26.

3K 218 4
                                    

Happy Reading ✨








Hari ini Johnny berniat mengajak Mark ke kantornya. Ten sedang sibuk mengurus Dery yang entah kenapa sangat rewel dan hanya ingin menempel pada ibunya itu.

Mark sudah siap. Ia memakai kaos hitam dan celana jeans pendek dengan warna senada.

Wajahnya masih murung, mungkin masih merasa sedih dengan kejadian semalam.

Ten mendekati Mark dengan Hendery di gendongannya.

"Kak Mark jangan nakal ya. Mommy sudah siapkan cemilan untuk kak Mark nanti di makan ya" Ten mengecup dahi bocah itu.

Mark hanya mengangguk.

"Ayo kita berangkat" ajak Johnny pada Mark. Anak itu hanya diam membuntuti ayahnya.

Ten harap Mark akan senang bermain diluar dan pulang dengan wajah cerianya.







***







Di dalam mobil Mark hanya diam menatap jalanan dari kaca mobil.

Johnny menoleh ke arah putranya itu.

"Kakak masih marah sama Daddy?" Tanya Johnny.

Mark menggeleng tanpa melihat ke arah Johnny.

"Daddy minta maaf ya. Daddy tidak bermaksud memarahi Mark" jelas Johnny.

"Daddy sayangkan sama Mark?" Tanya bocah itu lirih.

Johnny menepikan mobilnya.

Ia menatap Mark lekat. Mengangkat anak itu kepangkuannya.

"Tentu. Daddy sayang sama Mark. Kenapa tanya begitu?"

Mark menggeleng pelan, lalu menubruk tubuhnya pada tubuh besar Johnny. Ia memeluk ayahnya.

"Mark sayang sekali sama daddy" ucapnya.

Johnny mengelus lembut kepala dan punggung Mark. Dia mengerti anak itu pasti menyimpan banyak beban di hatinya.







Sebenarnya Johnny memiliki alasan lain mengajak Mark ikut ke kantornya. Hari ini dia akan bertemu dengan banyak petinggi kerajaan salah satunya adalah sahabatnya Jaehyun.

Ten memang tak pernah memberitahukan pada Johnny siapa ayah Mark. Tapi Johnny merasa Jaehyun terlibat disini. Wajah Mark benar-benar mirip dengan Jaehyun.

Johnny bahkan sangat yakin dengan tebakannya. Ia tau Jaehyun pernah menculik Taeyong atas perintahnya, tidak menutup kemungkinan Jaehyun melakukan itu dengan Taeyong.

Mark sedikit merasa senang saat memasuki kantor ayahnya, ada banyak orang disana yang menatap dan tersenyum ke arahnya.

Johnny membawa Mark ke ruang meetingnya. Semua orang disana memperhatikan raja Seorindra yang datang membawa putranya.

"Wah wah. Apakah ini calon raja Seorindra selanjutnya" ucap salah seorang rekan Johnny.

Johnny hanya tersenyum menanggapinya.

Jaehyun memperhatikan bocah yang datang bersama Johnny itu. Matanya terus tertuju pada anak itu.

Ia merasakan getaran aneh dalam hatinya.

"Siapa namamu nak?" Tanya pria tadi.

"Seo Minhyung. Mark" jawabnya tegas.

"Tegas seperti ayahnya"

BE MY MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang