28

2K 115 3
                                    

Suasana hening dengan langit yang mendung juga angin yang berhembus menjatuhkan dedaunan membuat suasana kesedihan sangat terasa

Haechan menatap dalam diam 2 makam di depannya, ia sudah berdiri selama 10 menit tanpa mengatakan apapun hanya derai air mata yang menghiasi pipinya

Makam itu masih sangat baru dengan banyak bunga di atasnya yang mempercantik, Haechan menatap foto yang berada di atas makam sebelah kiri terlihat seorang namja manis dengan bulu mata lentik dan wajah yang tersenyum lebar menatap kamera kemudian mengalihkan matanya ke makam di sebelah kanan terlihat foto seorang namja mungil yang manis sedang tersenyum sambil memegang bunga kemudian ia menatap nama makam tersebut Nakamoto Jaemin & Choi Renjun

Mark menatap diam Haechan yang berada di depannya memberikan ruang bagi Haechan untuk menumpahkan kesedihannya

"Kalian sangat jahat" monolog Haechan dengan suara yang serak

"Kenapa meninggalkan ku sendirian? Bukankah kalian ingin melihat Chenle lahir? Aku tau kalian tidak suka melanggar janji, jadi ayok bangun dan tepati janji kalian"

"Kenapa hiks kenapa harus sekarang kalian pergi! Apa kasih sayang dari kami kurang sampai Tuhan memanggil kalian hiks bersama sama seperti ini? Kalian tau aku tidak suka di tinggal sendirian, ku mohon ini sangat menyakitkan untuk ku hiks" Haechan jatuh terduduk dan mengenggam tanah kedua makam itu

Jaemin dan Renjun telah pergi selama-lamanya dan tidak akan pernah kembali kepadanya lagi

Tidak ada lagi Jaemin yang selalu mendengarkan ceritanya dan memberikan saran juga tidak ada lagi Renjun yang galak tapi perhatian padanya, semuanya telah hilang dalam sekejap kejadian tersebut sangat mendadak dan Haechan belum bisa menerimanya

"Dek..." Mark berjongkok di samping Haechan dan mengelus bahunya, Haechan menatap Mark dengan mata yang sangat sembab

"Aku masih berharap ini hanya mimpi Kak, ini sangat menyakitkan dan aku tidak bisa menerimanya" lirih Haechan

"Jaemin dan Renjun akan sedih melihat mu seperti ini sayang, mereka juga tidak ingin meninggalkan mu secepat ini tapi ini sudah takdir dan Tuhan lebih menyayangi mereka berdua" Mark berusaha memberikan pengertian pada Haechan

Haechan hanya diam dan kembali menangis tersedu sedu dan Mark yang memeluk Haechan dari samping

Bunga kembali berjatuhan di kedua makam tersebut, Haechan mengangkat kepalanya dan melihat teman-temannya yang datang

Yeji yang menaburkan bunga tersebut hanya diam tapi kedua matanya juga sembab dan yang lain ikut menaburkan bunga dalam hening

"Berat banget ya? Rasanya seperti mimpi yang sangat buruk" ujar Daehwi menatap foto Jaemin dan Renjun

"Aku sangat ingin menyalahkan Erick dan Guanlin tapi ini sudah takdir Tuhan untuk keduanya" Ryujin mengepalkan kedua tangannya erat berusaha menahan segala rasa emosional dalam dirinya

"B-bagaimana dengan Lucas dan Jeno?" tanya Haechan lirih

"Sangat buruk terutama Lucas dia sangat syok dengan kematian Renjun dan calon anaknya" jawab Hyunjin sendu menatap makam Renjun

"Sangat berat bagi Lucas dulu Jungwoo dan sekarang Renjun dia pasti depresi lagi"

Tidak ada yang menjawab mereka semua larut dalam kesedihan atas kematian kedua sahabatnya

.
.
.
.
.

Tok tok tok

Taemin mencoba membuka kamar Lucas tetapi di kunci dari dalam ia hanya mendengar suara tangisan dan teriakan dari dalam kamar anaknya

Naughty Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang