007 : Paper Rings.
━━━━━━━━━━━━━━
CW : Mentioning Sexual Activities, harsh words, dirty words.
I'm not gonna tired over this one but: if you're a minor please do back off from this story. My target for reader is someone older than Ningie age. Anyway, you could play Taylor Swift - paper rings for this chapter.
...
BIASANYA Gerhana itu akan tertidur di dada Asa.
Atau ditengah - tengah depetan dari dua orang dewasa ini, karna Asa baru kembali dari gazebo setelah merokok itu, membuat bocah kesayangan dari penghuni rumah peninggalan kakek Yu ini tidur di sisi kiri ranjang dengan guling yang sengaja difungsikan sebagai blokingan.
Supaya tubuh Gerhana tak terjatuh dari atas ranjang berukuran besar ini, selagi, Asa dan Kahiyang memperhatikannya.
Posisinya, Kahiyang berada dibawah kungkungan Asa yang menimpa tubuhnya.
Kedua tangan sulung Yunandar ini juga mengusak rambut panjang sebahunya Asa selagi mereka berdua sama - sama memperhatikan wajah damai si bocah kesayangan itu.
"Kamu ada planning mau nikah umur berapa?" tanya Asa yang mendadak menaruh dagunya di atas dada Kahiyang itu.
Gerakan tangan Kahiyang pun terhenti sejenak.
Jujur saja, ia kaget.
Wajahnya pun merona atas pertanyaan dan juga tatapan lembut yang cenderung intens itu, "Uh, tiba - tiba?" tanyanya.
Asa tertawa kecil atas raut wajah terkejutnya Kahiyang.
Sungguh, ia menikmati terkejutan dari wajahnya Kahiyang yang selalu saja menarik di kedua matanya tersebut.
Kahiyangnya selalu saja manis.
"Sa, kenapa tiba - tiba?" tanya Kahiyang lagi.
Oh, itu.
Asa hanya memamerkan senyuman simpulnya, bukan cengiran lagi yang tengil atau apapun itu.
"You said wanted take easy, right?"
Kahiyang mengangguk kecil: setuju dengan apa yang baru saja dilontarkan oleh si bungsu Gautama itu, mereka sepakat untuk menjalani semuanya perlahan.
Ia bahkan tersenyum kecil atas pernyataan yang dikatakan oleh sosok Adhara Dirasa itu.
"Kalau take everything slownya sambil tunangan mau?"
Demi Tuhan.
Sulung Yunandar ini membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Asa, oh, ini manusia kenapa..
Tunangan? Dengan memastikan semuanya perlahan..
Itu gimana, ya?
Binar mata dari seseorang yang menurutnya sangat mempesona ini, terlihat begitu tulus dan serius, dan Kahiyang sendiri tak mau kalau nantinya akan menyesal.
Tapi..
"Aku gak maksa kamu, Ti," ucap si Gautama lagi dengan lembut, "I just want you know, make everything clear, you didn't doubt what we are and anything."
Bohong namanya kalau Kahiyang tak terharu dengan ucapan tulus dari Asa.
Ia bahkan sangat terenyuh dengan itu.
Dulu mendapatkan mantan yang kurang ajar dan sering kali menyakiti hatinya, lalu kemudian bisa menemukan sosok Adhara Dirasa walau atas ide gila dari sang adik yang membuatnya merasa lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sharing A House. ✓
FanfictionBerkat ngidam aneh dari anak kedua Yunandar, empat anggota keluarga (tiga diantaranya sudah menikah; selagi si sulung masih betah melajang) pun akhirnya tinggal bersama di rumah mendiang kakek Yu bersama keluarga kecil mereka. Oh, jangan lupakan kea...