3

4.9K 324 4
                                    

Saat ini Haechan sedang berada di dalam kelas, ia sedang menunggu Jaemin yang belum juga datang. Biasanya ia akan ikut bersama sahabat dan pacarnya itu, ya walaupun harus menjadi nyamuk di antara pasangan tersebut yang penting ia mendapatkan tumpangan gratis.

Hey siapa yang tidak suka dengan hal yang berbau gratis? Hampir semua atau bahkan semua manusia menyukai hal tersebut


"Chanie!" Haechan menolehkan kepalanya ke arah pintu dan melihat Jaemin yang berjalan ke arahnya

"Pagi Nana" Senyum secerah matahari milik Haechan langsung menyapa Jaemin saat ia baru saja sampai di mejanya

"Pagi Chanie" Jaemin balas menyapa Haechan

"Kau berangkat dengan siapa Chan? kenapa tidak ikut dengan ku?" tanya Jaemin menatap Haechan yang sedang memainkan ponselnya

"Ah itu aku ikut dengan Papa, maaf tidak mengabari mu" Haechan menyimpan ponselnya dan berfokus pada Jaemin. Jaemin hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti

"Apa kau tidak ingin menceritakan soal kemarin?" Jaemin bisa melihat perubahan wajah Haechan yang sedikit kesal mungkin?

"Kau tahu? Ke-" belum sempat Haechan melanjutkan, perkataannya sudah di potong oleh Jaemin

"Tidak tahu" Jaemin menjawab dengan polosnya membuat Haechan ingin menendang sahabatnya itu

"Ck aku belum selesai berbicara bodoh!" Siapa yang tidak kesal jika ucapannya di potong begitu saja? Tentu saja tidak ada

"Baiklah lanjutkan" Jaemin berusaha untuk tidak menyela perkataan Haechan. Mendengus Haechan akhirnya kembali melanjutkan ceritanya

"Kemarin saat aku izin ke toilet dan akan kembali, seseorang menarik tangan ku dan orang tersebut adalah Mark saem. Kau tahu? Dia memojokkan ku ke dinding setelah itu mencium ku dan saat aku akan menanyakan justru dia malah pergi. Ck siapa yang tidak kesal di perlakukan seperti itu Nana" mengingat kejadian kemarin membuat Haechan kesal, entah lah Mark adalah orang yang sangat susah di tebak

"Mungkin Mark saem menyukai mu!" Jaemin tersenyum penuh arti pada Haechan

"YAK! Mana ada seperti itu?!" Semua orang yang berada di dalam kelas mengalihkan tatapannya ke meja Jaemin dan Haechan. Jaemin meringis mendengar teriakan Haechan dan meminta maaf pada teman sekelasnya yang lain

"Bisakah pelankan suara mu Chanie? Kau menganggu siswa lainnya"

Haechan? Dia tidak perduli apa kata orang lain

"Mark saem sudah menolak ku saat itu Jaemin! Mana mungkin tiba tiba ia menyukai ku" Sungguh Haechan merasa itu sangat mustahil mengingat sifat Mark yang dingin. Menyerah? Tentu saja tidak jangan panggil dia Seo Haechan jika tidak bisa mendapatkan Mark

"Terkadang seseorang yang bersikap cuek terhadap mu adalah orang yang sangat menyukai diri mu atau bahkan mencintai mu"

"Ya seterah mu saja" Haechan mendengus malas
.
.
.
.
.

Haechan berjalan melewati lorong sekolah ia baru saja dari toilet dan berjalan menuju kantin karna ini adalah jam istirahat. Ia berhenti dan menaikkan sebelah alisnya saat melihat Mark saem sedang berbincang dengan seorang wanita asing? Entah lah Haechan tidak mengetahui siapa wanita itu karna sungguh wajahnya sangat asing di sekolah ini

"Mark saem!" Haechan berjalan menghampiri gurunya bersama wanita asing tersebut, Mark menolehkan kepalanya saat mendengar suara tersebut dan ia hanya bisa menghela nafas pelan.

Haechan hanya tersenyum pada Mark saat sudah sampai di depan gurunya itu, lalu pandangan Haechan mengarah pada wanita tadi dan hanya memberikan senyum tipis sebagai formalitas semata

Naughty Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang