Jungwoo mengikuti jalan orang yang menuntunnya itu, tidak ada kecurigaan sedikitpun. Entah bagaimana sekarang dia menaiki bus khusus yang mengantarnya ke bandara VIP. Jungwoo akhirnya bertanya pada orang di sebelahnya.
"Permisi, apakah Ayu yang memanggil saya?"
Pria itu menoleh dan menatapnya tajam seolah ia melakukan kesalahan.
"Maaf. Maksud saya nona Ayu" ucapnya mengoreksi panggilannya sendiri
Pria itu kembali menatap ke arah depan, "anda akan tahu saat kita sudah sampai" jawabnya
Jungwoo menghela napas dan berharap akan menemui Ayu di ujung sana. Jantungnya berdetak tak karuan, padahal belum genap sehari ia tak bertemu Ayu tapi sudah merasa rindu.
Ketika sampai, mereka segera menuju ke sebuah ruang tunggu. Disana matanya langsung menemukan Ayu, Jungwoo mendekat tanpa memperhatikan yang lain di ruangan itu yang menatap sinis padanya.
Ayu yang sedang memakan sepotong cake terkejut karena Jungwoo sudah berada di belakangnya.
"Aku harap ini bukan mimpi~" ucap Jungwoo sedikit berbisik, rasanya ia ingin menangis dan memohon pada Ayu agar tidak pergi, tapi gerakan tubuhnya lebih cepat ia segera memeluk Ayu tanpa persetujuan. "Aku tidak akan meminta maaf atas ketidak sopanan ini"
Ayu dalam pelukan itu cukup terkejut, jelas karena Jungwoo melewatkan menyapanya dan malah memeluknya begitu saja.
"Ini jawabanku untuk pertanyaanmu semalam" Jungwoo mencium pipi Ayu dengan lembut, "aku selalu memikirkanmu setiap hari, aku tidak ingin terpisah darimu. Tolong jangan minta aku untuk menjauh" ucapnya segera sambil kembali memeluknya. Jungwoo benar-benar tidak bisa dihentikan lagi, dia terus mengatakan semua perasaannya pada Ayu.
"Maafkan karena aku belum cukup mapan, tapi aku akan berusaha yang terbaik untuk 'pantas' bagimu."
Ayu menepuk-nepuk pundak Jungwoo memintanya untuk melepaskan pelukan itu tetapi Jungwoo tidak mendengarkan.
"Tolong jangan tinggalkan aku" ucap Jungwoo kemudian masih memeluk Ayu dari belakang.
"Ehem- hem-"
"Sebentar" jawab Jungwoo lagi
"EHEM!" Seseorang terus berdeham
Jungwoo akhirnya berbalik dan melihat seorang pria paruh baya yang masih gagah di hadapannya, wajahnya terlihat sangar membuat Jungwoo menciut serta melepaskan pelukan pada Ayu segera.
"Beraninya kau memeluk putri berhargaku di depan mataku?!" Sinisnya menatap Jungwoo dari atas ke bawah seperti mesin scan
Jungwoo membeku di tempat "putri-ku?" Jawabnya mengulangi apa yang disampaikan pria di depannya itu
Ayu menghela napas lalu menengahi mereka, "paa, jangan salah paham. Dia tidak bermaksud buruk, disini memang lebih touchy dan begitulah cara menunjukkan keakraban" jelas Ayu berusaha memadamkan amarah ayahnya itu
Dahi sang Papa mengerut, tampaknya ia berusaha memahami maksud Ayu lalu beralih menatap tajam Jungwoo yang entah sejak kapan sudah bersembunyi di balik punggung Ayu "kau siapa namamu?!" Papa mengenakan bahasa Korea yang membuat Jungwoo terkesiap
"Saya Kim Jung Woo, mohon maaf atas perilaku tidak sopan saya.. papa" jawab Jungwoo sambil membungkuk hormat 90°
"Siapa yang kau panggil 'Papa'? Mendekatlah" titahnya pada Jungwoo
Jungwoo segera mendekat sambil bersikap tegak sempurna "maafkan saya" jawabnya segera
"Apa dia pria yang kau sebutkan tadi pagi?" Tanya sang papa pada Ayu
![](https://img.wattpad.com/cover/333904839-288-k731907.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Escape✅️
FanficJungwoo seorang yang berjiwa bebas kesulitan mendapat cuti resmi dari pekerjaannya, jadi ia memiliki ide brilian dengan 'kabur'. Demi menjaga profesionalitasnya (?) Dia meninggalkan sepucuk surat di meja kerjanya dan tentu saja hal tersebut membuat...