Jungwoo seorang yang berjiwa bebas kesulitan mendapat cuti resmi dari pekerjaannya, jadi ia memiliki ide brilian dengan 'kabur'. Demi menjaga profesionalitasnya (?) Dia meninggalkan sepucuk surat di meja kerjanya dan tentu saja hal tersebut membuat...
Seoul. Satu kata yang pas yang mungkin menggambarkan kota ini adalah sibuk, dan disinilah Kim Jungwoo. Dia sudah siap dengan setelan rapi tanpa tidur lagi di hari ini.
[Kim Jungwoo]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pekerjaan: penulis (cukup terkenal karena wajahnya terbilang tampan dan hasil tulisannya bahkan diangkat menjadi webtoon juga film) Hobi: Rebahan
Wajahnya sangat masam di hari jum'at pagi karena ia mendapati dirinya diminta untuk menambahkan waktu bekerja pada weekend ini. Bukan hanya itu yang membuatnya sangat kesal, tapi karena jadwal cutinya lagi-lagi ditolak oleh manajernya dengan alasan bahwa mereka akan segera menyunting hasil karyanya untuk naskah drama.
Jungwoo masih bergelut dengan pikirannya ketika memilih duduk di bagian paling belakang dari kursi bus yang di tumpanginya dengan perasaan campur aduk, jelas-jelas dia sudah lembur hampir 4 hari di minggu ini untuk menyunting hasil karyanya yang akan dijadikan drama terbaru itu dan bagaimana bisa manajer pribadi serta editornya juga menolak pengajuan cuti yang sudah dinantinya dari awal bulan ini?
Jungwoo sempat berpikir untuk melaporkan kantornya pada kementrian tenaga kerja. Jungwoo merasa perlu liburan di sela-sela kesibukannya itu.
Kini Jungwoo menatap foto manajernya yang ada di ponsel dengan tatapan tajam dan memukul kepala manajer yang ada di layar itu dengan jempol tangan dan menggerutu. Beberapa orang yang duduk di dekatnya sampai menoleh dan memilih berdiri di bagian depan bus karena mengira Jungwoo sudah gila.
Jungwoo melihat ke arah papan iklan ketika bus itu berhenti di lampu merah, iklan yang menampilkan liburan musim panas mewah serta beberapa pemandangan alam yang tampak menyegarkan membuat Jungwoo semakin sedih.
"Ayo kabur sejenak dari rutinitas membosankanmu, nikmati paket musim panas spesial yang sudah kami siapkan.." Jungwoo membaca tulisan yang menempel di salah satu papan iklan pada halte bus yang berada di dekat sana.
Ide gila tiba-tiba terpikirkan olehnya, Jungwoo tertawa cukup keras bak orang gila. "HUAHAHAHAHA"
"Mama, paman itu kenapa?" Tanya anak kecil sambil menunjuk pada Jungwoo
"Stt! Jangan ditunjuk sayang" bisik ibu tersebut pada anaknya lalu memilih turun di pemberhentian selanjutnya.
Jungwoo tidak menghiraukan mereka, ia fokus pada dunianya sendiri dan mulai berselancar internet. Tanpa sadar Jungwoo terlewat dari pemberhentian tujuannya. Jungwoo tidak perduli dan malah tampak santai saja. Dia bahkan menyempatkan diri membeli kopi di kedai yang memiliki antrian panjang. Berkat itu dia mendapatkan banyak sekali panggilan telepon, tapi Jungwoo tidak begitu memperdulikannya.
Pemandangan berbeda di Kantor SN Ent. Tepatnya pada salah satu divisi tersibuk di kantor tersebut, yaitu Editorial dan Publikasi.
Riuh suara dari pegawai yang mengangkat telepon dan berbicara disana, banyak diantara mereka meminta maaf dengan sopan sebelum mematikan sambungan telepon.