" Kamu beneran nggak apa membantu mae hari ini?" tanya ten kepada anak bungsunya." Nggak apa mae. Hari ini echan kuliah hanya sampai jam 11. Nanti begitu pulang echan akan meminta nana mengantar echan ketempat mae bekerja." Jawab haechan – atau biasa di panggil haechan oleh keluarga dan teman-temannya.
" Kamu tidak malu nanti nak?" tanya ten lagi memastikan.
Haechan berhenti melangkah dan berbalik menatap ten dengan sayang. Diambilnya tangan kanan ten yang sudah terasa kasar padahal dulu tangan ten sangat lembut. Dulu sebelum daddynya meninggal.
" Tidak mae. Echan tidak pernah malu. Justru echan merasa bersalah karena mae dan bang hen harus bekerja keras hanya agar echan bisa berkuliah dikampus yang elit."
" Tidak sayang. Kamu tidak perlu merasa bersalah. Mae dan bang hen melakukannya dengan tulus untuk kamu."
" Begitu juga dengan echan mae." Balas echan cepat. " Sudah ya mae, mae tidak perlu khawatir nanti begitu selesai kuliah echan akan langsung ketempat mae bekerja." Ten hanya mengganguk mendengar ucapan anak bungsunya.
" Echan pergi kuliah dulu ya. Mae jangan bekerja terlalu banyak, nanti tunggu echan aja ya." Pamit echan dan bergegas meninggalkan rumahnya karena jaemin dan jeno sudah menunggu haechan.
" Hati-hati sayang. Sampaikan pada jeno untuk tidak ngebut yaa"
" OKE MAEE"
*****************
" Eh na, nanti selesai kampus echan boleh minta tolong diantarin ketempat mae kerja nggak?" tanya echan saat mereka tengah berjalan menuju kelas mereka.
" Ha? Kenapa? Tumben kamu kesana?" tanya jaemin – nana heran. Pasalnya mae ten selalu melarang echan ketempatnya bekerja karena mae ten takut jika echan malu dan ditertawakan oleh teman-temannya karena mae ten bekerja sebagai pembantu.
" Hari ini mae sedikit tidak enak badan, dari semalam sih. Jadi nanti echan mau bantu mae bekerja." Jelas echan. Benar dari maenya pulang bekerja sore, mae ten sudah terlihat tidak enak badan. Echan sudah meminta pada maenya untuk tidak usah bekerja hari ini tapi mae nya menolak.
" Kenapa mae ten tidak libur saja hari ini?" tanya jeno heran.
" Mae segan mau izin pada majikannya karena hari ini majikan mae mengatakan jika anaknya akan pulang setelah 5 tahun tidak pernah pulang. Jadi ya mae harus masak sedikit lebih banyak." Jelas echan.
" Yah padahal nanti nana mau ngajak echan hangout bareng injun dan bang jae. Tapi mae ten lebih penting."
" Besok aja kita hangout nya bagaimana? Ajak jisung dan lele juga."
" OKEE"
******************
Haechan menatap bangunan rumah yang sangat mewah didepannya.
" Dulu echan dan mae juga tinggal dirumah besar seperti ini" lirih haehan.
Benar. Dulu haechan dan keluarganya tinggal dirumah yang mewah. Namun sekarang tidak lagi sejak daddy nya meninggal.
Dulu daddy haechan memiliki perusahaan yang bergerak dalam bidang fashion, 10 tahun yang lalu daddynya meninggal karena serangan jantung mendadak. Sejak daddy nya meninggal haechan dan keluarganya diusir dari rumah mereka sendiri dan juga perusahaan daddy yang dirintisnya bersama mae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohkan?
FanfictionHaechan ingin membantu mae nya bekerja sehari sebagai ART dikejutkan dengan pertemuan kembali dengan cinta pertamanya. Dan Haechan lebih terkejut lagi saat mendengar permintaan majikan mae nya.