Renjun hanya terkekeh melihat Haechan yang tengah berlari kecil kearahnya, pemuda manis itu dengan riang menghampiri nya yang tengah berdiri di samping motornya.
"Renjun!" kata Haechan riang sembari menghamburkan dirinya ke dalam pelukan kekasih tampan nya itu.
"Lucu banget sih" kata Renjun gemas sembari mencium rambut si manis yang amat sangat wangi.
"Renjun!" Renjun hanya terkekeh melihat kekasih manisnya yang tengah menatapnya dengan tajam.
"Nyicip sedikit sayang" kata Renjun sembari terkekeh, tangan nakalnya sendari tadi terus meremas pantat si manis dengan gemas.
"Njun ih!" teriak Haechan kesal sembari berusaha menjauhkan tubuh Renjun darinya.
"Habisnya kamu gemesin banget sih, aku kan jadinya gak tahan kalau gak remes ini" kata Renjun sembari meremas pantat si manis dengan kencang.
"Sakit tau!" kata Haechan kesal sembari mencubit dada Renjun dengan keras.
"Ahk!" teriak Renjun sembari memeganggi dadanya yang terasa nyeri.
"Rasain" kata Haechan sembari tertawa riang melihat penderitaan kekasih tampan nya itu.
"Kamu mah jahat" kata Renjun sembari menatap si manis dengan memelas, sedangkan Haechan hanya menatap Renjun dengan jijik.
"Gak jadi ajalah kita malming nya" kata Haechan sembari berbalik berjalan pergi meninggalkan Renjun yang kini tengah melotot mendengar ucapannya.
"Sayang tunggu!" Haechan berbalik melihat Renjun dengan sinis, ketika pemuda tampan itu tengah berlari ke arahnya.
"Apa?!" tanya Haechan galak sembari menatap kekasih tampan nya itu dengan tajam.
"Sayang" rengek Renjun sembari menatap si manis dengan memelas. "Ayo kita jalan-jalan, kamu maunya ke mana?. Janji deh aku anterin kemana pun yang kamu mau" Haechan hanya menatap Renjun dengan datar, ketika pemuda tampan itu sudah merengek di hadapannya.
Sisi Renjun yang jarang pemuda tampan itu perlihatkan kepada orang lain selain dirinya.
Mungkin tak akan ada yang percaya jika Haechan bilang Renjun itu manja bukan main jika sedang bersamanya, pemuda tampan itu sering sekali merengek jika Haechan tak mau melakukan sesuatu yang Renjun pinta.
"Ya, ya. Ayo jangan begitu, kita kan udah janji mau keluar. Masa batal begitu aja sih" kata Renjun sembari mengoyang-goyangan tangan si manis, seraya menatap Haechan dengan wajah yang sememelas mungkin.
"Ya udah, aku mau makan bakso. Kita ke warung bakso yang biasa aja, kamu gak boleh nolak. Kalau kamu gak mau gak usah aja sekalian" Renjun hanya bisa pasrah mengikuti permintaan kekasih manisnya itu.
Sejujurnya Renjun sudah terlampau bosan jika harus memakan bakso setiap mereka pergi keluar.
berbeda jauh dengan Haechan yang sangat menyukai bakso, si manis bahkan tak akan bosan jika di suruh memakan bakso setiap hari.
"Kamu gak perlu makan bakso, pesen aja mie ayam. Gak usah terlalu memaksakan diri untuk kebahagiaan aku" Renjun tertegun begitu mendengar ucapan si manis, dengan tatapan yang berkaca-kaca dia menarik si manis kedalam pelukannya.
Memang tak salah Renjun memilih Haechan untuk menjadi kekasihnya, karena walaupun terkesan tak mau mengalah tapi Haechan itu selalu mau mengerti keadaannya.
"Tapi janji jangan pedes-pedes ya, aku gak mau liat kamu masuk rumah sakit lagi. Cukup waktu itu aku lalai jagain kamu, sekarang gak akan aku biarin kamu masuk kesana lagi" kata Renjun sembari menangkup pipi bulat si manis.
Dengan penuh kasih sayang, dia mengecup pipi gemil itu secara bergantian.
Akhirnya Setelah pertengkaran kecil itu usai, sekarang ini Renjun dan Haechan tengah menikmati kencan mereka.
"Njun besok aku mau pergi sama kak Yeonjun ke gym, jadi kamu gak usah dateng kerumah. Karena besok aku gak bisa pergi sama kamu" Renjun langsung tersedak begitu mendengar ucapan si manis.
Dengan khawatir Haechan menyodorkan gelas berisi es teh manis miliknya ke arah Renjun.
"Kamu gimana sih?, kalau makan tuh hati-hati" kata Haechan sembari mengusap tengkuk kekasih tampan nya itu dengan pelan.
"Kamu mau pergi ke gym?" tanya Renjun memastikan begitu merasa tenggorokan nya sudah lebih baik.
"Iya" Jawab Haechan sembari memfokuskan dirinya kembali dengan semangkuk bakso yang ada dihadapkanya.
"Ngapain sayang kamu ke sanah?" tanya Renjun was-was, bisa bahaya kalau kekasih manisnya itu berotot sepertinya nanti.
"Biar kaya Njun, aku juga mau berotot kaya begini" Jawab Haechan sembari memegang lengan atas milik Renjun.
"Gak boles sayang, cukup aku aja kamu mah jangan" kata Renjun panik, bisa bahaya kalau kekasih manisnya itu memiliki otot sepertinya.
Bisa-bisa dia langsung di tonjok habis-habisan, jika nanti dia menyentuh pantat berisi milik si manis.
"Kenapa?, kan bagus tau biar samaan" kata Haechan sebal, padahal kan dia ingin membentuk otot agar sama seperti kekasih tampan nya itu.
"Gak boleh sayang, pokoknya gak boleh. Kalau kamu mau ke gym boleh asal jangan bentuk otot kaya aku, nanti besok pergi sama aku kamu cukup liatin aja jangan ikut-ikutan" Haechan melihat kekasih tampan nya itu dengan sebal, jika sudah begini Renjun pasti sudah tak mau di bantah. Jadi dengan pasrah Haechan hanya megangguk menanggapi ucapan kekasih tampan nya itu.
"Jangan manyun dong, nanti manisnya ilang loh" Renjun menangkup pipi bulat si manis, dia terkekeh melihat kekasih manisnya itu tengah menatapnya dengan sebal.
"Cukup kayak gini aja, aku suka kamu apa adanya. Aku gak mau kamu
berusaha merubah penampilan kamu hanya agar aku merasa senang. Aku lebih suka kamu yang seperti ini" kata Renjun sembari mencium bibir si manis sekilas."Njun!, nanti ada yang lain" Renjun hanya terkekeh melihat pipi si manis yang sudah memerah.
"Lucu banget sih, aku kan makin sayang" kata Renjun sembari mencium kedua pipi gemil si manis dengan sayang.
"Gak usah berubah ya" Haechan hanya mengangguk malu menanggapi ucapan Renjun.
"Njun juga jangan berpaling dari aku ya?, mau sejelek apapun aku kamu jangan pernah ninggalin aku. Janji ya?" Renjun mengangguk menanggapi ucapan si manis.
"Tak akan sayang, tak akan pernah"
TBC
Garing kan?, ya mau gimana lagi sebenarnya gue baru belajar buat cerita.
Walaupun udah join dari lama tapi dulu cuma jadi pembaca, sempet juga gue nulis cerita cuma tulisannya gak karuan jadi gak gue lanjutin.
Cuma entah kenapa gue tiba-tiba pengen banget nulis cerita Renhyuck, jadilah gue bikin cerita mereka dengan modal ide seadanya.