Duduk berdua dalam bisu,
Mengaduk-aduk album masa lampau,
Mencurahkan segala emosi yang terbendung,
Sesak memenuhi rongga,
Kau menghela nafas berat,“Tak bisakah kita kembali seperti dulu?”
Aku menggeleng tidak tahu, termenung.
—Bait-Bait yang dibagikan saat draft puisi sudah menipis, krisis dan terancam habis.
sebenernya mau diselesaikan di chapter lima puluh saja, tapi entah kenapa rasanya tidak rela ‘karya’ yang satu ini berakhir begitu saja, mungkin karena aku masih ingin berlama-lama (?) tapi mungkin sebentar lagi bakal ada penggantinya! /kode /kabur
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait-bait berantakan
Poetry[Sajak/Puisi] kepada malam-malam panjang, netra yang sulit untuk terpejam, memori masa lalu yang menyelinap masuk memenuhi isi kepala, dan untuk hal-hal yang membuat sesak di relung hati, bait-bait berantakan ini tercipta. Highest rank : #1 Poems #1...