Serayu menemani ku di shyam,
Atma membancang rasa rindu,
Jikalau saja daksa bisa berjumpa,
Namun sayangnya dirimu hanya akara,Rimpuh sekali pohon itu,
rasanya baru kemarin kita menanam,
Ternyata semua itu anitya,
padahal bunga baru saja ingin megar,Petrikor masih tercium saban hari,
Entah mengapa ambu-nya tak juga hirap,
Tak bisakah kau seperti dia?
Sayangnya kau telah dulu pulang.GLOSARIUM =
Serayu : angin malam
Syham : kegelapan malam
Atma : jiwa
Membancang : menahan
Daksa : tubuh/raga
Akara : bayang
Rimpuh : sudah tua sekali
Anitya : tidak kekal
Ambu : bau
Megar : mekar
Petrikor : bau hujan
Saban hari : tiap-tiap hari
Hirap : hilang/lenyapBait-bait berantakan yang di tulis saat mulai mengenal diksi.
![](https://img.wattpad.com/cover/316407901-288-k766435.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait-bait berantakan
Puisi[Sajak/Puisi] kepada malam-malam panjang, netra yang sulit untuk terpejam, memori masa lalu yang menyelinap masuk memenuhi isi kepala, dan untuk hal-hal yang membuat sesak di relung hati, bait-bait berantakan ini tercipta. Highest rank : #1 Poems #1...