[LN]I REINCARNATION : The Life of a Reincarnated Young man

13. KEMALANGAN

BAGIAN 1

Dihari pemakanan lala, banyak orang-orang berdatangan dan berbelasungkawa.

Tidak terkecuali ibunya yang terus menerus menangis atas kehilangan putri tercintanya.

Semua pelayan berjejer menundukan kepalanya masing-masing memakai pakaian serba warna hitam.

Seluruh tamu berkumpul di aula utama untuk berkabung dan mengucapkan selamat tinggal.

Hari itu adalah hari yang dipenuhi dengan kesedihan.

........

Ditempat lain lulu dikunci lagi oleh ibunya didalam gudang.

Wajahnya yang manis tertutupi oleh linangan air mata yang tidak henti-hentinya mengalir dari matanya.

Benjolan besar berwarna merah dikening, hidungnya keluar cairan merah kental yang sudah mengering dan pipinya lebab merah muda disebabkan siksaan ibunya.

Hatinya benar-benar hancur, kenapa semua ini dialami oleh anak kecil polos itu.

Dan seorang pelayan wanita tampak lesu dan lunglai menemaninya di dalam gudang itu.

Sama seperti lulu, pelayan wanita itu juga penuh luka lebab dibeberapa anggota tubuhnya.

Sepertinya dia juga mengalami hal serupa dengan lulu.

BAGIAN 2

Sebelum hari pemakaman lala de richard.

Malam itu adalah malam penuh dengan tangisan seorang gadis kecil berusia 5 tahun.

Dia disiksa dan dipukuli oleh seorang wanita tanpa sedikitpun ampun dan rasa kasihan padanya.

Setelah kejadian pembunuhan dihari ulang tahun itu, marlina terus-menerus menyalahkan lulu atas kematian saudarinya lala.

Tanpa ampun wanita itu menyiksa lulu, didepan semua orang yang ada dirumah itu. Tidak ada yang berani menghentikannya, semua pelayan hanya terdiam dan tertunduk melihat kekejaman wanita itu kepada putrinya sendiri.

"Dasar anak haram! Seharusnya kamu yang mati bukan lala, gara-gara kau! Gara-gara kau lala ku mati! Anak haram! Aib! Aku menyesal telah melahirkanmu! Mati saja kau!"

Sambil menahan rasa sakit pukulan yang diberikan ibunya, lulu hanya terdiam dan tersungkur dilantai.

"Maaf, maaf, maaf"

Sambil menangis lulu hanya mengatakan maaf kepada ibunya.

Setiap tetesan air matanya berjatuhan ke lantai.

Marlina benar-benar sangat murka. Dia tidak mempedulikan sekitarannya.

Seorang pelayan yang tidak tega melihatnya mencoba untuk menghentikannya.

"Nyonya, tolong hentikan"

Saat hendak meraih tangan gadis kecil itu, marlina langsung memukulnya yang membuat pelayan itu terjatuh.

Kemudian pelayan itu ditendang dengan bengis olehnya. Sedangkan yang lainnya tidak ada yang berani melakukan hal serupa.

"Kau pikir kau siapa hah! Berani-beraninya menghentikanku!"

Semua orang disana ketakutan melihatnya. Tidak ada yang berani menolongnya.

Sedangkan Ayahnya hanya diam seolah tidak terjadi apapun saat itu.

Dia hanya duduk disofa sambil melihat adegan itu dengan santai, seperti sebuah pertunjukan teater.

Malam itu bagai neraka bagi seorang gadis berusia 5 tahun itu.