Prologue

2.9K 162 0
                                    























...



Before start, I would like to inform the reader this story is PURE (fan)FICTION and use some korean idols for the faceclaim, so, if this wasn't your cup of stories then back off. No need to bashing the muse i used for faceclaim.

Secondly. This wlw and some chapters would be labeled under NSFW things. (But mostly the top/dom is futa, and you know the drill, right? So, yeah. That's it.)

Third, thank you for reading and please do appreciating me with some vote also comment.



Sincerely,

The writer aka bbang.

































...







































PROLOGUE

━━━━━━━━━━

SEBAGAI anak sulung kebanggaan keluarga Yunandar, Kahiyang agaknya heran dengan kelakuan ketiga adiknya itu.

Satu, mereka itu sudah menikah dan berkeluarga.

Kedua; kenapa ketiganya sama-sama ngidam untuk tinggal bersama di rumah peninggalan sang kakek dengan alasan mengeratkan hubungan antar keluarga juga ipar???

Dan yang ketiga...

Si ibu hamil itu, Bening, meminta Kahiyang mengencani salah satu sepupu dari istrinya karna mereka berdua sama - sama single alias belum memiliki pasangan.

Ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Tapi ya, baik Bunda dan juga sang mama tak ada satu pun yang bisa menyelamatkan Kahiyang sebab tengah hamil muda.

Entah itu akal-akalannya Bening atau memang ngidamnya yang kelewat aneh.

Mana dua adik kembarnya juga menyetujui gagasan aneh dari oknum yang baru hamil dua minggu ini tanpa berniatan membela apalagi memberi-tahu, seolah mereka berada di pihak Bening dengan mutlak.

Ah, menyebalkan sekali.

Sungguh, kadang, Kahiyang sudah tak mau lagi menganggap ketiganya sebagai adik.

"Mbak Iyaaaang,"

Rengekan dari Bening itu membuat semuanya menatap sosok si sulung agak iba karna menjadi sasaran, meski ya, dua anak kembar juga sang ibu hamil ini justru kelihatan paling melas.

Seolah ketiganya adalah korban dan Kahiyang itu villainnya.

"Turutin aja ya, mbak," si kembar ini menyahut dengan wajah yang dimelas-melaskan, "Kasihan loh, ponakan mbak,"

"Heem, Daru bener, mbak,"

Ini si kembar hobi banget ternyata ya mengompori?

Kahiyang sendiri mendesah lelah.

Ya, memang keinginan adiknya itu tak seberapa tapi ya..

"Kenapa harus mbak sih?"

Pertanyaan yang dilontarkan oleh si sulung ini terkesan lembut dan tak meninggi, mencoba untuk memberi pengertian supaya si ibu hamil itu tak tersinggung.

Bening mengerucutkan bibirnya, "Mbak Iyang yang cocok sama sepupunya kak Gis,"

Ini masalah Kahiyang belum mau menikah; satu, dan yang kedua, kenapa dirinya harus sekamar pula dengan sosok yang sama sekali tak dikenalnya?

Sharing A House. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang