Minuman di seruput, kaki terlipat sambil memutar-mutar hp di jarinya.
" Apa yang buat kamu kecewa?" Tanya Krystal. Duduk di depan Rosie yang terdiam lamun, nampak menyedihkan sekali terlihat.
" Aku sadar jika aku bukan suami yang dia harapkan. Tapi aku mencoba apa yang harus aku janjikan dengan Kakeknya. Mencoba menyayanginya sepenuh hati bahkan sampai sekarang." Jelas Rosie. Menceritakan apa yang terjadi karena dia tidak punya tempat mengadu soal ini.
Krystal diam memperhatikan. Dia menyipitkan mata lalu menoleh ke samping, melihat Irene yang meletakkan gelas kopinya.
" Jennie memang seperti itu. Aku bahkan tau sifatnya bagaimana sebelum bertemu denganmu Rosie." Kata Irene dan Rosie masih merunduk, penuh tatapan kosong.
" Seharusnya kamu denganku~~" Lanjut Irene pelan hingga Park menoleh ke arahnya untuk memberi kontak mata.
Wanita itu diam memandang. Tatapannya sedikit sayu perihal cintanya yang tak kunjung lancar.
----
Lagi main di rumah Jisoo. Jennie mengobrol santai di sofa ruang tengah bersama Lim yang kebetulan baru saja pulang kerja.
" Apa kamu selalu tidur di rumah Jisoo?" Tanya Jennie.
" Tidak juga. Tapi jika aku tidur disini, kami beda kasur."
" Maksudnya satu kamar beda kasur." Jawab Jisoo memperjelas sambil meletakkan jus jeruk di atas meja.
" Ayolah sayang. Tolong jangan buka kartu depan Kim."
" Sorry. Margaku Park sekarang." Kata Jennie buat Jisoo mengangkat sekilas bahunya sambil tersenyum kecil di depan Lim.
" Apa suamimu menjemput nanti kemari?" Tanya Jisoo.
" Mungkin. Aku akan menelponnya nanti jam 4."
" Yasudah. Jika dia sibuk, Lim akan mengantarmu pulang." Jelas Jisoo pada Jennie yang mengangguk manut.
Tak lama hal aneh mendadak datang. Jennie mengerut sedikit keningnya seperti merasa tidak enak di bagian perutnya.
" Aku boleh ke kamar mandi?" Pinta Jennie yang langsung berdiri saat Jisoo mengangguk.
Dia terburu-buru lalu menutup pintunya langsung sambil muntah perihal mual dadakan.
" Jennie kenapa?" Tanya Lim.
" Aku tidak tau."
" Apa minuman yang kamu kasih?"
" Hanya jeruk." Jawab Jisoo yang berdiri untuk menghampiri Jennie di kamar mandi.
" Hei...what happened?" Tanya Jisoo di ambang pintu.
" Aku--" Sebelum lanjut bicara, Jennie muntah lagi. Suaranya bahkan terdengar sampai ke ruang tamu.
" Jennie, are you okay?" Tanya Jisoo. Mulai khawatir sampai dia menyentuh bahu Jennie.
" Ayo ke rumah sakit." Ajak Jisoo langsung tanpa banyak berfikir karena takut Jennie kenapa-napa.
----
" Aku suami yang kurang bisa membahagiakan keluarga." Ucap Rosie selama Krystal menatapnya lesu dan Irene yang berhenti menyeruput minumannya.
" Kamu pria yang hebat, yang pernah aku kenal...." Timpal Irene. Tersenyum pada Rosie sambil memegang tangannya.
" Jika dia berani mengkhianati perasaanmu, aku tidak akan melepaskannya." Lanjut Bae.
" Tapi---....aku sudah mencintainya. Akan aku lakukan apapun demi membahagiakan nya."
" I know. Semua orang melakukannya demi keluarga. But, you...doesn't have to hurt." Jawab Irene. Memegang tangan Rosie dan mulai mempercayainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jove 16 | Married for What? ✓
FanficJennie menikah akhirnya di umur 26 tahun. Membangun rumah tangga dengan suaminya Rosie tanpa cinta. Dia melakukannya karena memiliki Kakek seorang dukun yang tau masa depan Jennie akan baik dengan pria ini. ---- Jove = J-ennie l-OVE