00-08

2K 183 33
                                    

Brumm

Brumm

"Mau mampir tidak?"

"Tidak perlu, berjalan-jalan denganmu saja sudah cukup bagiku. Emm rumahmu disini ya? Oke! sudah ku putuskan, aku akan sering-sering mengunjungimu."

"Untuk apa? Tapi jika kau kemari ajak Yoongi hyung juga. Aku rindu padanya."

"Tck. Dengan Yoongi saja kau begitu, jika padaku kau seperti anjing yang bertemu kucing."

"Ya, kau anjingnya aku sih tidak mau."

Vernoon tergelak tawa merasa lucu dengan perkataan balasan dari Jungkook. Ia mengaitkan helmnya kembali.

"Aku pergi dulu. See ya!" Lalu ia meninggalkan perkarangan rumah Jungkook.

"Dia siapa? Kekasihmu ya Oppa?" Hyera yang tiba-tiba muncul entah darimana, membuat Jungkook sedikit terjingkat kaget.

"Dia pria Hyera. Aku normal, oke? dia itu Vernoon apa kau lupa padanya?"

Menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Jungkook barusan. Wajar saja Hyera tidak ingat, kan dirinya masih kecil saat itu. Jadi Hyera tidak bisa mengingat dengan jelas ingatan masa kecilnya.

"Besok ya ingat. Atau aku benar-benar tidak ingin bicara dengan Oppa lagi." Kemudian Hyera masuk kedalam rumah.

Jungkook menghela nafas lelah adiknya semakin menginjak usia remaja semakin sulit untuk diatur. Apa semua gadis seperti ini? Jika menginjak usia remaja selalu labil dan mempunyai emosi yang tidak stabil?

Jungkook jadi berfikir sejenak siapa gadis yang akan ia ajak pacaran? (Aku saja kook! >•<) apa dia harus membuka hatinya? Tapi ia tidak ingin kecewa suatu hari nanti.

...

Hari Senin.

Jungkook bangun sepagi mungkin untuk membuat sarapan untuk dirinya dan adiknya Hyera. Tetapi pikirannya kacau hari ini karena dia malam tadi memimpikan hal aneh.

"Kenapa semalam aku memimpikan Taehyung, ya? Sial." Meremas surainya pelan. Menyeduh secangkir teh untuk menghangatkan perutnya.

Jungkook sedang melamun sarapan sudah selesai ia buat. Ia sedang memainkan teh celup di gelas dengan menyeduhnya. Tiba-tiba kursi samping pantry tergerak. Dia menoleh ke samping.

"Oh kau sudah bangun? Sarapan dulu. Oppa sudah membuatkan bacon dan telur dadar kesukaanmu."

Hyera mengangguk menanggapi. "Aku mau susu Oppa."

Jungkook mengangguk dan membuat secangkir susu putih untuk adiknya.

"Hari ini aku berangkat dengan temanku Soobin. Tidak-apa kan?"

"Dia pria?"

"Iya." Hyera mulai memakan sarapan yang dibuatkan Jungkook.

"Hmm dia bukan pria nakal' kan?" tanya Jungkook penuh selidik. Ia tidak mau jika adiknya salah bergaul.

"Tidak. Jangan khawatir! dia itu sebenarnya suka padaku, tapi aku tidak bisa membalas perasaannya. Dia pria baik kok dia tidak seperti kebanyakan pria pada umumnya." Hyera menghabiskan telur dadar dengan sekejap, lalu ia mengambil bacon untuk dilahapnya.

"Kenapa kau tidak menerimanya saja? Katamu kan dia baik?" Kernyitan dahi Jungkook atas lontaran pertanyaannya.

"Dia terlalu baik. Aku tidak bisa, karena aku masih menyimpan perasaanku pada Tae oppa."

Taehyung lagi? ntahlah hari ini dia mual mendengar nama dari pria itu yang semalam mampir mengunjungi mimpinya.

"Jika Oppa jadi kau, akan ku pilih si Soobin-Soobin itu." ujar Jungkook kesal karena adiknya bodoh sekali, Jungkook mengambil secangkir teh yang warnanya sudah pekat kecoklatan lalu ia minum secara perlahan.

POSESIF KIM •VK• (S1-S2 On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang