"Permisi! Permisi! Maaf tolong beri jalan" Teriak seseorang yang berlarian membelah lautan manusia di bandara.
"Aku harap waktunya masih cukup, ku mohon! Ku mohon!" Ucapnya pada diri sendiri dengan penuh kesungguhan
Pria itu memakai ear phone yang tersambung melalui bluetooth. Ia memutarkan lagu yang sama yang menyadarkannya untuk menjawab sebuah pertanyaan terus muncul di kepalanya ini.
"Aku sangat bodoh! Sangat bodoh!" Makinya pada diri sendiri.
"Panggilan kepada seluruh penumpang Korean Air dengan nomor penerbangan XX11 tujuan Jakarta untuk segera menuju ruang tunggu."
"Ayu ku mohon, sebentar saja!" Pria itu-Kim Jung Woo menyesali semua keputusannya sejak semalam.
--
"Aku akan mengantarmu besok" Jungwoo mengatakan itu saat mereka hampir sampai di hotel tempat Ayu menginap malam itu.
Ayu diam menatap cincin yang ada di jari manisnya, "hm?" Tanyanya kemudian.
"Kau mengatakan sesuatu?" Tanyanya lagi
Jungwoo menatap Ayu dalam, "em-hm, aku tadi bertanya apa kau ingin aku mengantarmu besok?" Jungwoo memeluk kendali mobil setelah dengan sempurna menghentikan mobil di bawah lampu merah, tak lupa disertai senyum
Ayu kini menatap wajah Jungwoo yang nampak jelas di bawah lampu kemerahan itu. Ayu tampak memikirkan banyak hal di dalam kepalanya.
"Ayu?"
"Ayuuu??"
Ayu tersentak saat mendengar Jungwoo memanggilnya, "maaf" lalu menggelengkan kepalanya
"Ada apa? Kau merasa sakit? Dimana?" Jungwoo memberikan pertanyaan beruntun pada Ayu segera
Ayu menggeleng pelan lalu menarik napasnya panjang, "ada yang ingin aku tanyakan padamu"
"Yaa~?" Jungwoo sudah bersiap untuk menjawab pertanyaan seperti 'apakah kamu adalah malaikat. Ah atau dia akan bertanya mengapa aku sangat manis?'
Ayu menatap lurus tepat di kedua bola mata Jungwoo, "kenapa kamu seperti itu?"
"Apa maksudnya?" Jungwoo terkejut sendiri dengan pertanyaan yang tak terduga menurutnya, 'apa aku berbuat salah?' Batinnya
Ayu masih dengan posisi yang sama, "apa kamu..?"
Jungwoo menanti Ayu menyelesaikan kalimatnya, "aku?"
Ayu menoleh ke arah lain, "kenapa kamu ingin mengantarku besok?" Ia mengubah pertanyaannya
"Tentu saja karena aku punya banyak alasan untuk melakukan itu, aku banyak berhutang atas kebaikanmu dan ada alasan pribadi.. juga"
Jawaban yang membuat Ayu kembali bertanya "hah? Alasan pribadi?"
Jungwoo berusaha mengatur hatinya lagi, ia menghela napas lalu mengangguk. "Ya, apa aku tidak perlu mengantarmu?"
Ayu mengangguk "aku bisa pulang sendiri"
Jungwoo terdiam mendengar jawaban itu selama beberapa detik, tengah malam yang sunyi itu mendadak membuatnya merasa 'sepi'?
"Apakah kau menganggap aku bukan apa-apa?" Tanya Jungwoo dengan memberanikan dirinya
Ayu melirik lalu menatap ke arah lain, "lampunya sudah hijau sejak tadi" ia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Jungwoo barusan
Jungwoo mengerutkan kening, "Ayu, tolong jawab pertanyaanku" sejujurnya ia merasa sedikit kecewa karena Ayu menghindar untuk menjawab
Ayu menatap ke arah lain, seolah tak mendengar apa yang dikatakan oleh Jungwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Escape✅️
Fiksi PenggemarJungwoo seorang yang berjiwa bebas kesulitan mendapat cuti resmi dari pekerjaannya, jadi ia memiliki ide brilian dengan 'kabur'. Demi menjaga profesionalitasnya (?) Dia meninggalkan sepucuk surat di meja kerjanya dan tentu saja hal tersebut membuat...