13

1.5K 196 12
                                    

Jennie berdiri depan cermin. Dia terlihat memiringkan badannya, memperhatikan diri di cermin jika perutnya berisi nanti.

" Aneh sekali." Gumamnya.

" Aneh kenapa?"

Mendadak Rosie di sebelahnya. Dia memeluk Jennie sambil dia cium pipinya.

" Nothing. Sudah?"

" Iya. Berangkat sekarang?"

Jennie mengangguk. Dia mengambil tasnya lalu keluar kamar bersama Rosie.

" Jisung, abang keluar dulu."

" Hati-hati bang!"

Jisung main PlayStation nya di kamar. Dia sekarang tinggal di rumah besar ini karena kalau di rumah, Rosie mikirnya pasti akan merepotkan orang tua.

Yasudah lah, mending adiknya ikut dia saja. Tiap pagi akan di antar ke sekolah bareng dengan Jennie ke kantor.

Hari ini, Jennie dan Rosie main ke rumah kediaman Kim. Keluarga Jennie semua sedang berkumpul. Makanya Jennie tidak enak jika tak ikut. Apalagi dia satu-satunya keponakan yang di pandang sopan keluarga besar perihal kesuksesan yang dia punya.

" Jangan kerja terus. Rejeki selalu ngalir. Anak yang harus di susul." Kata Tante pada Jennie. Tangannya memukul pelan paha keponakannya yang terkekeh manis.

" Jennie sedang program." Jawab Mommy membuat semua orang langsung bersyukur sekali jika ada niatan untuk memiliki anak.

" Suamimu sangat pengertian sampai menunggu selama ini." Kata Tante lagi pada Jennie yang mengangguk lalu menoleh ke ruang tamu sisi kanan ruang tengah, khusus pria disana karena mereka di suguhkan soda juga bir ringan di meja.

Cuman Rosie saja yang tidak minum. Karena dia lebih suka minum kopi ketimbang minuman alkohol seperti itu.

Drrtt~~!!! Drrtt~~!!!

Hp Jennie berbunyi. Kebetulan ada dengan Rosie yang mengantonginya di saku jaket. Jadi dia ambil sambil merespon omongan paman di depan.

Merunduk melihat si penelpon siapa.

" Jennie...." Panggil Rosie. Jennie berhenti ketawa, melihat Rosie menyodorkan hpnya, membawa langsung ke sang istri agar tidak berdiri dari duduk.

" Siapa?" Tanya Jennie. Rosie tidak menjawab. Namun dia segera berbalik, jalan mendekati tempatnya lagi.

Jennie memperhatikan layar hpnya yang masih menyala. Melihat nomor Taehyung disana membuat Kim mengangkat pandangan, langsung permisi pada keluarga untuk keluar rumah sebentar mengangkat telpon.

" Hallo?" Kim melipat tangannya di dada. Sempat melirik ke gerbang depan jika mobil Alex baru datang setelah pulang ntah darimana.

" Dimana? Tidak kerja?"

" Aku kumpul keluarga. Kenapa?"

" Mhh~ aku tadi niatnya ingin ke kantor."

Jennie belum menjawab. Lihat Felix keluar mobil, lari ke pintu seberang membukakan pintu. Ntah dengan siapa.

" Kamu mau apa?"

" Tidak ada. Aku tadi membelikan kamu bunga."

Jennie terdiam. Dia langsung terlihat kesal sambil melihat jika Felix mengajak seorang wanita yang Jennie tau siapa orangnya.

" Hai Kak~" Sapa Yeri buat Jennie menutup speaker hp hanya untuk bicara dengan adiknya.

" Darimana?"

" Jalan." Jawab Felix sambil menarik tangan Yeri untuk masuk ke dalam.

Jove 16 | Married for What? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang