Salah Paham

1.1K 186 3
                                    

Setelah kejadian di mana milik Renjun yang tiba-tiba terbangun, kini Haechan tengah duduk di dalam kelas sembari menunggu sang kekasih selesai dengan urusannya.

Haechan bukannya tak ingin membantu sang kekasih, tapi dia tau jika dia melakukan itu Renjun pasti tak akan selesai dengan cepat.

Jadi Haechan lebih memilih menunggu Renjun daripada membantunya, sekarang ini dia masih menunggu sang kekasih yang belum kunjung datang.

Haechan kini duduk di bangku nya dengan sesekali menguap dengan mulut yang tertutupi telapak tangannya, dengan pandangan malas dia memperhatikan guru matematika yang tengah menerangkan rumus-rumus yang mampu membuat Haechan pusing dengan melihatnya saja.

Dia benar-benar malas karena tak mendapati sang kekasih di sampingnya, ini sudah satu jam lebih sejak Renjun berpamitan ke toilet. Tapi kekasih tampan nya itu sama sekali belum menunjukkan batang hidungnya.

Haechan menjadi kesal sendiri karena memikirkan hal yang tidak-tidak tentang kekasihnya itu.

Dia berpikir bagaimana jika Renjun menyeret seorang wanita ke dalam toilet bersamanya, dan dia melakukan itu hingga lupa waktu sampai-sampai kekasih tampan nya itu lupa masuk ke dalam kelas.

"Awas aja kalau selingkuh" kata Haechan kesal, dia benar-benar tak bisa fokus sama sekali pada materi yang tengah di ajarkan.

Dengan tanpa minat Haechan masih memperhatikan ke arah depan walaupun pikirannya berada di tempat lain.

Setengah jam kemudian bel istirahat berbunyi, dengan perasaan gundah Haechan membereskan peralatan tulisnya yang berserakan di atas meja.

Dia berjalan gontai ke arah kantin
bahkan sudah jam istirahat pun kekasihnya belum muncul juga.

Membuat pemikiran Haechan semakin menjadi, hal-hal negatif benar-benar sudah memenuhi otaknya.

Dia benar-benar ingin menangis sekarang ini, bisa-bisanya kekasih tampan nya itu meninggalkan dirinya begitu saja.

Dengan lesu Haechan mendudukkan pantatnya di atas kursi, jika tengah gundah begini meja kantin paling pondok memang menjadi pilihan yang tepat.

Dia hanya berdiam diri begitu sudah duduk, dia bahkan tak ada niatan untuk memesan makanan sama sekali, selera makanya benar-benar sudah hilang.

"Sayang?" begitu pemikiran Haechan sudah akan mencapai Klimaksnya, Tiba-tiba suara yang begitu dia rindukan sejak pagi tadi terdengar.

"Baru selesai?" tanya Haechan datar begitu Renjun sudah mendudukkan diri di sampingnya.

"Iya, kamu kenapa duduk disini sendiri? Tumben banget milih meja yang paling pojok. Biasanya juga suka kumpul sama yang lain, ngomong-ngomong kamu belum pesen?. mau makan apa? Biar aku pesenin" kata Renjun panjang lebar yang sama sekali tak di tanggapi oleh si manis.

"Kita putus!" kata Haechan tegas yang mana mampu membuat Renjun langsung melotot Begitu mendengarnya.

"Kenapa?, kok tiba-tiba?. Kamu udah bosen sama aku?" tanya Renjun bertubi-tubi, dia mana mau di putuskan begitu saja tanpa adanya alasan yang pasti.

"Hiks... Pasti kamu narik cewek buat bantuin kamu, iya kan?. Hiks... Makanya lama" Renjun melongo menatap kekasih manisnya yang tiba-tiba menangis.

"Engga... Sayang kamu mikir apa sih?" Renjun mengusap pipi sang kekasih dengan pelan, dia meringis menatap kekasih manisnya yang sudah menangis dengan tersedu-sedu.

"Sayang udah dong, kamu gak malu di liatin sama yang lain?. Cup...cup... Udah sayang" hibur Renjun sembari menarik tubuh berisi si manis ke dalam pelukannya.

"Woy Renjun!, lu apain adek gue setan!. Wah bener-bener lu berani banget bikin adek gue nangis" Tiba-tiba kakak Haechan menghampiri mereka berdua dengan nafas yang menggebu-gebu.

Dengan galak Yeonjun, kakak dari Haechan tiba-tiba menarik tubuh Renjun untuk menjauh dari adik tersayang nya.

Niatnya ingin mengisi perutnya setelah pelajaran yang memusingkan Yeonjun tiba-tiba di buat kaget begitu memasuki kantin, suara tangisan adiknya yang memenuhi seisi kantin mampu membuat Yeonjun panik bukan main.

"A-anu... Bang" kata Renjun dengan gugup, Renjun bahkan menelan ludahnya dengan susah payah begitu melihat wajah Yeonjun yang tengah menatapnya dengan tajam.

Yeonjun ini tipikal brocon, yang terlalu posesif pada adiknya jadi jika ada yang menyakiti Haechan sedikit saja pasti akan langsung Yeonjun hajar habis-habisan.

"Adek di apain sama Renjun?, coba bilang biar langsung kakak hajar dia"
Tanya Yeonjun sembari mendudukkan diri di samping Haechan.

"Renjun selingkuh huweee...." tangisan Haechan semakin keras.
bahkan seluruh murid yang berada di kantin kini tengah menatap Renjun sengit.

"Putusin aja kak Renjun nya" timpal Beomgyu tiba-tiba. "Heh!, bocah diem aja" kata Renjun kesal sembari menatap adiknya itu dengan sengit.

"Wleee... Dasar tukang selingkuh." kata Beomgyu mengompori. sedangkan Renjun hanya mampu menghela nafas melihat tingkah adiknya.

"Renjun bawa cewek ke toilet hiks...." adu Haechan yang semakin membuat lututnya lemas.

Bisa-bisanya kekasih manisnya itu salah paham karena dia yang terlalu lama di toilet.

"Engga sayang kamu salah paham" kata Renjun sembari membujuk sang kekasih untuk mendengarkan ceritanya.

"Lu beneran selingkuh?" tanya Yeonjun sembari menatap pemuda di depannya dengan tajam.

"Engga lah bang, ya kali gue selingkuh dari Haechan dia cuma salah paham doang" kata Renjun membela diri. "Jelasin!, lu ngapain emang sampe Haechan nangis begini?" tanya Yeonjun sembari mengusap rambut Haechan dengan pelan, sedangkan si manis sudah mulai terlelap di pangkuannya

"Adik gue kan tadi pagi bangun karena mikirin Haechan yang nungging depan gue hehehe... Jadi gue solo dong di toilet. Mungkin karena terlalu asik mikirin gue yang nyodok Haechan dengan berbagai gaya jadi lupa waktu" Jelas Renjun sembari tersenyum malu karena sudah membeberkan cerita seperti ini.

"Dasar mesum" ejek Beomgyu.

Plak

Satu pukulan mendarat di kepala Renjun membuat pemuda tampan itu meringis karenanya.

"Otak lu!, adek gue masih kecil bangke! Awas aja kalau sampai lu apa-apain" kata Yeonjun kesal, dia benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan pemuda dihadapannya ini.

"Udah tidur aja dia" Kata Beomgyu sebelum menyeruput es teh yang barusan di belinya.

"Masih mending sih kak Renjun cuma mikirin hal mesum, daripada kak Yeonjun yang langsung ngengas" kata Beomgyu tiba-tiba yang mampu membuat Yeonjun menelan ludahnya dengan kasar.

"Lu apain adek gue bang?" tanya Renjun panik.

"Cuma gue suruh diem, soalnya kan gue yang gerak" kata Yeonjun enteng
Sedangkan Renjun sudah menangis meratapi adiknya yang sudah tak polos lagi.

Mereka ini sama-sama tipikal brocon jadi jangan heran kalau mereka terlalu posesif pada adik masing-masing.

TBC

Ini gue revisi sedikit biar bisa menemuin alur yang pas.

Me And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang