29.

3.1K 213 6
                                    

Happy reading




Semua orang terkejut dan heran dengan jawaban Johnny.

"John a-apa yang kau katakan" tanya Ten.

"Dia bersama ayahnya. Bersama Jaehyun, Mark akan tinggal bersama ayahnya" jelas Johnny.

"Apa yang kau katakan" Taeyong berucap marah pada Johnny.

"Siapa kau beraninya memberikan dia pada pria bajingan itu tanpa izin dariku?" Taeyong benar-benar marah saat ini.

Johnny terkekeh.

"Lalu siapa kau sampai-sampai aku membutuhkan izinmu?"

"AKU IBUNYA" bentak Taeyong.

Johnny memandang rendah omega di hadapannya itu.

"Benarkah? Ibu macam apa yang menelantarkan anaknya? Apa kau pantas disebut sebagai seorang ibu saat kau bahkan mengatainya sialan?" Skak Johnny.

Taeyong merasa tertampar karena perkataan Johnny. Taeyong menunduk, perlahan air matanya mengalir ke pipinya.

Taeyong berlari ke dalam dan masuk ke kamarnya.

Ia membanting semua barang yang ada di kamarnya.

"Hikss Mark maafkan mama" tangisnya.





***






Di kamar johnten, terlihat Ten yang sedang membuka lemari dan mengambil bantal serta selimut sambil menangis. Omega itu sangat marah dengan keputusan sepihak yang dilakukan alphanya.

"Sweetie dengarkan aku dulu" bujuk Johnny.

Ten tak menanggapi alphanya. Ten berjalan ke arah pintu, dia akan tidur di kamar lain malam ini. Tapi sebelum itu Johnny menahan tangannya.

"Kau mau kemana?" Tanya Johnny lembut.

"Aku akan tidur di kamar Lain" ucap Ten lirih tanpa melihat ke arah Johnny.

"Sayang dengarkan aku dulu. Aku melakukan ini bukan tanpa alasan"

Ten menatap datar ke arah alpha itu.

"Apa alasan mu melakukannya?" Tanya Ten dingin.

"Ten. Mark berhak merasakan kasih sayang penuh dari orang tuanya" jelas Johnny.

"Apa aku tidak memberikan kasih sayangku? Apa aku bukan orang tuanya? Kau mungkin tidak menganggap dirimu sebagai orang tuanya, tapi tidak dengan ku, aku juga ibunya hiks" Ten tak sanggup mengatakannya.

"Hiks sudahlah tidak ada gunanya mengatakan ini padamu" ucap Ten sambil menghapus air matanya. Kemudian omega itu melepaskan genggaman Johnny dan meninggalkan alpha itu.

"Ck. Bagaimana menjelaskannya padamu sweetie. Aku melakukan ini demi kebaikan Mark. Aku yakin setelah ini Taeyong akan mengalahkan egonya" gumam Johnny.







***






Pagi harinya istana itu terlihat sangat sepi, biasanya saat pagi begini Mark sudah bermain bersama Hendery.

Taeyong terbangun dari tidurnya dan merasakan pusing, mungkin karna ia tidur dalam keadaan menangis.

Semalaman ia hanya menangisi putranya. Taeyong menyayangi Mark hanya saja egonya menolak.

"Mark" ucapnya lirih, kemudian air matanya kembali menetes.

Tok tok tok

Pintu kamar Taeyong di ketuk. Ia menghapus air matanya kemudian berjalan kearah pintu dan membukanya.

BE MY MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang