Ayu sudah menjelaskan pada papa dan juga seluruh keluarganya mengenai apa yang terjadi, Ayu menitipkan pesan pada papanya untuk menyampaikan dengan baik pada keluarga John yang ada di Jakarta.
"Jadi kamu sudah gapapa nak?" Tanya papanya ketika Ayu selesai menjelaskan apa yang terjadi
Ayu hanya menatap meja yang membatasi duduk dirinya dan sang papa. "Yah begitulah" jawabnya dengan pelan
Beberapa detik kemudian Ayu menerima pelukan dari papanya, "sayang, jangan menyimpan dendam. Kamu terlalu berharga untuk merasa terluka"
Ayu kembali menangis mendengar apa yang dikatakan papanya itu.
"Biar papa yang selesaikan masalah teman model kamu itu juga"
Ayu mendorong pelukan papanya dengan wajah yang masih dipenuhi air mata "apa kita tetap harus berikan tunjangan?" Tanyanya
Sang papa tersenyum, "aduh bisa-bisanya kamu masih mikirin itu. Udah biar papa aja yang urus semua, nikmati aja liburan kamu ya"
"Hmm oke. Papa jangan terlalu berlebihan ya, Ayu beneran sudah tidak apa-apa"
"Tapi Ayu maunya sendirian (saat liburan)" sergah Ayu menambahkan kalimat itu sebelum papanya menambahkan syarat pengawalan aneh pada liburan ini. "Ayu.. hanya ingin sendirian dulu"
Sang papa mengangguk dan kembali memeluknya. "Baiklah, setidaknya biarkan papa mengantar ke bandara"
.
.Ayu mempersiapkan dua koper berisi pakaian dan kebutuhannya selama liburan musim panas. Ketika hendak menyiapkan skincare dan make up dari meja riasnya, Ayu menemukan sebuah amplop berwarna putih berisi beberapa lembar pecahan mata uang Won. Ayu tersenyum karena mengetahui papanya sudah menyiapkan itu, tanpa dimintai penjelasan sebenarnya Ayu juga tau kalau papanya sudah memeriksa rumah liburan yang akan digunakan. Lalu isi amplop itu menyatakan kalau papanya mengizinkan Ayu untuk menikmati waktu berlibur disana.
Ayu menatap langit-langit kamarnya sambil memeluk amplop berisi uang itu, "dipakai untuk apa ya?"
Ayu berusaha mengalihkan pikirannya dengan memikirkan pekerjaan pribadinya, "mungkin sebaiknya nanti aku mencari ide juga untuk desain lain." Dia menemukan kotak berisi beberapa potong pakaian karyanya yang sebelumnya disiapkan untuk Trixie. "Hmm.."
Ayu menyimpan pakaian itu beserta barang-barang yang berhubungan dengan Trixie kembali ke bagian sudut lemari.
"Yah kita lanjutkan lain kali, aku harus fokus untuk liburan dulu"
Ayu menuliskan seluruh destinasi liburannya dalam buku kecil. Ayu memastikan agar seluruh rencananya tersusun rapih dalam jadwal sambil memastikan pakaian yang cocok dengan kegiatan pilihannya.
"Oke, semua sudah siap tinggal berangkat aja"
Ayu mengemas semuanya lalu merapikan kembali isi lemarinya. Ketika hendak bersiap tidur, tiba-tiba ponselnya berdering terdapat nama John disana. Ayu bimbang apakah perlu mengangkatnya?
Setelah berpikir selama 30 detik, akhirnya Ayu mengangkatnya. "Ada perlu apa ya? Ini sudah lewat jam kerja" ucapnya tanpa memberikan sapaan terlebih dulu
"Um.. Apa aku boleh bicara denganmu?"
Ayu menatap kosong layar ponselnya
"Ayu" suara itu memanggil namanya ketika Ayu tidak menjawab pertanyaan sebelumnya
Ayu menghela napasnya, "aku hanya hanya punya waktu 5 menit untuk membicarakan hal diluar pekerjaan." Jawabnya ketus
"Aku ada di luar"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Escape✅️
Fiksi PenggemarJungwoo seorang yang berjiwa bebas kesulitan mendapat cuti resmi dari pekerjaannya, jadi ia memiliki ide brilian dengan 'kabur'. Demi menjaga profesionalitasnya (?) Dia meninggalkan sepucuk surat di meja kerjanya dan tentu saja hal tersebut membuat...