeyong.


"Kakak hiks" Taeyong menangis.

Ten memeluk Taeyong erat. Mereka akhirnya bertemu lagi.




Cukup lama pelukan itu terlepas. Ten memperhatikan adiknya. Ada yang aneh darinya, perutnya membuncit.

"Taeyong?" Ten menatap adiknya penuh tanya.


"Hiks kakak maafkan aku hiks maafkan aku mengecewakan mu" Taeyong tertunduk, ia tak berani menatap Ten.


"Hiks apa yang terjadi padamu?"


"Alpha brengsek itu yang melakukannya hiks"
Ten memeluk Taeyong lagi


"Maaf kan aku tidak bisa menjaga mu yongie"

"Tidak bukan salah mu kak. Mungkin sudah menjadi takdir ku"


"Hiks kenapa Tuhan memberikan takdir buruk kepada adikku"

"Kakak aku tidak apa-apa"


"Ten" panggil seseorang yang baru saja masuk ke cafe itu. Kemudian mendekat kearah Ten.

"Ten ada apa. Kenapa menangis?" Tanya Tiffany panik. Ya itu adalah Tiffany, dia sudah selesai berbelanja dan menemui menantunya.


"Ibu aku tidak apa-apa"

"Ibu. Ini adikku Taeyong dan ini Sabahat ku Doyoung"


"Ini adikkmu?" Ten mengangguk.


"Halo aku Tiffany ibu mertua Ten" sapa Tiffany pada Taeyong dan Doyoung. Kedua omega itu menunduk memberi hormat.


"Ten kita harus pulang. Johnny bisa marah nanti jika tau kau keluar istana" ajak Tiffany.


"Ibu aku ingin bersama adikku, dia pasti sangat kesulitan tanpa ku" Ten menatap Taeyong sendu.

"Tapi nak Johnny akan marah nanti"

"Kakak jangan tinggalkan aku lagi" ucap Taeyong lirih.

"Aku tidak akan meninggalkan mu"


Tiffany tidak tau harus berbuat apa. Ia ingin membiarkan Ten bersama dengan adiknya, karena omega itu pasti merindukan keluarganya. Tapi Johnny pasti akan marah besar nanti saat tau Ten keluar istana.

"Baiklah. Ten kau boleh bersama dengan adikmu sebentar. Sore nanti ibu akan menyuruh supir untuk menjemput bagaimana?" Tawar Tiffany.

"Tapi Ten mau tinggal bersama Taeyong"


"Begini saja. Ibu akan membawa mu kemari setiap pagi agar kau bisa bertemu adikmu"

Ten berpikir sejenak.

"Baiklah, tapi ibu tidak bohong kan?"


"Tidak nak" Tiffany terkekeh melihat wajah gemas Ten.


"Kalau begitu kita pulang yaa, besok kalian akan bertemu lagi" ucap Tiffany.

"Yongieee kakak pulang dulu ya, besok akan datang lagi" Ten menangkup pipi adiknya.

BE MY MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang