14

1.4K 116 14
                                    

Yoongi melajukan mobilnya melebihi batas rata² , dunia nya kembali hancur untuk yg ke sekian kalinya , ingin rasanya yoongi mengembalikan waktu dan memperbaiki semuanya , namun seperti nya itu tidak mungkin lagi.

Arggghhhhhh .....

Yoongi memukul stir mobilnya , meremat kuat hingga kuku tangannya memutih.

" Mianhae jiminie "

Hanya kata itu yg terus keluar di bibirnya. Yoongi menambah laju mobilnya , tak peduli dengan lampu lalu lintas , atau pengendara lain.

Yoongi tak menghiraukan kanan kiri , fikirannya hanya jimin jimin dan jimin.

" Jimin , aku sangat mencintai mu. Sangat sangat mencintai mu "

Ckittttt ... Brakkkkk ...

.

Jimin masih tetap mengurung diri di kamar , masih enggan keluar meski untuk sekedar makan.

Ponselnya tiba² berdering menampilkan nama yoongi disana.
Tidak ada niatan jimin untuk mengangkat panggilan tersebut.

Lagi lagi ponsel jimin berdering masih dengan nomor yg sama , dan lagi lagi jimin mengabaikannya.

5 menit kemudian ponsel jimin kembali berdering tapi bukan dari yoongi , melainkan dari nomor baru , jikin mengangkat sebelah alisnya bingung.

" Siapa ?" Ingin rasanya jimin mengabaikan panggilan itu namun kembali lagi ponselnya berdering.

" Nee yoeboseyo ?"

" ... "

" Nee , saya park jimin "

" ...."

" Mwo ? Anda jangan bercanda "

Tubuh jimin merosot ke lantai kakinya benar² lemas bagai jelli , matanya kembali mengelurkan bulir bulir bening.

" Andweee hiks , hyunggg "

Seokjin berlari menghampiri jimin yg berteriak histeris dari dalam kamar.

Brakkk ...

" Jimin ? Mwo ? Astaga jimin ada apa ?"

" Hyung hiks antar aku ke rumah sakit hyung hiks "

" Kenapa ? Apa ada yg sakit ?"

" Yoongi hiks yoongi hyung hiks kecelakaan "

" Astaga , "

.



Seokjin menghentikan mobilnya di depan gedung rumah sakit , jimin sendiri sudah lebih dulu keluar dr mobil dan berlari ke meja pendaftaran guna menanyakan keberadaan kamar yoongi.

" Pasien atas nama tuan min yoongi masih berada di ruang operasi tuan , anda bisa lurus lalu belok kiri disana ruang operasinya " begitu kata perawat disana.

Setelah mengucapkan terima kasih jimin dan seokjin bergegas menuju ruang operasi , jimin tak henti²nya menangis dan menggumamkan nama yoongi berdoa agar kekasih nya itu baik² saja.

Yoongi memang sering menyakiti jimin , tapi bukan jimin jika tak gampang memaafkan kesalahan orang lain.

.

Sampai di depan ruang operasi jimin mengatur sebentar nafas nya , belum ada tanda² operasi yoongi selesai.

Setelah menunggu sekitar 2 jam , dokter pun keluar dr ruang operasi.

" Dokter bagaimana keadaan pasien ?" Tanya jimin penasaran .

" Apa anda keluarga nya ?"

" Iya , saya keluarga nya "

" Operasi berjalan lancar tuan , kami melakukan tindakan operasi karena ada beberapa serpihan kaca mobil ug mengenai anggota tubuh pasien, tapii ... "

" Tapi apa dok ?"

" Tapi untuk sementara pasien sepertinya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena pasien mengalami kelumpuhan sementara "

Bagai di sambar petir di siang bolong , hati jimin sungguh sakit menerima kenyataan itu.

" Tapi pasien bisa sembuh jika dia menjalani terapi dari sering di latih untuk berjalan "

Jimin masih tidak bisa berkata² , dia masih mencoba mencerna pernyataan dari dokter.

" Pasien akan di pindahkan ke kamar rawat , anda bisa melakukan pembayaran di bagian adminitrasi "

" Nee terima kasih dokter "

.

" Jim , lebih baik kamu makan dulu biar aku yg menemani yoongi sambil memunggu namjoon datang "

" Aku tak selera hyung , aku ingin disini menemani yoongi hyung "

" Jim , kamu juga harus memperhatikan kesehatan kamu , yoongi pasti juga sedih "

" Tidak hyung , aku hanya ingin disini menemani yoongi hyung "

Seokjin akhirnya mengalah , sekuat apapun jin memaksa jimin semakin keras kepala pula jimin.

" Oke , hyung akan keluar sebentar. Jika terjadi sesuatu kabari aku "

" Nee hyung "

.

Terhitung sudah satu hari yoongi belum sadarkan diri , benturan pada kepalanya yg menyebabkan dia harus mengalami koma.

Selama itu pula jimin selalu menemani yoongi , meski namjoon dan seokjin berkali² membujuknya untuk sekedar makan atau mandi tapi  jimin tetap menolak nya.

" Hyung , apa mimpi mu indah ? Kamu betah sekali di sana ? Kamu tau aku disini menunggu mu untuk membuka mata , "

Buliran bening kini kembali membasahi pipi gembil jimin.

" Hyung hiks maaf. Aku sudah membuat mu seperti ini hiks. "

Jimin mencium punggung tangan yoongi cukup lama , dia rindu dengan yoonginya.

Tangis jimin kembali pecah hatinya memang sakit saat tau masalalu yoongi , tapi jauh lebih sakit saat melihat kondisi yoongi saat ini karena bagaimana pun dia masih sangat mencintai yoongi.

" Hyung , cepat buka mata mu. "

Namjoon dan seokjin yg melihat adegan itu pun ikut merasakan sedih.
Mereka tau yoongi dan jimin saling mencintai namun ada saja kerikil yg selalu mengganggu perjalanan cinta mereka.

" Sakit melihat seperti ini joon "

" Iya sayang , semoga setelah kejadian ini tidak ada lg rintangan yg menghalangi perjalanan cinta mereka "



.

Annyeongg 🥰

Selamat berbuka puasa yeorobun 🥰💜💜

ALWAYS LOVE YOU ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang