02. Dua

20 6 0
                                    

"Boleh kok bun." ucap senja

"Makan, jangan berisik!." ucap Bintang selaku abang pertama.

Bintang Argantara adalah nama Abang pertamanya senja sekaligus Anak pertama di keluarga Argantara. Bintang memiliki paras yang cukup kuat, Tidak ada seorang pun yang tidak terpikat apabila melihat dirinya.

Bintang memang sudah lulus sekolah dan melanjutkan Kerja di kantor Ayahnya. Bintang anak yang paling pendiam, bahkan ia sangat jarang berbicara.

Setelah bintang mengucapkan hal tersebut, meja makan menjadi hening hanya ada suara sendok dan garpu yang saling bersahutan.

"bintang selesai." ucap bintang lalu beranjak keatas dan menuju kamarnya.

"ish, bang bintang ga pernah berubah cuek mulu, galak lagi." ucap senja spontan keluar dari mulutnya.

"syutt, ga boleh gitu senja. Kan Bang bintang emang gitu maklumin ya? mungkin sekarang abang kamu lagi cape ngurus pekerjaan di kantor."

"Udah sekarang waktunya untuk istirahat, senja tidurnya jangan terlalu larut besok kamu sekolah biar ga kesiangan. Dion juga biar ga telat nganter senja." ucap diman

"iya ayah. Senja duluan yaa, Good night" ucap senja lalu mencium pipi kedua orang tuanya.

"lah jaja, bang dion ga di cium si." ucap dion

"ga ah abang bau!." teriak senja yang sambil menaiki tangga.

"dah ah, dion ke atas bun, yah." pamit dion lalu bergegas menuju kamarnya.

Senja yang sedang duduk di meja belajar itu sesekali ia menghela nafasnya. "hufttt, padahal senja baru aja sampai di bandung masa besok udah sekolah aja."

"Dah masukin dua buku tulis cukup kali ya? lagian baru pertama kali masuk, kan senja juga ga tau mapelnya." gumamnya sambil menyiapkan peralatan yang harus dia bawa besok.

Dan tak lupa koper yang ia suruh di bawa mang ujang kini sudah ada di kamarnya. Senja mulai mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam kopernya.

Ada sebuah kotak kecil di dalam koper senja, Kota itu berisi kalung yang berliontin huruf FS. Kalung yang di beri oleh masalalu kecilnya, yang sekarang pun ia tidak tau dia tinggal dimana.

Senja memegang kalung tersebut, tiba-tiba senyuman manis terukir di bibir senja. "senja selalu menanti kepulangan kamu." gumamnya

Kalung itu langsung ia pakai, terlihat sangat cantik apabila senja menggunakan kalung tersebut. Kalung yang berwarna silver itu mampu memberikan kesan mewah di leher senja.

Senja kembali menutup kopernya, lalu di taro di pojok dekat dengan lemari miliknya. Senja mulai berjalan kearah kasur King sizenya, ia bergegas untuk tidur karena besok pertama kalinya dia masuk sekolah.

- 🥀🥀🥀 -

Kini sudah pukul 06.45 Wib. Senja sudah rapih dengan pakaian pakaian putih abu, senja sangat cantik dengan make up tipis yang ia pakai, rambut yang di kuncir satu itu mampu mambuat wajah senja menjadi fresh.

Senja melihat dirinya di pantulan cermin besar yamg ada di dalam kamarnya. "hari baru dan semangat yang baru! Spirit".

Sebelum keluar kamar, senja sempat menyemprotkan parfum ke sebagian pakaian nya, tak lupa ia semprotnya ke tangan lalu di gosok kelehernya.

Saat senja baru keluar kamar, ternyata bintang juga keluar kamar. Bukan senja namanya kalau tidak menyapa.

"Pagi abang bintang." sapanya sambil tersenyum

Bintang yang di sapa begitupun hanya tersenyum lalu bergegas jalan meninggalkan senja dengan senyuman manisnya.

Senja yang melihat hal tersebut hanya bisa terdiam dan sabar. Senja mulai turun tangga, dan berjalan kearah tempat makan, disana ternyata sudah ada bunda, ayah, dan kedua abangnya.

"Pagii, bundaa, ayah, dan abang-abangnya senja!." sapanya sambil tersenyum lalu duduk dikursi.

"pagi sayang, kamu mau sarapan apa? nasi goreng atau roti?" ucap diana

"roti aja bunda, selai coklat." ucap senja.

"anak ayah cantik bangett, nanti di sekolah jangan nakal loh ya! jangan salah memilih teman juga, takutnya kamu salah pergaulan." ucap diman sambil memperingati senja.

"siap 86 komandan!." sahut senja sambil hormat kepada diman.

Melihat tingkah lucu dari senja, yang ada di meja makan mulai tertawa renyah. Bintang pun mengukir senyuman manis kepada senja sambil mengusap rambutnya.

Senja yang dapat perilaku seperti itu pun kaget. "bang bintang ngusap kepala senja? wahh langka sekali kejadian ini harus di abadikan. Ayo bang bintang usap lagi, bunda tolong fotoin ya!" ucap senja heboh.

Bintang yang sadar dengan perilakunya itu mulai menarik tangannya dari kepala senja, dan berusaha bersikap kalau tiba terjadi apa-apa.

"berisik senja. makan!" titah bintang sambil menetralkan dirinya.

"ish bang bintang aneh." gumamnya namun masih terdengar jelas di telinga bintang. Bintang hanya mampu melirik senja lalu tersenyum tipis.

"dah ah. Ayo jaja kita berangkat, nanti macet bentar lagi gerbang di tutup ni." ucap dion

"Ayo bang, senja makan rotinya di jalan aja. Senja abisin susu nya dulu" ucap senja lalu meneguk susu coklat miliknya.

Setelah selesai senja langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya dan bintang, tak lupa ia mencium pipi kedua orang tuanya.

"hati-hati ya dion bawa motornya! Adenya di jaga loh yaa jangan sampai kenapa-kenapa!." teriak diana dan dion yang di kasih perintah seperti itu pun hanya mengacungkan jempol kepada diana.

Dion segera mengeluarkan motor Ninja miliknya, Motor pemberian dari sang ayah saat dia memenangkan lomba olimpiade. Senja yang kesusahan menaiki motor tinggi itu merasa kesal.

"Bang dion motornya butut banget! senja ga bisa naiknya susah!." kesal senja sambil menendang ban belakang motor dion.

"Bukan motor abang yang butut, tapi kamunya yang pendek. dasar bocil" ucap dion lalu membantu senja menaiki motor miliknya.

Dion yang melihat paha milik senja yang terpampang jelaspun memberikan jaket miliknya kepada senja. "tutupin pahanya, nanti senja jadi bahan tontonan om om hidung belang."

Senja hanya mengacungkan jempol saja, karena mulut nya di penuhi oleh roti coklat buatan diana. Senja juga tak lupa di pasangkan helm oleh dion, kalaupun ia menyuruh senja pakai pasti anak itu tidak bisa.

Motor ninja milik dion pun berjalan dan keluar dari Komplek perumahan miliknya dan berjalan kejalan raya.

Pagi ini cuaca di bandung sangat cerah. Senja melirik kekanan kekiri sambil melihat Suasana bandung di pagi hari, banyak motor atau mobil yang belalaian di jalan raya besar ini.

Jarak dari SMA Pelita kerumahnya tidak terlalu jauh, jadi tidak memakan waktu banyak di dalam perjalanan.

Saat tiba di sekolah, semua orang mulai melihat kearah senja dan dion. bagaimana tidak? Dion seorang Most wanted di SMA Pelita, dan hal ini cukup membuat heboh.

- 🥀🥀🥀 -

Jangan lupa Vote dan Comen !

terimakasi!✨

ig : ans.ncaa

Antara Senja & Fajar [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang