5

1.5K 127 15
                                    






Jimin saat ini sedang berada di sebuah restoran, dia akan bertemu dengan Seokjin dan jungkook. Perlu kalian tau Yoongi tak akan cemburu jika jimin dekat² dengan mereka berdua, iya lah secara mereka bertiga itu uke manis dan gemesin.

" jimin hyung " teriak jungkook saat tau jimin sudah berada di salah satu meja.

" yakk jungkook-a tak perlu teriak " tegur Seokjin, dan jungkook pun hanya nyengir.

" jungkookie, jin hyung "

" jim, gwenchana? " Seokjin sedikit khawatir saat melihat luka di bibir jimin serta mata jimin yg masih sedikit bengkak.

Jimin tersenyum manis meski sedikit terpaksa.

" gwenchana hyung "

" dia melakukannya lagi? " tanya seokjin lagi.

".... "

" tinggalkan saja Yoongi jim, untuk apa kau terus bersamanya jika dia hanya akan menyiksa mu seperti ini "

" ini hanya salah paham hyung " bela jimin.

" apa pun alasannya seharusnya dia tidak akan melakukan semua ini, dia hanya pacar mu jim, bagaimana jika kalian sudah menikah nanti? "

Jimin terdiam, benar kata Seokjin baru pacaran saja Yoongi sudah berani bermain tangan pada nya, apalagi setelah mereka menikah nanti, hal² buruk sudah terlintas di benak jimin, tentang segala kemungkinan yg akan di alami nanti,

" jimin hyung, kau tak makan siang dengan Yoongi hyung? " tanya si manis jungkook.

" aniy, kata sekertaris nya Yoongi sedang tidak ada di kantor "

" tapi bukan kah itu Yoongi hyung? " tanya jungkook sambil menunjukkan pria yg di maksud.

Jimin mengikuti arah telunjuk jungkook, benar saja Yoongi disana bersama sekertaris sexy nya tadi.

Bukankah tadi dia membawakan Yoongi makan siang, tapi kenapa Yoongi makan di luar. Begitu kira² isi hati jimin.

🐾🐾

Seokjin dan jungkook sengaja mengantar kan jimin pulang ke apartemen.

" hyung, kookie hati² di jalan"

" nee, jimin pikirkan lagi kata² ku tadi, aku hanya tak ingin kau terus²an terluka"

" benar kata jin hyung hyung, kau berhak bahagia tanpa harus terluka fisik seperti ini "

" nee, gomawo hyung, jungkookie"

" masuklah kita pulang dulu"


Jimin berjalan menuju unit apartemennya, benar kata Seokjin dan jungkook, dia harusnya bahagia karena memiliki kekasih, tp jika kekasihnya selalu menyiksa nya hanya sebuah kesalahan pahaman apa itu masih bisa di katakan sebuah kebahagiaan??

Jimin membuka pintu apartemen, disana sudah ada Yoongi tengah duduk di sofa sedang menanti dirinya, jimin pasti tau apa yg akan terjadi selanjutnya.

" hyung sudah pulang? "

" dari mana? "

" oh aku bertemu jin hyung dan jungkook tadi, dan mereka mengajak ku jalan² lebih dulu. Maaf aku lupa memberi tau mu "

" jalan² dengan jin atau dengan laki² yg suka menggoda mu? " tanya Yoongi sarkas.

Jimin membola kan mata nya tak percaya bahwa Yoongi menuduhnya seperti itu.

" aku sungguh pergi dengan jin hyung dan jungkook "

" aku tak percaya " bentak Yoongi.

" terserah hyung kalau tak percaya " jimin berniat meninggalkan Yoongi namun lengannya di cengkeran kuat dan di tarik membuat jimin hampir terjatuh.

" berani melawan hmm, sudah berapa kali aku bilang jangan keluar tanpa memberi tahu ku "

Jimin sekuat tenaga menahan air mata nya agar tak jatuh karna sungguh cengkeraman Yoongi sangat kuat.

" h-hyung aku tadi ke kantor mu mengantar makan siang, tapi sekertaris mu bilang kau tak ada di kantor, lalu aku menitipkan makan siang padanya, tapi saat aku jin hyung dan jungkook di restoran, aku justru melihat mu makan siang dengan sekertaris mu itu hiks,"

" aku sedari tadi hanya di kantor, dan wendy juga tak memberikan ku makan siang yg kau maksud, jimin  jangan bohong pada ku " bentak Yoongi.

" untuk apa aku bohong pada mu hyung " jimin kemudian menghempaskan tangan Yoongi dan berlalu ke kamar.

Yoongi justru semakin emosi karena jimin sudah mulai berani pada nya. Yoongi mencoba membuka pintu kamar nya, namun sia² pintu nya di kunci dari dalam oleh jimin.

Tok.. Tokk.. Tok..

Jimin mengabaikan ketukan pintu tersebut, mencoba menyeka air mata nya namun bukannya berhenti justru air mata itu semakin deras.

" jimin, kita harus bicara buka pintu nya "

Tak ada jawaban sama sekali dr jimin,

" jimin , dengarkan hyung buka pintu ya, atau hyung dobrak "

Masih tak ada jawaban, Yoongi bersiap mendobrak pintu tersebut sebelum akhirnya jimin terlebih dulu membuka pintu..

Jimin membawa Sebuah koper berukuran sedang, serta tas ransel di punggung nya, tentu saja membuat Yoongi terheran².

" kenapa bawa² koper dan tas? "

".... "

" kau mau kemana park jimin? , jawab " Yoongi mulai tersulut emosi.

" kita akhiri semua disini, aku akan pergi dr sini jangan pernah mencari ku atau pun menemui ku lagi " ucap jimin sambil menahan air mata nya.

" kau pikir kau bisa pergi begitu saja hahh? "

" kenapa kau egois hyung? Kenapa kau seenak mu sendiri menyiksa ku? Aku capek hyung hiks, selama ini aku bertahan karna ku pikir kau akan berubah, tapi apa? Kau sama sekali tak berubah, " tangis jimin kembali pecah.

" aku egois karna aku mencintai mu jimin "

" tidak ada cinta jika kau menyiksa kekasih mu hyung, tolong kali ini biarkan aku pergi "

Lagi dan lagi Yoongi mencemgkeram lengan jimin dan membanting nya ke sofa,

" sudah kubilang kau tak akan bisa pergi begitu saja "

" kau egois hyung, kenapa kau tidak membunuh ku sekalian dari pada terus menyiksa ku hanya karena kesalahan pahaman"

" .... "

" aku capek hyung, capek menghadapi mu yg tempramental seperti ini, mana Yoongi ku yg dulu? Yg selalu mengucapkan  kata cinta dengan lembut, yg berhati hangat, aku rindu Yoongi ku yg dulu "

Jimin kembali menangis, Yoongi hanya mematung di hadapan jimin, dia akui, setahun belakangan ini Yoongi sering berlaku kasar pada jimin, tapi dia seperti itu karna sangat mencintai jimin.


🐾🐾



Mohon bersabar ini ujian 😁
Hai Hai gimana sampai part ini, masih pada sabar kan yaa 🤭🤭🤭
Mianhae banyak typo dimana²....


ALWAYS LOVE YOU ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang