Kau adalah hal-hal yang memenuhi—sesak isi kepala ku, tak bisa hilang walaupun ku paksa pergi, aku mengusir mu lewat kata—kau menjelma menjadi tulisan di coretan kertasku, menjelma menjadi bait berantakan acak, menjelma bak puisi berwarna kan awan kelabu, kau menjelma—
Kau kembali lagi, beralih berganti gumpalan memori, kabut masalalu, aroma penyesalan, rasa getir kehilangan, tawa mengesalkan, hal-hal kecil membanjiri didalam sana, memberontak untuk dikenang, biarpun sekuat tenaga kucoba untuk membuang,
Kau masih disana, terbesit, terlintas, sepintas, melayang-layang.
—Bait-Bait berantakan yang ditulis pada malam panjang, begadang, sepuluh menit, lebih lama, tapi paling ku suka dan bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait-bait berantakan
Poésie[Sajak/Puisi] kepada malam-malam panjang, netra yang sulit untuk terpejam, memori masa lalu yang menyelinap masuk memenuhi isi kepala, dan untuk hal-hal yang membuat sesak di relung hati, bait-bait berantakan ini tercipta. Highest rank : #1 Poems #1...