3

1.5K 120 24
                                    





Pukul 8 malam Yoongi baru saja memasuki apartemen nya, setelah bermain dengan Jimin tadi pagi, dia langsung berangkat ke kantor.

Pekerjaan yg selalu menumpuk sedikit menguras tenaga nya, ah rasanya Yoongi ingin segera memeluk kekasih manisnya itu

Yoongi mengernyit heran saat memasuki ruang tamu. Gelap.
Mungkin kah Jimin lupa menyalakan lampu? Tidak biasanya seperti ini.

Sunyi. Hanya itu yg Yoongi rasakan. Dia sangat bingung kemana Jimin sampai tak menyalakan lampu, biasa nya dia akan menyambut Yoongi dengan senyuman manis dan pelukan hangatnya.

Yoongi bergegas ke kamar mereka, masih sama. Gelap. Yoongi meraba dinding mencoba mencari saklar lampu,

Klikkk...

Dia masih disana. Jimin duduk di tepi ranjang menghadap ke jendela. Menatap bulan yg bersinar terang.

" sayang? Gwenchana? "

Jimin tak menjawab , menoleh pun tidak. Dan itu tentu membuat Yoongi sedikit terpancing emosi.

" Jimin? "

" ... "

" YAKK PARK JIMIN "

Tanpa sadar bulir bening membasahi pipi gembul jimin.

" kau tuli hah? Apa yg kau lakukan? "

" ... "

Jimin masih enggan berbicara, dan itu membuat Yoongi benar² emosi.
Yoongi mendekati jimin dan menarik kerah baju jimin, jimin mendongak menatap Yoongi, tatapan mata mereka bertemu ,mata tajam Yoongi menatap tepat pada netra jimin, mata merah dan bengkak, dapat Yoongi pastikan jimin telah menangis seharian.

Yoongi melepas cengkeraman nya pada baju jimin lalu berjongkok di depan jimin.

" sayang gwenchana? "

" Apa seperti ini kau memperlakukan kekasih mu hyung? Apa seperti ini yg kau bilang cinta pada ku? Apa dengan cara seperti ini kau menunjukan rasa cinta mu? "

" jimin jangan memancing emosi ku, aku sedang benar² lelah "

" ayo akhiri semua ini hyung "

Wajah Yoongi memanas darah nya seolah mendidih, apa barusan? Jimin minta untuk mengakhiri semua nya?

Prangg...

Serpihan kaca berserakan dimana² bercampur dengan teresan darah yg keluar dr tangan Yoongi. Jimin teramat kaget saat Yoongi tiba² memukul kaca di sampingnya.

Plakkk...

Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus, jimin meringis saat merasakan perih bisa dia rasakan juga bibirnya robek lagi.

Tangis jimin kembali pecah, sambil memegangi pipi nya yg terasa terbakar.

" aku tak akan melepaskan mu jimin " bentak Yoongi.

" kenapa? " jimin kini membentak Yoongi balik dengan tangisannya.

" apa karna aku lemah, dan kau bisa seenaknya memperlakukan ku seperti  ini hyung? Apa salahku? " tangis jimin kembali pecah namun kali ini terdengar seperti raungan.

" sayang, kau tak salah apa². Aku seperti ini karena aku mencintai mu" Yoongi sedikit menurunkan nada bicaranya.

" apa seperti ini cara mu mencintai ku hyung? Apa dengan menyiksa ku seperti ini kau merasa bahagia? "

Jimin bangkit dr duduk nya dan berjalan meninggalkan Yoongi meski jalan nya sedikit tertatih.

Yoongi menarik tangan Jimin hingga Jimin terjatuh dan kepalanya membentur kaki ranjang, Jimin memegangi kepalanya sebentar dan tiba² semua menjadi gelap.

.

.

.

.

Sudah sekitar 5 jam sejak Jimin pingsan namun sampai saat ini dia belum sadar kan diri, Yoongi sempat memanggil dokter tadi, dan dokter hanya mengatakan bahwa Jimin hanya kelelahan serta dehidrasi.

" aku mencintai mu sayang, tapi entah kenapa aku selalu berlaku kasar pada mu "

JiMin mengerjapkan mata nya, cahaya lampu kamar sangat menyilaukan mata, jimin memperhatikan sekeliling dia melihat Yoongi sedang tidur di samping nya sambil memeluk pinggang rampingnya.

Tangis nya kembali pecah saat mengingat kejadian beberapa bulan  yg lalu, apa dia terlalu bodoh sampai² masih bertahan sejauh ini? Apa cinta yg telah membutakan nya?

Jimin melepaskan pelukan Yoongi dan segera menuju dapur. Di dapur dia memasak sarapan untuk nya dan Yoongi. Sarapan simple untuk memulai pagi ini.


🐾🐾

Annyeong..
Di mohon untuk tidak terpancing emosi seperti Yoongi yaa 😁😁😁






Sudah 5 jam




ALWAYS LOVE YOU ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang